Courtesy of YahooFinance
Starbucks Luncurkan Strategi Baru untuk Bangkit dari Penurunan Penjualan
29 Jan 2025, 04.25 WIB
163 dibaca
Share
Starbucks, perusahaan kopi terkenal dari Seattle, baru saja merilis hasil keuangan kuartal pertama tahun fiskal 2025. Meskipun mengalami penurunan dalam beberapa aspek, hasilnya lebih baik dari yang diperkirakan oleh para analis. CEO baru, Brian Niccol, yang mulai menjabat pada 9 September, mengungkapkan bahwa mereka sedang berusaha untuk memperbaiki kinerja perusahaan melalui rencana "Back to Starbucks". Rencana ini berfokus pada produk kopi inti, penetapan harga yang lebih baik, dan peningkatan kecepatan layanan. Meskipun penjualan di toko yang sama dan jumlah pengunjung menurun, rata-rata pengeluaran per pelanggan meningkat.
Starbucks juga menghadapi tantangan dengan biaya kopi yang meningkat, tetapi mereka berencana untuk tidak menaikkan harga. Perusahaan ini sedang melakukan beberapa perubahan, termasuk penerapan kode etik untuk pelanggan yang ingin menggunakan fasilitas di dalam toko dan pengurangan jumlah karyawan untuk meningkatkan efisiensi. Meskipun saham Starbucks hanya naik 5% dalam setahun terakhir, ada harapan bahwa strategi baru ini dapat membantu perusahaan kembali ke jalur pertumbuhan yang berkelanjutan.
--------------------
Analisis Kami: Brian Niccol menunjukkan tekad kuat dalam membuat perubahan mendasar untuk mengatasi masalah kinerja Starbucks, namun hasil awal menunjukkan bahwa perbaikan akan memerlukan waktu dan keberlanjutan investasi yang signifikan. Menghentikan kenaikan harga dan menaikkan nilai pelanggan adalah langkah tepat di tengah ketidakpastian ekonomi, tapi perusahaan tetap harus menangani penurunan lalu lintas kunjungan secara lebih agresif.
--------------------
Analisis Ahli:
Brian Niccol: Strategi fokus pada produk kopi inti, harga yang lebih baik, dan pelayanan yang lebih cepat adalah kunci untuk menghidupkan kembali merek Starbucks dan menstabilkan bisnis.
Bank of America: Meskipun harga kopi naik 80% dalam setahun terakhir, dampaknya terhadap margin Starbucks diperkirakan terbatas karena kontrak harga tetap dan bagian biaya kopi yang relatif kecil pada biaya total.
--------------------
What's Next: Dengan komitmen pada strategi 'Back to Starbucks' dan investasi yang berkelanjutan, Starbucks berpotensi mulai membalikkan tren penurunan penjualan dan margin dalam beberapa kuartal ke depan, meski risikonya tetap ada jika lalu lintas pelanggan tidak segera membaik.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/starbucks-beats-low-earnings-expectations-for-its-first-quarter-under-new-ceo-212551460.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/starbucks-beats-low-earnings-expectations-for-its-first-quarter-under-new-ceo-212551460.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang sedang dilakukan Starbucks untuk memulihkan bisnisnya?A
Starbucks sedang menerapkan strategi 'Back to Starbucks' untuk memulihkan bisnisnya.Q
Siapa CEO baru Starbucks dan apa rencananya?A
CEO baru Starbucks adalah Brian Niccol, yang merencanakan perubahan strategi untuk mengatasi tantangan yang ada.Q
Bagaimana kinerja penjualan Starbucks di kuartal pertama tahun fiskal 2025?A
Kinerja penjualan Starbucks menunjukkan penurunan 4% di seluruh dunia, meskipun pendapatan tetap stabil.Q
Apa dampak dari biaya kopi yang meningkat terhadap Starbucks?A
Biaya kopi yang meningkat dapat mempengaruhi margin, tetapi Starbucks memiliki kontrak harga tetap untuk melindungi dari fluktuasi.Q
Apa perubahan yang diumumkan Starbucks terkait kebijakan penggunaan toilet di kafe?A
Starbucks mengumumkan bahwa hanya pelanggan yang membayar yang dapat menggunakan toilet di dalam kafe.