Courtesy of YahooFinance
Strategi Baru Starbucks di Tiongkok: Antara Harga Murah dan Pengalaman Eksklusif
Menganalisis tantangan bisnis Starbucks di Tiongkok dan opsi strategis untuk mengembalikan performanya agar tetap relevan di pasar yang semakin kompetitif dan beragam kebutuhan konsumen lokal.
14 Agt 2025, 06.00 WIB
91 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Starbucks perlu beradaptasi dengan preferensi konsumen lokal untuk tetap kompetitif di pasar China.
- Kepemimpinan baru di Starbucks membawa inovasi produk yang lebih sesuai dengan selera konsumen China.
- Persaingan dengan merek lokal seperti Luckin Coffee menunjukkan pentingnya strategi harga dan pengalaman pelanggan.
Shanghai, Tiongkok - Starbucks menghadapi tantangan besar di Tiongkok karena banyak konsumen sekarang memilih kopi yang lebih murah dan merek lokal seperti Luckin Coffee yang menawarkan harga jauh lebih rendah. Hal ini membuat posisi Starbucks sebagai pemimpin pasar semakin terancam.
Sejumlah investor privat menyarankan Starbucks agar menyesuaikan model bisnis mereka dengan membuka toko yang lebih kecil, mengurangi staf, dan menurunkan harga agar bisa bersaing dengan merek lokal yang lebih efisien dan murah.
Namun, manajemen Starbucks China khawatir bahwa perubahan tersebut bisa merusak citra merek yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Perusahaan juga sedang bereksperimen dengan variasi produk baru dan cara pemasaran yang lebih sesuai dengan gaya dan preferensi konsumen lokal.
CEO baru Molly Liu memimpin inovasi dengan meluncurkan produk minuman teh berharga lebih murah dan bekerja sama dengan musisi serta acara lokal sebagai bagian dari strategi marketing mereka, yang kini mulai menunjukkan hasil positif dalam penjualan.
Ke depan, masa depan Starbucks di Tiongkok sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk menyeimbangkan antara menjaga keistimewaan merek dengan kebutuhan pasar yang menuntut harga lebih terjangkau dan pengalaman yang relevan secara budaya.
--------------------
Analisis Kami: Starbucks harus berani meninggalkan model bisnis klasik mereka yang mahal dan eksklusif demi menyesuaikan diri dengan preferensi pasar Tiongkok yang lebih pragmatis dan harga-sensitif. Adaptasi produk dan pengalaman pelanggan yang mendalam adalah kunci untuk mengembalikan loyalitas tanpa harus kehilangan esensi merek mereka.
--------------------
Analisis Ahli:
Mark Tanner: Mencoba bersaing hanya berdasarkan harga akan menghancurkan margin keuntungan Starbucks dan tidak berkelanjutan.
Jessica Gleeson: Risiko terbesar adalah kehilangan identitas merek jika investor baru mengubah Starbucks menjadi rantai kopi biasa yang hanya fokus pada transaksi cepat dan harga murah.
--------------------
What's Next: Jika Starbucks tidak mampu menyesuaikan model bisnis dan strategi lokal dengan cepat, mereka berisiko kehilangan pijakan di pasar Tiongkok dan harus berjuang keras untuk mempertahankan eksistensi menghadapi pesaing lokal yang agresif.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/starbucks-struggles-identity-cutthroat-china-230000601.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/starbucks-struggles-identity-cutthroat-china-230000601.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diusulkan oleh investor untuk meningkatkan keberadaan Starbucks di China?A
Investor menyarankan agar Starbucks memiliki toko yang lebih kecil, mempekerjakan lebih sedikit orang, dan menurunkan harga.Q
Mengapa Starbucks mengalami kesulitan di pasar China?A
Starbucks menghadapi persaingan ketat dari merek lokal dan konsumen yang tidak mau membayar harga premium.Q
Apa yang dilakukan Molly Liu sebagai CEO baru untuk Starbucks?A
Molly Liu meluncurkan produk baru yang lebih terjangkau dan strategi pemasaran yang lebih relevan dengan konsumen China.Q
Bagaimana Luckin Coffee berhasil mengalahkan Starbucks?A
Luckin Coffee berhasil dengan menawarkan harga kopi yang jauh lebih rendah daripada Starbucks.Q
Apa saja strategi yang diterapkan oleh perusahaan lain seperti Yum China untuk bertahan di pasar?A
Yum China memasukkan makanan jalanan dan menawarkan paket hemat untuk menarik konsumen yang lebih sadar biaya.