Courtesy of YahooFinance

Starbucks Hadapi Tantangan Penurunan Penjualan dan Laba di Kuartal Pertama

26 Jan 2025, 17.00 WIB

104 dibaca

Starbucks diperkirakan akan melaporkan hasil keuangan kuartal pertama setelah pasar tutup pada hari Selasa. Banyak analis yang mengikuti perusahaan ini memberikan rating "beli" untuk sahamnya, meskipun ada tantangan dalam inovasi produk. Diperkirakan penjualan bersih Starbucks akan mencapai Rp 153.43 triliun ($9,33 miliar) , turun 1% dibandingkan tahun lalu, dan laba bersihnya diperkirakan sebesar Rp 12.77 triliun ($776,77 juta) , juga turun dari tahun sebelumnya. Penjualan di toko yang sama diperkirakan akan turun sekitar 4,8%.

Analis dari Jefferies menyebutkan bahwa Starbucks menghadapi tantangan dalam menarik pelanggan dan mempertanyakan keputusan CEO baru, Brian Niccol, untuk mengurangi diskon dan promosi. Mereka juga akan memperhatikan pembaruan proyeksi untuk tahun 2025, karena Starbucks belum memberikan panduan penuh untuk tahun ini. Meskipun demikian, saham Starbucks telah naik sekitar 7% dalam 12 bulan terakhir.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/analysts-think-starbucks-stock-ahead-100000236.html

Analisis Kami

"Starbucks saat ini berada di persimpangan penting dengan tantangan inovasi produk yang nyata dan transisi kepemimpinan yang baru. Jika tidak bisa segera menyesuaikan strategi pemasaran dan promosi agar lebih efektif, tren penurunan penjualan dapat berlanjut, mempengaruhi kepercayaan investor jangka panjang."

Analisis Ahli

Jefferies

"Menganggap penurunan penjualan sebagai akibat dari kurangnya inovasi produk dan strategi promosi yang kurang efektif di bawah CEO Brian Niccol."

Prediksi Kami

Starbucks kemungkinan akan mengumumkan prospek tahun 2025 yang lebih hati-hati dan melakukan penyesuaian strategi pemasaran untuk mengatasi penurunan penjualan dan meningkatkan inovasi produk ke depannya.