
Dampak Besar Kenaikan Biaya Visa H-1B: Startup Terpuruk, Pekerjaan Melayang ke Luar Negeri
Mengungkap dampak negatif dari kenaikan biaya visa H-1B yang berpotensi mendorong perusahaan teknologi besar dan startup memindahkan pekerjaan ke luar negeri, yang kontradiktif dengan tujuan kebijakan tersebut untuk membuka lebih banyak lapangan kerja bagi pekerja AS.
23 Sep 2025, 17.05 WIB
171 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kebijakan visa H-1B baru dapat membuat perusahaan teknologi berpikir untuk memindahkan pekerjaan ke luar negeri.
- Startup yang lebih kecil mungkin menghadapi kesulitan lebih besar dibandingkan perusahaan besar akibat biaya visa yang tinggi.
- Dukungan dan penolakan terhadap kebijakan ini datang dari berbagai kalangan, yang menunjukkan kompleksitas isu imigrasi di sektor teknologi.
San Francisco, Amerika Serikat - Pemerintah AS melalui administrasi Trump menaikkan biaya visa H-1B untuk pekerja asing di sektor teknologi hingga 100.000 dolar AS. Visa ini sebelumnya berfungsi sebagai alat utama bagi perusahaan teknologi untuk merekrut tenaga kerja terampil dari luar negeri dengan biaya yang lebih rendah.
Baca juga: Biaya Visa H-1B Rp 1.64 miliar ($100,000) Trump Mengancam Startup dan Innovasi AI di Silicon Valley
Kebijakan ini menyebabkan kebingungan dan penundaan dalam perekrutan di berbagai perusahaan Silicon Valley dan sekitarnya. Beberapa perusahaan besar, termasuk Fortune 100, mulai membicarakan kemungkinan memindahkan pekerjaan mereka ke luar negeri untuk menghindari biaya yang sangat tinggi.
Startup, yang biasanya tidak mampu mengeluarkan biaya sebesar itu, terutama terdampak. Mereka biasanya mengandalkan paket kompensasi berbasis saham dan memiliki arus kas terbatas, sehingga kenaikan biaya visa ini mengancam kelangsungan inovasi dan bisnis mereka.
Para ahli dan pelaku industri menyatakan bahwa kebijakan ini bisa berakibat buruk bagi inovasi di AS karena banyak perusahaan rintisan yang didirikan oleh imigran akan kesulitan bertahan. Bahkan sejumlah startup berharap lewat jalur hukum agar kebijakan ini dikurangi dampaknya.
Secara keseluruhan, kebijakan ini berisiko mengurangi kehadiran talenta terbaik dunia di AS dan mendorong perusahaan teknologi memindahkan pusat inovasi mereka ke negara lain dengan biaya tenaga kerja lebih murah, melemahkan posisi AS sebagai pemimpin teknologi global.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/silicon-valley-hiring-turmoil-h-100527618.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/silicon-valley-hiring-turmoil-h-100527618.html
Analisis Ahli
Chris Thomas
"Perusahaan besar sedang mencari opsi memindahkan pekerjaan ke luar negeri karena biaya visa yang tidak masuk akal."
Sam Liang
"Perusahaan harus mengurangi pekerja H-1B dan mempertimbangkan outsourcing ke negara lain."
Reed Hastings
"Biaya tinggi bisa menghilangkan sistem lotere dan lebih fokus pada pekerjaan bernilai tinggi."
Deedy Das
"Kebijakan ini secara tidak proporsional merugikan startup kecil yang bergantung pada imigran."
Bilal Zuberi
"Kenaikan biaya akan menarik kembali talenta terbaik dari Amerika Serikat."
Analisis Kami
"Kebijakan kenaikan biaya visa H-1B ini terlalu pendek pandang dan akan menghambat pertumbuhan industri teknologi AS yang selama ini bergantung pada talenta global. Alih-alih melindungi lapangan kerja lokal, kebijakan ini malah mempercepat perpindahan inovasi dan pengembangan teknologi ke luar negeri, yang merugikan ekonomi AS jangka panjang."
Prediksi Kami
Banyak perusahaan teknologi akan mengurangi perekrutan pekerja asing melalui visa H-1B dan mulai mengalihkan operasi dan inovasi ke negara-negara dengan biaya tenaga kerja lebih rendah, yang akan mengurangi dinamika inovasi di Amerika Serikat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa kebijakan baru yang diumumkan oleh Donald Trump terkait visa H-1B?A
Donald Trump mengumumkan bahwa biaya untuk visa H-1B baru adalah $100,000 untuk pemohon baru.Q
Bagaimana biaya baru untuk visa H-1B mempengaruhi perusahaan teknologi?A
Perusahaan teknologi menyatakan bahwa biaya tinggi ini membuat mereka mempertimbangkan untuk memindahkan pekerjaan mereka ke luar negeri.Q
Apa dampak yang diharapkan dari kebijakan ini pada startup?A
Kebijakan ini dianggap dapat mengurangi jumlah pekerja terampil yang dipekerjakan oleh startup, sehingga menghambat pertumbuhan mereka.Q
Siapa yang mendukung kebijakan baru ini dan mengapa?A
Reed Hastings, co-founder Netflix, mendukung kebijakan ini dengan alasan akan mengalokasikan visa untuk pekerjaan yang lebih bernilai tinggi.Q
Apa risiko yang dihadapi oleh inovasi di AS akibat kebijakan ini?A
Kebijakan ini dapat mengakibatkan penurunan jumlah imigran berbakat yang datang ke AS, yang bisa mengancam inovasi.