
Pada hari Minggu, Amerika Serikat melancarkan serangan mendadak terhadap fasilitas nuklir Iran menggunakan pesawat B-2 stealth bomber dan bom bunker-buster yang sangat kuat. Serangan ini telah direncanakan selama beberapa bulan dan berhasil membuat Iran kaget tanpa perlawanan berarti dari pasukan Iran.
Operasi yang dinamakan Operation Midnight Hammer ini melibatkan penggunaan pesawat B-2 yang terbang nonstop dari Missouri menuju Iran dan kembali selama 37 jam. Selain itu, berbagai strategi seperti penerbangan pembelokan dan peluncuran rudal Tomahawk juga dilakukan untuk mengalihkan perhatian Iran.
Serangan utama dilakukan di tiga situs nuklir Iran yaitu Fordow, Natanz, dan Isfahan. Sebanyak 14 bom MOP dijatuhkan di Fordow dan Natanz, sementara 24 rudal Tomahawk diluncurkan ke Isfahan. Pemerintah AS mengklaim serangan ini sangat merusak program nuklir Iran tanpa menyasar tentara atau rakyat Iran.
Operasi ini dianggap sebagai titik balik dalam konflik Iran-Israel karena ini menandai keterlibatan AS secara langsung. Selain itu, serangan ini merupakan misi terpanjang pesawat B-2 sejak tahun 2001 dan pertama kali menggunakan bom MOP secara operasional.
Pemerintah AS mengatakan masih akan memantau situasi dan kemungkinan melakukan serangan lanjutan jika dibutuhkan. Mereka juga menegaskan tidak berencana mengganti rezim Iran, melainkan hanya ingin menghentikan pengembangan senjata nuklir.