Fokus
Bisnis

Startup Fintech Mendapatkan Pendanaan Signifikan dan Ekspansi

Share

Beberapa startup fintech di berbagai belahan dunia mendapatkan pendanaan besar dan melakukan ekspansi, memperkuat peran mereka dalam menyediakan solusi finansial inovatif dan mendukung akses keuangan yang lebih luas.

15 Jun 2025, 23.28 WIB

Perjalanan Alexa von Tobel: Dari LearnVest ke Inspired Capital dan Masa Depan Fintech

Perjalanan Alexa von Tobel: Dari LearnVest ke Inspired Capital dan Masa Depan Fintech
Alexa von Tobel memulai karirnya dengan mendirikan LearnVest, sebuah startup perencanaan keuangan yang berhasil dijual ke Northwestern Mutual seharga 250 juta dolar. Akusisi ini menandai awal transformasi digital besar di Northwestern Mutual di mana produk LearnVest menjadi bagian dari pengalaman pelanggan yang diperbarui. Von Tobel kemudian menjabat sebagai chief digital officer dan chief innovation officer, menjalani fase penuh tantangan yang puncaknya bertepatan dengan kelahiran anak pertamanya. Setelah empat tahun bekerja di Northwestern Mutual, Alexa memutuskan untuk memulai firma ventura baru bernama Inspired Capital bersama Penny Pritzker. Terinspirasi oleh pengalaman pribadinya sebagai pendiri yang merasa sulit menemukan investor ideal, ia ingin menciptakan firma yang memberikan dukungan jangka panjang, teamwork intensif, dan akses khusus yang sulit didapatkan oleh startup tahap awal. Inspired Capital dikenal unik dengan model investasi durasi panjang hingga 20 tahun, serta tim yang bekerja penuh kolaborasi agar setiap startup bisa mendapat support menyeluruh. Dengan latar belakang pendiri yang sudah membangun dan mengelola beberapa bisnis besar, firmanya menawarkan pemahaman mendalam soal kesulitan dan peluang yang dihadapi pengusaha, terutama dalam sektor teknologi finansial atau fintech. Von Tobel melihat fintech saat ini memasuki gelombang ketiga inovasi, yakni fintech 3.0. Inovasi ini bukan hanya soal perbaikan produk secara dangkal, tapi revolusi produk yang benar-benar menyeluruh untuk mengakomodasi kebutuhan ekonomi yang berubah, populasi digital yang beragam, serta berbagai tantangan sosial seperti ketimpangan ekonomi dan perubahan tenaga kerja akibat AI. Sebagai juri di kompetisi startup, von Tobel mencari pendiri dengan wawasan unik berdasarkan pengalaman hidup mereka, ide yang tidak lazim tetapi penting, visi jangka panjang hingga satu dekade ke depan, serta ketangguhan dan tekad kuat untuk sukses. Pendekatan ini mencerminkan filosofi investasi Inspired Capital yang mengedepankan potensi jangka panjang dan dedikasi penuh terhadap pengembangan startup.
10 Jun 2025, 19.30 WIB

Arnout Schuijff Tinggalkan Adyen untuk Bangun Platform All-in-One Tebi

Arnout Schuijff Tinggalkan Adyen untuk Bangun Platform All-in-One Tebi
Arnout Schuijff, salah satu pendiri Adyen, memutuskan untuk meninggalkan perusahaannya yang sudah sangat sukses demi mengejar passion lamanya dalam dunia coding. Dia mendirikan Tebi, sebuah startup fintech di Amsterdam yang fokus membantu bisnis kecil dan menengah di sektor perhotelan dengan menyediakan platform lengkap untuk pembayaran, reservasi, dan manajemen inventaris. Tebi muncul untuk menjawab kebutuhan bisnis lokal agar dapat mengelola operasi mereka lebih mudah dan efisien, terutama di tengah pandemi dimana pelaporan pajak dan transaksi secara real-time mulai diwajibkan. Schuijff bersama rekannya mengembangkan fitur instant transaction updates menggunakan teknologi streaming yang sudah ia kuasai sejak dulu. Meski tampak sebagai produk yang mirip dengan Adyen, Schuijff menjelaskan bahwa membangun produk untuk usaha kecil lebih cocok dilakukan di luar Adyen yang lebih berfokus pada perusahaan besar. Selain itu, pendirian Tebi juga dilatarbelakangi oleh keinginannya untuk kembali berkontribusi melalui coding dan membantu banyak pemilik bisnis lokal. Tebi berhasil mendapatkan pendanaan besar-besaran dari investor ternama seperti CapitalG dan Index Ventures. Dengan modal ini, startup ini berencana memperluas pasar ke Inggris dan negara lain di Eropa, serta mengembangkan fitur berbasis kecerdasan buatan yang akan memudahkan pengelolaan bisnis bagi para pelanggannya. Saat ini Tebi telah memiliki tim yang kuat dengan pengalaman di bidang teknologi dan bisnis, yang membantu startup ini untuk tetap seimbang antara pengembangan produk dan ekspansi pasar. Rencana ke depan termasuk memperkuat pangsa pasar Eropa dan kemungkinan ekspansi ke Amerika Serikat setelah berhasil merebut pasar di benua biru.
03 Jun 2025, 16.15 WIB

Nomupay Kumpulkan Dana Rp 657.80 miliar ($40 Juta) untuk Permudah Pembayaran Lintas Batas Global

Nomupay adalah sebuah startup fintech asal Irlandia yang menawarkan solusi pembayaran lintas batas untuk pedagang di Asia, Eropa, MENA, dan Amerika Serikat. Perusahaan ini baru saja mendapatkan pendanaan Seri C sebesar Rp 657.80 miliar ($40 juta) dari SB Payment Service, anak perusahaan SoftBank, dengan valuasi mencapai Rp 4.77 triliun ($290 juta) . Startup ini fokus mempermudah pedagang agar bisa menerima berbagai metode pembayaran lokal tanpa perlu membuat entitas bisnis di tiap negara, seperti akses ke metode pembayaran alternatif Jepang yang akan segera ditambahkan ke platform mereka. Nomupay tidak hanya memfasilitasi pembayaran, tapi juga menawarkan akun virtual multi-mata uang dan layanan treasury untuk membantu pengelolaan risiko nilai tukar, serta menggunakan jaringan pembayaran lokal supaya biaya transaksi lebih hemat dan prosesnya lebih cepat. Setelah merger dengan Total Processing, Nomupay kini melayani lebih dari 2.000 pedagang dengan pertumbuhan lebih dari 70 persen setiap tahun, serta mempekerjakan lebih dari 250 karyawan. Mereka juga memperluas jaringannya ke Asia Tenggara, khususnya Singapura, Indonesia, dan Vietnam. Dengan target pendapatan yang terus meningkat dan fokus pada ekspansi regional, Nomupay berharap dapat mencapai titik profitabilitas dalam waktu 12 bulan ke depan sambil mendukung transaksi perdagangan global yang semakin kompleks dan beragam.
30 Mei 2025, 17.45 WIB

Startup Pembayaran Lintas Batas Kumpulkan Dana untuk Perluas Pasar dan Percepat Layanan

Perusahaan teknologi pembayaran lintas batas seperti Conduit Technology dan Palla Financial baru-baru ini mendapatkan pendanaan besar untuk mengembangkan layanan mereka. Pendanaan ini memungkinkan mereka untuk memperluas jangkauan pasar serta meningkatkan fitur dan layanan mereka agar pelanggannya dapat menikmati kemudahan dan kecepatan pembayaran lintas batas. Conduit menggabungkan teknologi stablecoin yang dipatok pada nilai stabil dengan mata uang lokal dan dolar AS untuk menyediakan solusi pembayaran yang cepat dan efisien. Sementara Palla fokus pada kemudahan integrasi layanan pembayaran instan melalui API dan aplikasi white-label yang memungkinkan mitra mereka memasukkan fitur ini ke dalam platform mereka sendiri. Dalam pasar yang didominasi oleh perusahaan besar seperti Swift, MoneyGram, dan PayPal, startup ini berupaya menghadirkan teknologi yang lebih inovatif, mudah digunakan, dan tentunya lebih cepat. Mereka ingin memberikan opsi yang lebih baik untuk bisnis dan institusi keuangan yang melakukan transaksi internasional. Pendanaan ini juga memicu perluasan geografis perusahaan. Conduit sudah melayani beberapa wilayah seperti Eropa, Asia, dan Amerika Latin, sementara Palla berfokus pada Amerika Latin dan Karibia dengan rencana perluasan yang lebih luas. Selain pengembangan pasar, mereka juga berencana menambah produk baru dan alat pengelolaan uang. Namun, tantangan tetap ada, termasuk kemungkinan kenaikan biaya akibat peraturan pajak baru yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah AS. Meski begitu, komunitas fintech masih optimis bahwa teknologi baru ini bisa merevolusi dan menyederhanakan pembayaran lintas batas di masa depan.