Courtesy of YahooFinance
Uni Eropa Siapkan Denda Ringan untuk Google atas Dugaan Praktik Iklan Curang
Artikel ini bertujuan untuk menginformasikan tentang rencana Komisi Eropa menjatuhkan denda ringan terhadap Google atas praktik anti-persaingan di sektor teknologi iklan, sekaligus menyoroti perubahan pendekatan regulasi oleh pimpinan baru Uni Eropa dalam penegakan hukum terhadap perusahaan teknologi besar.
30 Agt 2025, 01.01 WIB
87 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Google menghadapi denda antitrust yang lebih kecil di EU dibandingkan dengan denda sebelumnya.
- Teresa Ribera mengubah pendekatan terhadap pelanggaran antitrust dengan fokus pada penyelesaian praktik buruk.
- Penerbit Eropa mengajukan keluhan yang memicu penyelidikan antitrust yang berlangsung selama empat tahun.
Brussels, Belgia - Uni Eropa akan memberi denda ringan kepada Google terkait tuduhan praktik anti-persaingan di bisnis teknologi iklannya. Investigasi ini berlangsung selama empat tahun setelah keluhan dari European Publishers Council yang merasa Google lebih memprioritaskan layanannya dibanding pesaing.
Teresa Ribera, kepala baru penegak hukum antitrust Uni Eropa, mengubah pendekatan regulasi dengan mengutamakan pengakhiran praktik tidak sehat daripada hanya menjatuhkan denda besar seperti sebelumnya. Ini menandai perubahan dari kebijakan era Margrethe Vestager.
Denda yang dijatuhkan tidak akan sebesar denda miliaran euro yang pernah diberikan pada Google di masa lalu, termasuk 4,3 miliar euro pada 2018 atas sistem Android. Namun, dampaknya tetap dapat memengaruhi operasi bisnis iklan Google.
Komisi Eropa tidak berencana memerintahkan Google untuk menjual bagian bisnis teknologi iklannya, berbeda dengan saran sebelumnya. Hal ini juga didukung oleh jadwal persidangan di Amerika Serikat yang membahas kemungkinan solusi terkait dominasi Google.
Google secara rutin membantah tuduhan dan mengatakan pihaknya selalu memberikan banyak pilihan bagi penerbit dan pengiklan. Pendapatan iklan Google tahun 2024 mencapai 264,6 miliar dolar, menjadikan perusahaan ini raja iklan digital dunia.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/exclusive-google-set-face-modest-180102532.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/exclusive-google-set-face-modest-180102532.html
Analisis Kami
"Pendekatan Teresa Ribera yang lebih fokus pada memperbaiki praktik perusahaan daripada menghukum dengan denda sangat tepat mengingat efektivitas jangka panjang dalam mendorong perubahan perilaku. Namun, tanpa ancaman denda besar, ada risiko bahwa perusahaan besar seperti Google tetap mengabaikan aspek persaingan sehat demi keuntungan dominasi pasar mereka."
Analisis Ahli
Margrethe Vestager
"Penegakan hukum dengan denda besar memang efektif sebagai pencegah jangka pendek, namun pendekatan yang berimbang termasuk dialog dan perubahan praktik dapat menghasilkan hasil yang lebih berkelanjutan."
Antitrust Economist
"Denda kecil tanpa paksaan pemisahan bisnis bisa membuat efek jera kurang kuat dan Google tetap mendominasi pasar iklan digital."
Prediksi Kami
Pendekatan yang lebih lunak dan fokus pada perubahan perilaku perusahaan teknologi besar dapat mendorong Google dan perusahaan sejenisnya untuk lebih sadar hukum kompetisi, meski kemungkinan denda besar tetap jadi ancaman di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dituduhkan kepada Google dalam penyelidikan antitrust ini?A
Google dituduh melakukan praktik anti-persaingan dengan memfavoritkan layanan iklannya sendiri dibandingkan dengan pesaing.Q
Siapa yang memimpin penyelidikan antitrust terhadap Google?A
Penyelidikan antitrust dipimpin oleh Teresa Ribera, kepala baru otoritas persaingan EU.Q
Apa pendekatan baru yang diambil oleh Teresa Ribera terhadap masalah antitrust?A
Teresa Ribera berfokus pada penyelesaian praktik anti-persaingan daripada memberikan denda yang besar.Q
Apakah Google akan diminta untuk menjual bagian dari bisnis adtech-nya?A
Tidak, Teresa Ribera tidak akan memerintahkan Google untuk menjual bagian dari bisnis adtech-nya.Q
Berapa banyak pendapatan iklan Google pada tahun 2024?A
Pendapatan iklan Google pada tahun 2024 mencapai $264,6 miliar.