
Courtesy of CNBCIndonesia
ByteDance dan Oracle Dirikan Perusahaan Patungan TikTok di AS Dengan Saham Baru
Menjelaskan kesepakatan pendirian perusahaan patungan baru antara ByteDance dan investor asal Amerika Serikat untuk mengelola TikTok di pasar AS, yang mengakhiri ketidakpastian terkait status TikTok di AS dan menanggapi kekhawatiran keamanan data oleh pemerintah AS.
19 Des 2025, 13.35 WIB
131 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- ByteDance telah mencapai kesepakatan untuk mendirikan perusahaan baru yang akan mengelola TikTok di AS.
- Oracle dan beberapa investor baru akan memiliki sebagian besar saham perusahaan tersebut.
- Ada ketidakpastian mengenai kepemilikan algoritma TikTok yang masih perlu dijelaskan.
Jakarta, Indonesia - TikTok, aplikasi video pendek yang sangat populer di Amerika Serikat dengan lebih dari 170 juta pengguna, telah menghadapi ancaman pemblokiran oleh pemerintah AS sejak tahun 2020. Hal ini dikarenakan kekhawatiran atas keamanan data pengguna dan pengaruh perusahaan induknya, ByteDance, yang berasal dari China.
Untuk menjaga agar TikTok tetap bisa beroperasi di pasar AS, ByteDance menandatangani sebuah kesepakatan penting dengan Oracle, sebuah perusahaan teknologi cloud asal AS, dan beberapa investor lainnya termasuk Silver Lake dan MGX dari Arab Saudi. Kesepakatan ini akan membentuk perusahaan patungan baru yang akan mengelola TikTok di Amerika Serikat.
Perusahaan patungan ini akan memiliki kontrol penuh atas berbagai aspek penting seperti pelindungan data pengguna, keamanan algoritma, moderasi konten, dan pemantauan software di AS. ByteDance sendiri akan memiliki porsi saham sebesar 19,9 persen sementara sisanya dimiliki oleh investor baru dari AS dan global.
Namun, masih ada satu hal yang cukup krusial dan belum mendapat kejelasan, yaitu kepemilikan dan kontrol atas algoritma TikTok. Ada keraguan apakah algoritma akan dialihkan ke perusahaan patungan ini atau akan tetap dikuasai oleh pihak di Beijing, hal ini menjadi sumber kekhawatiran keamanan bagi pemerintah AS.
Kesepakatan ini menandai akhir dari ketidakpastian yang lama soal keberadaan TikTok di AS dan menunjukkan bagaimana perusahaan teknologi dan pemerintah bisa bekerja sama untuk memecahkan masalah keamanan dan bisnis di era digital yang kompleks.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251219121756-37-695721/sudah-sah-tiktok-dijual-ke-orang-dekat-donald-trump
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251219121756-37-695721/sudah-sah-tiktok-dijual-ke-orang-dekat-donald-trump
Analisis Ahli
Rush Doshi
"Belum ada kejelasan apakah algoritma TikTok akan ditransfer atau tetap dikendalikan oleh Beijing, menimbulkan keraguan soal keamanan dan kedaulatan data."
Analisis Kami
"Kesepakatan ini merupakan solusi pragmatis yang mengakomodasi kepentingan Amerika Serikat dalam pengelolaan data dan keamanan siber tanpa harus memblokir aplikasi yang sangat populer. Namun, ketidakjelasan terkait pengendalian algoritma menjadi titik rawan yang dapat memicu ketidakpercayaan dan potensi masalah regulasi di masa depan."
Prediksi Kami
Perusahaan patungan baru ini kemungkinan akan mampu mengurangi ketegangan antara pemerintah AS dan TikTok, memungkinkan TikTok terus beroperasi di AS dengan kontrol keamanan yang lebih ketat, meskipun ketidakpastian soal kepemilikan algoritma masih berpotensi menimbulkan masalah di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa kesepakatan yang ditandatangani oleh ByteDance dan Oracle?A
Kesepakatan tersebut adalah untuk mendirikan perusahaan baru yang akan menjadi pemilik TikTok di AS.Q
Siapa yang memiliki saham mayoritas di perusahaan baru yang mengelola TikTok di AS?A
ByteDance akan menguasai 19,9 persen saham TikTok, sementara sisanya dimiliki oleh investor baru.Q
Apa yang dinyatakan oleh JD Vance tentang valuasi perusahaan pengendali TikTok?A
JD Vance menyatakan bahwa valuasi perusahaan pengendali TikTok di AS mencapai US$ 14 miliar.Q
Apa peran TikTok dalam konteks kebijakan pemerintah AS?A
TikTok terancam diblokir di AS karena pemerintah mengharuskan ByteDance untuk menjualnya ke pemilik AS.Q
Siapa CEO TikTok yang menyatakan bahwa perusahaan patungan akan beroperasi secara independen?A
CEO TikTok yang menyatakan hal tersebut adalah Shou Zi Chew.



