Courtesy of CNBCIndonesia

Nadiem Makarim Ditahan Tersangka Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook Sekolah

Memberikan informasi tentang penetapan tersangka dan penahanan Nadiem Makarim dalam kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook, sekaligus mengungkap skala kerugian negara dan kronologi penyidikan yang dilakukan Kejaksaan Agung.

04 Sep 2025, 16.14 WIB

58 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Nadiem Makarim ditetapkan sebagai tersangka korupsi dalam pengadaan laptop Chromebook.
Kejaksaan Agung menyelidiki kerugian negara yang mencapai Rp1,98 triliun akibat pengadaan ini.
Pengadaan laptop dianggap tidak efektif untuk daerah 3T karena keterbatasan akses internet.

Jakarta, Indonesia - Kejaksaan Agung menetapkan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook untuk sekolah. Penetapan ini terjadi pada 4 September 2025, dan Nadiem langsung ditahan selama 20 hari di Rutan Salemba Jakarta Selatan.

Kasus ini terkait pengadaan 1,2 juta unit laptop untuk program digitalisasi pendidikan di Kemendikbud pada 2019-2022 dengan nilai kontrak mencapai Rp9,3 triliun. Pengadaan ini ditujukan khususnya untuk sekolah di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

Namun, laptop yang digunakan adalah Chromebook yang menggunakan sistem operasi Chrome, yang kurang efektif untuk daerah 3T karena keterbatasan akses internet. Ini menimbulkan pertanyaan terkait pemilihan produk pengadaan yang tidak sesuai kebutuhan teknis daerah tersebut.

Selain Nadiem, ada empat orang lain yang juga ditetapkan sebagai tersangka, yaitu mantan pejabat Kemendikbudristek dan konsultan teknologi. Kerugian negara akibat kasus ini diduga mencapai Rp1,98 triliun yang berasal dari mark up harga laptop dan pembelian software yang tidak sesuai.

Penyidikan pun terus berjalan untuk mengungkap lebih jelas bagaimana proses pengadaan ini berlangsung dan siapa saja yang diuntungkan. Kasus ini menjadi perhatian publik karena sangat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan anggaran pendidikan.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250904161210-37-664359/nadiem-ditahan-20-hari-usai-ditetapkan-tersangka-korupsi-laptop

Analisis Kami

"Kasus ini menunjukkan lemahnya pengawasan dan transparansi dalam pengadaan barang pemerintah, terutama yang melibatkan teknologi yang harus disesuaikan dengan kebutuhan daerah target. Penunjukan laptop Chromebook yang kurang sesuai untuk daerah 3T mengindikasikan keputusan yang lebih mengutamakan keuntungan dari pihak tertentu daripada efisiensi pendidikan."

Analisis Ahli

Ahmad Zaini, Pakar Anti-Korupsi

"Kasus ini adalah cerminan dari sistem pengadaan yang masih rentan dimanipulasi, perlu reformasi besar-besaran agar penyelewengan seperti ini tidak terjadi lagi."

Siti Nurjanah, Akademisi Teknologi Pendidikan

"Salah pilih perangkat untuk daerah 3T karena kurangnya kajian yang matang pada aspek infrastruktur dan kebutuhan lokal, menyulitkan tujuan digitalisasi pendidikan."

Prediksi Kami

Kasus ini kemungkinan akan berlanjut ke proses persidangan dengan potensi tersangka lain juga menghadapi hukum serta menguak praktik korupsi di pengadaan teknologi pendidikan lebih luas.