Courtesy of CNBCIndonesia
Gelombang Panas Ekstrem di Nordik Pecahkan Rekor, Pertanda Perubahan Iklim Baru
Memberikan peringatan atas gelombang panas ekstrem yang mengubah kondisi iklim di kawasan Nordik, mengungkap dampak perubahan iklim dan tantangan kesiapan infrastruktur lokal terhadap cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi.
11 Agt 2025, 09.00 WIB
228 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Negara-negara Nordik mengalami gelombang panas ekstrem yang tidak biasa, mempengaruhi ekosistem dan kesehatan masyarakat.
- Perubahan iklim menyebabkan suhu ekstrem yang lebih sering dan intens, mengubah pola cuaca di wilayah dingin.
- Infrastruktur di negara-negara Nordik tidak siap untuk menghadapi tantangan baru akibat perubahan iklim.
Norwegia, Norwegia; Finlandia, Finlandia; Swedia, Swedia - Negara-negara Nordik seperti Norwegia, Finlandia, dan Swedia selama ini dikenal sebagai kawasan yang sangat dingin dengan suhu berkisar di bawah nol selama musim dingin. Namun, saat ini mereka tengah mengalami gelombang panas ekstrem yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan suhu di atas 30°C selama berhari-hari bahkan mencapai minggu-minggu berturut-turut. Hal ini memecahkan rekor selama lebih dari 60 tahun.
Fenomena panas ini mengakibatkan dampak yang cukup serius, seperti kematian rusa kutub karena kepanasan dan rumah sakit di Finlandia penuh sesak karena pasien yang terdampak cuaca ekstrem. Bahkan arena es yang biasanya digunakan untuk olahraga musim dingin diubah menjadi tempat evakuasi darurat untuk para warga yang membutuhkan perlindungan dari suhu panas.
Stasiun cuaca di Arktik Norwegia mencatat suhu lebih dari 30°C selama 13 hari berturut-turut pada bulan Juli, sementara Finlandia mengalami tiga minggu panas ekstrem. Di wilayah utara Swedia, seperti Haparanda dan Jokkmokk, suhu musim panas tercatat naik antara 8 hingga 10 derajat lebih tinggi dari biasanya dan memicu berbagai bencana seperti badai, petir, dan kebakaran hutan.
Para ilmuwan, termasuk Heikki Tuomenvirta dari Institut Meteorologi Finlandia, menyebut gelombang panas ini bukan sekadar kejadian musiman yang biasa, melainkan suatu tanda perubahan iklim yang serius dan mengancam. Gelombang panas ekstrem ini sekarang terjadi lebih sering, lebih kuat, dan berdampak lebih lama, yang merupakan akibat dari emisi karbon yang terus meningkat.
Masalah serius lainnya adalah infrastruktur di kawasan Skandinavia yang belum siap menghadapi cuaca panas yang tidak biasa. Negara-negara seperti Norwegia dan Inggris dianggap sangat rentan karena kota-kota dan sistem medis mereka belum dilengkapi dengan fasilitas pendingin yang memadai, serta pasokan energi yang mungkin terganggu di saat suhu tinggi melanda.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250811082712-37-656768/dunia-terbalik-rusa-kutub-hampir-mati-kepanasan-di-negara-nordik
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250811082712-37-656768/dunia-terbalik-rusa-kutub-hampir-mati-kepanasan-di-negara-nordik
Analisis Ahli
Heikki Tuomenvirta
"Gelombang panas saat ini bukan hanya anomali musiman melainkan pertanda zaman, yang terjadi lebih sering, lebih intens, dan lebih lama akibat perubahan iklim yang dipicu oleh emisi karbon tinggi."
Analisis Kami
"Situasi ini menandai pergeseran iklim yang drastis dan mengkhawatirkan, memperlihatkan bahwa negara-negara dengan iklim dingin juga harus segera menyesuaikan diri dengan perubahan cuaca. Kesiapan infrastruktur yang rendah memperbesar risiko dampak buruk, sehingga perlu upaya mitigasi dan adaptasi yang lebih serius di tingkat pemerintah dan masyarakat."
Prediksi Kami
Gelombang panas ekstrem akan terus meningkat frekuensi dan intensitasnya, mengakibatkan kerusakan ekosistem, gangguan kesehatan masyarakat, dan kegagalan sistem infrastruktur di daerah yang sebelumnya beriklim dingin.