Courtesy of CNBCIndonesia
Pergolakan Internal Meta Saat Zuckerberg Ubah Strategi Kecerdasan Buatan
Artikel ini bertujuan memberi informasi tentang pergolakan internal di Meta akibat restrukturisasi divisi AI dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi persaingan dalam industri AI global.
22 Agt 2025, 10.55 WIB
38 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Meta sedang mengalami perubahan besar dalam strategi pengembangan AI.
- Restrukturisasi di Meta bertujuan untuk mengoptimalkan pengembangan produk AI.
- Meningkatnya persaingan di industri AI memicu pergeseran dalam tim dan kehilangan beberapa eksekutif senior.
Jakarta, Indonesia - Meta, perusahaan induk Facebook, kini tengah menghadapi gejolak internal yang cukup besar setelah Mark Zuckerberg melakukan perombakan menyeluruh pada divisi kecerdasan buatannya. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan teknologi AI dan membantu Meta bersaing dengan raksasa teknologi lain seperti Google dan OpenAI.
Alexandr Wang, pendiri Scale AI dan kini Chief AI Officer di Meta, memimpin upaya pengembangan model AI terbaru yang disebut frontier model. Pembentukan tim superintelligence yang dipimpin Wang berhasil membagi laboratorium Meta menjadi empat kelompok berbeda untuk fokus pada riset, pengembangan, produk, dan infrastruktur AI.
Namun, restrukturisasi ini juga menimbulkan ketegangan, terutama dengan keputusan untuk menghentikan proyek lama bernama Behemoth dan memulai model baru dari nol. Pilihan ini menimbulkan ketidaksetujuan di antara anggota tim lama yang merasa kontribusi mereka terabaikan.
Gelombang reorganisasi ini juga berimbas pada keluarnya beberapa ilmuwan senior dari Meta. Mereka memilih untuk bergabung dengan perusahaan AI pesaing seperti Cohere, OpenAI, dan Figma. Hal ini menimbulkan kekhawatiran soal kehilangan talenta dan stabilitas tim pengembangan AI Meta.
Sementara itu, Zuckerberg tetap fokus dan agresif menggelontorkan anggaran yang sangat besar untuk pusat data dan perekrutan talenta. Meta diperkirakan akan menghabiskan hingga 72 miliar dolar AS tahun ini, pertanda betapa seriusnya perusahaan ini dalam memenangkan lomba teknologi kecerdasan buatan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250822105205-37-660484/bocah-ajaib-direkrut-zuckerberg-malah-acak-acak-meta-ini-dampaknya
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250822105205-37-660484/bocah-ajaib-direkrut-zuckerberg-malah-acak-acak-meta-ini-dampaknya
Analisis Kami
"Restrukturisasi agresif Meta menandai shift besar dalam paradigma pengembangan AI mereka, namun manajemen konflik internal yang buruk bisa merusak inovasi jangka panjang. Keputusan untuk menutup model AI lama dan membangun dari awal berisiko menghambat kemajuan sambil mengguncang moral para peneliti berpengalaman."
Analisis Ahli
Andrew Ng
"Memfokuskan sumber daya pada frontier models adalah strategi yang masuk akal untuk memimpin inovasi AI, tetapi penting bagi Meta menjaga keseimbangan antara budaya kolaboratif dan kompetisi internal agar tidak kehilangan talenta terbaik."
Prediksi Kami
Meta kemungkinan akan terus mengalami perombakan organisasi dan tekanan internal selama perlombaan pengembangan AI berlangsung, yang mungkin mengakibatkan perubahan strategi atau lebih banyak perpindahan tenaga ahli ke perusahaan pesaing.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi di Meta setelah Mark Zuckerberg merombak divisi AI?A
Meta mengalami gejolak internal setelah perombakan besar-besaran divisi AI oleh Mark Zuckerberg.Q
Siapa Alexandr Wang dan perannya di Meta?A
Alexandr Wang adalah pendiri Scale AI dan saat ini menjabat sebagai Chief AI Officer di Meta, bertanggung jawab atas pengembangan model AI.Q
Apa tujuan dari restrukturisasi Meta Superintelligence Labs?A
Tujuan dari restrukturisasi adalah agar Meta lebih terorganisasi dan dapat mengembangkan produk AI dengan lebih cepat.Q
Mengapa beberapa eksekutif senior meninggalkan Meta?A
Beberapa eksekutif senior meninggalkan Meta karena ketegangan dengan tim baru dan masuknya pendatang baru.Q
Apa yang dilakukan Zuckerberg untuk bersaing dalam perlombaan AI?A
Zuckerberg menggelontorkan miliaran dolar untuk merekrut talenta AI dan membangun pusat data.