Penggunaan Opioid Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Demensia Pada Penderita Nyeri Kronis
Courtesy of AsianScientist

Penggunaan Opioid Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Demensia Pada Penderita Nyeri Kronis

Membuka wawasan tentang risiko penggunaan opioid jangka panjang pada pasien nyeri kronis non-kanker yang berpotensi meningkatkan risiko demensia, sehingga penting untuk mempertimbangkan efek kognitif ketika mengelola pengobatan nyeri.

31 Agt 2025, 07.00 WIB
302 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penggunaan opioid jangka panjang dapat meningkatkan risiko demensia secara signifikan.
  • Analgesik non-opioid tidak menunjukkan risiko demensia yang sama dengan opioid.
  • Penelitian ini menyoroti perlunya pendekatan hati-hati dalam pengelolaan nyeri kronis dengan opioid.
United Kingdom - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan opioid secara rutin untuk mengatasi nyeri kronis non-kanker berkaitan dengan peningkatan risiko terjadinya demensia. Temuan ini penting karena nyeri kronis juga merupakan masalah besar yang dialami oleh sekitar 30 persen populasi dunia.
Dalam studi yang melibatkan hampir 200 ribu orang di Inggris, pengguna opioid memiliki risiko 20 persen lebih besar mengalami demensia dibandingkan dengan mereka yang menggunakan obat penghilang nyeri lain. Khusus bagi pengguna opioid yang kuat, risiko ini melonjak lebih dari 70 persen, terutama untuk jenis demensia vaskular.
Analisis citra otak peserta memperlihatkan penyusutan pada area penting seperti materi putih dan hipokampus yang berperan dalam memori. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa opioid memengaruhi fungsi kognitif dalam jangka panjang.
Selain penurunan kecerdasan cairan atau kemampuan berpikir logis, penelitian menunjukkan bahwa memori prospektif yaitu kemampuan mengingat melakukan tugas di masa depan tidak terlalu terpengaruh oleh opioid. Namun, dampak negatif lainnya tetap harus menjadi perhatian serius.
Para peneliti menegaskan pentingnya evaluasi risiko dan manfaat opioid dalam pengobatan nyeri kronis, serta perlunya mencari alternatif yang lebih aman demi menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.asianscientist.com/2025/08/health/regular-opioid-use-may-lead-to-cognitive-decline/

Analisis Kami

"Penelitian ini sangat penting karena mengungkap kaitan potensial antara opioid dan penurunan kognitif yang sebelumnya kurang diperhatikan. Penggunaan opioid harus lebih bijaksana dan disertai edukasi agar risiko jangka panjang terhadap otak bisa diminimalisasi."

Analisis Ahli

Sha Feng
"Penggunaan opioid jangka panjang dalam nyeri kronis dapat memberikan dampak neurotoksik yang nyata, sehingga penting untuk evaluasi risiko secara menyeluruh dalam praktik klinis."
Jed A. Barash
"Temuan ini menggarisbawahi kebutuhan untuk mencari pendekatan pengelolaan nyeri alternatif yang lebih aman terhadap fungsi kognitif pasien."
W. Andrew Kofke
"Perubahan struktural di otak akibat opioid memperjelas mekanisme yang berkontribusi terhadap risiko demensia, membuka peluang untuk riset intervensi pencegahan."

Prediksi Kami

Di masa depan, peraturan penggunaan opioid untuk nyeri kronis non-kanker akan semakin ketat, serta muncul alternatif terapi non-opioid untuk mengurangi risiko demensia pada pasien.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa temuan utama dari penelitian tentang penggunaan opioid dan demensia?
A
Penelitian menemukan bahwa penggunaan opioid secara teratur dapat meningkatkan risiko demensia hingga 20%, dan lebih dari 70% untuk pengguna opioid kuat.
Q
Bagaimana penggunaan opioid mempengaruhi risiko demensia menurut penelitian?
A
Penggunaan opioid dapat bersifat neurotoxic dan berhubungan dengan penurunan ukuran otak, termasuk hipokampus, yang vital untuk memori.
Q
Berapa lama rata-rata peserta penelitian diikuti?
A
Peserta penelitian diikuti selama rata-rata 13,8 tahun.
Q
Apa perbedaan risiko demensia antara pengguna opioid dan pengguna analgesik non-opioid?
A
Pengguna analgesik non-opioid memiliki risiko demensia yang mirip dengan non-pengguna, sementara pengguna opioid memiliki risiko yang lebih tinggi.
Q
Mengapa penting untuk mempertimbangkan risiko kognitif saat menggunakan opioid untuk nyeri kronis?
A
Penting untuk mempertimbangkan risiko kognitif ini untuk mengelola nyeri kronis secara efektif dan aman.

Artikel Serupa

Dampak Pandemi: Otak Mempercepat Penuaan Meski Tanpa Infeksi Covid-19Wired
Sains
1 bulan lalu
121 dibaca

Dampak Pandemi: Otak Mempercepat Penuaan Meski Tanpa Infeksi Covid-19

Alat Baru Prediksi Penuaan Otak dengan Satu Pemindaian MRIInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
152 dibaca

Alat Baru Prediksi Penuaan Otak dengan Satu Pemindaian MRI

Kasus Demensia di China Naik Tiga Kali Lipat dalam 30 Tahun, Waspadai Risiko Masa DepanSCMP
Sains
3 bulan lalu
224 dibaca

Kasus Demensia di China Naik Tiga Kali Lipat dalam 30 Tahun, Waspadai Risiko Masa Depan

Penelitian Baru Ungkap Cara Protein Beracun Rusak Otak pada AlzheimerInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
145 dibaca

Penelitian Baru Ungkap Cara Protein Beracun Rusak Otak pada Alzheimer

64 Gen Baru Ditemukan Memengaruhi Kecepatan Penuaan Otak ManusiaNatureMagazine
Sains
5 bulan lalu
232 dibaca

64 Gen Baru Ditemukan Memengaruhi Kecepatan Penuaan Otak Manusia

Label Alergi NSAID Salah Sebabkan Risiko Tinggi pada Pasien StrokeAsianScientist
Sains
7 bulan lalu
269 dibaca

Label Alergi NSAID Salah Sebabkan Risiko Tinggi pada Pasien Stroke