Courtesy of NatureMagazine
Royal Society Terapkan Model Subscripsi Baru Demi Akses Jurnal Gratis 100%
Mendorong akses terbuka 100% pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Royal Society dengan menggunakan model langganan S2O yang lebih berkelanjutan dan memudahkan pembaca serta perpustakaan mengakses konten tanpa biaya tambahan.
06 Agt 2025, 07.00 WIB
41 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Royal Society beralih ke model S2O untuk meningkatkan akses terbuka terhadap penelitian.
- Model S2O semakin populer di kalangan penerbit ilmiah dan dinilai berkelanjutan.
- Dukungan finansial dari organisasi lain dapat membantu menjaga akses terbuka jurnal yang membutuhkan.
Oxford, United Kingdom - Royal Society, penerbit nirlaba dengan tradisi jurnal ilmiah yang panjang, sedang mengubah delapan jurnalnya ke model 'subscribe to open' (S2O) mulai tahun depan. Model ini ingin menjadikan konten jurnal dapat diakses gratis oleh semua orang jika perpustakaan cukup mendukung dengan membayar langganan tahunan.
Sebelumnya, Royal Society banyak mengandalkan biaya pengolahan artikel (APC), namun model ini tidak selalu mendorong akses gratis secara menyeluruh. Pada 2024, hanya sekitar 60% artikel yang bersifat open access, dan di tahun berjalan turun menjadi 55%. Model S2O dapat mencapai 100% open access sekaligus jika langganan mencukupi.
Penerbit lain yang sudah lebih dulu menerapkan model S2O termasuk EMS Press dan EDP Sciences, yang berhasil menjaga jurnal mereka tetap gratis diakses dengan dukungan perpustakaan dan sponsor. Namun, ada juga tantangan jika langganan kurang, sehingga model ini butuh komitmen kuat dari perpustakaan dan komunitas ilmiah.
Royal Society akan melanjutkan dua jurnal yang masih menggunakan APC, khususnya jika model S2O tidak memenuhi target langganan untuk seluruh jurnalnya. Jika gagal tahun ini, mereka merencanakan mencoba kembali pada 2027 untuk transisi penuh ke S2O.
Secara umum, perubahan ini menunjukkan gelombang baru sistem penerbitan ilmiah yang berorientasi kemudahan akses dan keberlanjutan finansial, diharapkan dapat mengubah cara publikasi dan pembiayaan riset di masa depan.
--------------------
Analisis Kami: Peralihan Royal Society ke model S2O adalah langkah strategis yang cerdas untuk menciptakan akses ilmiah yang lebih inklusif dan berkelanjutan tanpa membebani penulis dengan biaya tinggi. Namun, keberhasilan model ini sangat tergantung pada dukungan perpustakaan sehingga perlu kampanye yang kuat untuk memastikan langganan tetap stabil.
--------------------
Analisis Ahli:
Rod Cookson: Model S2O adalah cara paling sederhana dan efektif untuk mencapai akses terbuka 100% dalam satu langkah cepat.
André Gaul: Langkah Royal Society ini luar biasa dan semoga menjadi contoh bagi penerbit lain agar turut mengikuti model S2O.
Laura Simonite: Model ini berkelanjutan karena menggunakan ulang dana yang sudah ada tanpa menambah beban anggaran perpustakaan.
--------------------
What's Next: Model subscribe to open akan semakin diadopsi oleh penerbit ilmiah besar lainnya di dunia, mendorong transformasi akses terbuka yang lebih luas dan menurunkan ketergantungan pada biaya artikel tunggal.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-02483-0
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-02483-0
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu model S2O yang diterapkan oleh Royal Society?A
Model S2O adalah model penerbitan yang menjadikan konten jurnal gratis untuk diakses jika cukup perpustakaan yang berlangganan dan membayar biaya tahunan.Q
Berapa persen artikel yang diterbitkan oleh Royal Society yang akses terbukanya meningkat?A
Persentase artikel yang akses terbukanya meningkat dari 17% di 2020 menjadi 60% di 2024, meskipun turun menjadi 55% tahun ini.Q
Apa yang terjadi jika langganan tidak mencapai jumlah yang cukup untuk model S2O?A
Jika langganan tidak mencapai jumlah yang cukup, Royal Society akan melanjutkan biaya pemrosesan artikel dan mencoba lagi di tahun 2027.Q
Siapa yang disebut sebagai pelopor model S2O?A
Annual Reviews adalah salah satu penerbit pertama yang menerapkan model S2O, dimulai dengan lima jurnal pada tahun 2020.Q
Apa tantangan yang dihadapi oleh EDP Sciences dalam menjaga akses terbuka untuk jurnalnya?A
EDP Sciences mengalami kesulitan untuk menjaga akses terbuka untuk jurnalnya jika langganan tidak mencukupi, meskipun mereka mendapatkan dukungan finansial dari organisasi lain.