Mark Zuckerberg Pilih Damai Hadapi Gugatan Skandal Privasi Facebook
Courtesy of CNBCIndonesia

Mark Zuckerberg Pilih Damai Hadapi Gugatan Skandal Privasi Facebook

Menginformasikan penyelesaian damai gugatan pemegang saham terhadap Mark Zuckerberg dan petinggi Meta terkait skandal pelanggaran privasi pengguna Facebook serta dampaknya terhadap akuntabilitas publik.

18 Jul 2025, 13.40 WIB
74 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Mark Zuckerberg memilih untuk menyelesaikan gugatan tanpa bersaksi di pengadilan.
  • Gugatan ini terkait dengan pelanggaran privasi pengguna Facebook yang menyebabkan Meta menghadapi denda besar.
  • Kesepakatan di luar pengadilan dianggap menghindari akuntabilitas publik yang seharusnya dihadapi oleh para pemimpin Meta.
Jakarta, Indonesia - Gugatan pemegang saham menuntut ganti rugi hingga US$ 8 miliar dari Mark Zuckerberg dan petinggi Meta terkait skandal pelanggaran privasi pengguna yang dikenal dengan Cambridge Analytica.
Skandal ini membuat Meta harus membayar denda US$ 5 miliar pada 2019 dari Federal Trade Commission karena gagal melindungi data pengguna Facebook sesuai perjanjian sebelumnya.
Sebelumnya, Zuckerberg dan petinggi Meta dijadwalkan bersaksi dalam persidangan, namun mereka memutuskan untuk memilih penyelesaian damai agar tidak harus duduk di kursi saksi.
Keputusan tersebut menimbulkan kritik dari para pengamat yang mengatakan bahwa kesepakatan itu menghilangkan kesempatan untuk akuntabilitas publik atas model bisnis yang berbasis pengawasan data.
Persidangan ini sebenarnya juga melibatkan tokoh penting lain di dunia teknologi seperti Peter Thiel dan Reed Hastings, dan merupakan kali kedua Zuckerberg absen bersaksi di pengadilan terkait kasus ini.
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250718100419-37-650223/mark-zuckerberg-menyerah-uang-rp-130-triliun-melayang

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilakukan Mark Zuckerberg terkait gugatan pemegang saham?
A
Mark Zuckerberg memilih untuk menyelesaikan gugatan pemegang saham di luar pengadilan daripada bersaksi.
Q
Apa yang menjadi latar belakang gugatan tersebut?
A
Gugatan ini berkaitan dengan skandal Cambridge Analytica yang menyebabkan Meta membayar denda besar terkait pelanggaran privasi.
Q
Siapa saja yang terlibat dalam gugatan dan diharapkan untuk mengganti rugi?
A
Beberapa orang yang terlibat termasuk Mark Zuckerberg, Sheryl Sandberg, dan Marc Andreessen, yang diharapkan untuk mengganti kerugian dari kekayaan pribadi mereka.
Q
Apa dampak dari skandal Cambridge Analytica bagi Meta?
A
Skandal Cambridge Analytica berdampak besar pada reputasi Meta dan menyebabkan denda dari FTC yang memengaruhi kepercayaan publik.
Q
Mengapa kesepakatan ini dianggap sebagai kesempatan yang terlewatkan untuk akuntabilitas publik?
A
Kesepakatan ini dianggap sebagai kesempatan yang terlewatkan karena tidak ada pertanggungjawaban publik yang jelas atas tindakan para pemimpin Meta.

Artikel Serupa

Mark Zuckerberg dan Direksi Meta Setujui Penyelesaian Kasus Privasi USRp 131.56 triliun ($8 Miliar) TheJakartaPost
Teknologi
9 hari lalu
13 dibaca

Mark Zuckerberg dan Direksi Meta Setujui Penyelesaian Kasus Privasi USRp 131.56 triliun ($8 Miliar)

Penyelesaian Gugatan Pengguna Meta atas Pelanggaran Privasi Menghindari Kesaksian LangsungInterestingEngineering
Teknologi
9 hari lalu
132 dibaca

Penyelesaian Gugatan Pengguna Meta atas Pelanggaran Privasi Menghindari Kesaksian Langsung

Mark Zuckerberg dan Meta Selesaikan Gugatan Terkait Skandal Cambridge AnalyticaSCMP
Teknologi
10 hari lalu
48 dibaca

Mark Zuckerberg dan Meta Selesaikan Gugatan Terkait Skandal Cambridge Analytica

Gugatan USRp 131.56 triliun ($8 Miliar)  terhadap Mark Zuckerberg atas Skandal Data FacebookCNBCIndonesia
Finansial
10 hari lalu
72 dibaca

Gugatan USRp 131.56 triliun ($8 Miliar) terhadap Mark Zuckerberg atas Skandal Data Facebook

Mark Zuckerberg Akui Era Media Sosial Tradisional Telah BerakhirCNBCIndonesia
Bisnis
2 bulan lalu
149 dibaca

Mark Zuckerberg Akui Era Media Sosial Tradisional Telah Berakhir

Mark Zuckerberg Akui Era Media Sosial Tradisional Berakhir, Bersiap Hadapi TikTokCNBCIndonesia
Bisnis
2 bulan lalu
63 dibaca

Mark Zuckerberg Akui Era Media Sosial Tradisional Berakhir, Bersiap Hadapi TikTok