Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Finansial

Operasi Midnight Hammer: AS Meningkatkan Serangan Terhadap Situs Nuklir Iran

Share

Operasi Midnight Hammer adalah serangkaian serangan udara yang dilancarkan oleh Amerika Serikat terhadap situs nuklir Iran. Aksi ini meningkatkan ketegangan politik dan militer di kawasan Timur Tengah, dengan implikasi luas bagi keamanan global dan pasar keuangan internasional.

23 Jun 2025, 17.54 WIB

Operasi Midnight Hammer: AS Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran dengan Serangan Terencana

Operasi Midnight Hammer: AS Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran dengan Serangan Terencana
Pada hari Minggu, Amerika Serikat melancarkan serangan mendadak terhadap fasilitas nuklir Iran menggunakan pesawat B-2 stealth bomber dan bom bunker-buster yang sangat kuat. Serangan ini telah direncanakan selama beberapa bulan dan berhasil membuat Iran kaget tanpa perlawanan berarti dari pasukan Iran. Operasi yang dinamakan Operation Midnight Hammer ini melibatkan penggunaan pesawat B-2 yang terbang nonstop dari Missouri menuju Iran dan kembali selama 37 jam. Selain itu, berbagai strategi seperti penerbangan pembelokan dan peluncuran rudal Tomahawk juga dilakukan untuk mengalihkan perhatian Iran. Serangan utama dilakukan di tiga situs nuklir Iran yaitu Fordow, Natanz, dan Isfahan. Sebanyak 14 bom MOP dijatuhkan di Fordow dan Natanz, sementara 24 rudal Tomahawk diluncurkan ke Isfahan. Pemerintah AS mengklaim serangan ini sangat merusak program nuklir Iran tanpa menyasar tentara atau rakyat Iran. Operasi ini dianggap sebagai titik balik dalam konflik Iran-Israel karena ini menandai keterlibatan AS secara langsung. Selain itu, serangan ini merupakan misi terpanjang pesawat B-2 sejak tahun 2001 dan pertama kali menggunakan bom MOP secara operasional. Pemerintah AS mengatakan masih akan memantau situasi dan kemungkinan melakukan serangan lanjutan jika dibutuhkan. Mereka juga menegaskan tidak berencana mengganti rezim Iran, melainkan hanya ingin menghentikan pengembangan senjata nuklir.
23 Jun 2025, 16.59 WIB

Serangan Rahasia Amerika Serikat Menghancurkan Fasilitas Nuklir Iran

Serangan Rahasia Amerika Serikat Menghancurkan Fasilitas Nuklir Iran
Amerika Serikat melancarkan operasi militer rahasia bernama Midnight Hammer yang menyerang fasilitas nuklir Iran di beberapa lokasi penting seperti Fordow, Natanz, dan Isfahan. Serangan ini menggunakan pesawat bomber siluman B-2 yang terbang jauh nonstop dari Missouri ke Iran dan kembali. Operasi dirancang dengan sangat cermat sehingga Iran tidak siap dan tidak berhasil menembak pesawat AS satu pun. Untuk membingungkan pengawasan dunia, AS melakukan tipu daya dengan mengirim pesawat B-2 di wilayah berbeda dan meluncurkan rudal jelajah Tomahawk dari kapal selam ke salah satu situs nuklir. Seluruh operasi berlangsung dalam waktu sekitar 1,5 jam yang mencakup masuk dan keluar dari wilayah udara Iran dengan sukses. Serangan ini menggunakan bom bunker-buster yang sangat berat yakni GBU-57 Massive Ordnance Penetrators yang mampu menembus struktur sulit dihancurkan, dengan total sekitar 14 bom diluncurkan ke dua situs utama Fordow dan Natanz. AS mengklaim telah menyebabkan kerusakan besar pada fasilitas nuklir tersebut tanpa menargetkan militer atau rakyat Iran. Panglima dan pejabat tinggi pertahanan AS menyatakan bahwa operasi merupakan serangan paling lama dan pertama kalinya menggunakan bom MOP di alam operasional. AS tidak memiliki rencana untuk mengganti rezim Iran, melainkan fokus menghentikan kemajuan program nuklir negara itu. Semua pesawat AS kembali dengan selamat tanpa ada kerugian. AS kini sedang memantau secara ketat respon Iran yang kemungkinan akan melakukan balasan. AS juga tidak menutup kemungkinan meluncurkan serangan lanjutan tergantung hasil evaluasi kerusakan fasilitas nuklir. Operasi ini menjadi titik penting dalam konflik Iran-Israel dengan keterlibatan langsung militer Amerika Serikat.
22 Jun 2025, 11.45 WIB

Serangan Militer AS Hancurkan Tiga Situs Nuklir Iran dengan Bom Bunker Buster

Serangan Militer AS Hancurkan Tiga Situs Nuklir Iran dengan Bom Bunker Buster
Amerika Serikat baru saja melakukan serangan militer besar-besaran terhadap tiga situs nuklir utama Iran, yaitu Fordow, Natanz, dan Isfahan. Serangan ini menggunakan teknologi paling canggih seperti bom bunker buster dan rudal jelajah dari kapal selam Angkatan Laut. Pesawat B-2 yang membawa bom Massive Ordnance Penetrator menjatuhkan bom tersebut ke situs Fordow, yang dikenal sebagai fasilitas nuklir yang sangat terlindungi. Sementara itu, kapal selam Amerika melancarkan 30 rudal jelajah untuk menyerang Natanz dan Isfahan. Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa tiga situs ini telah hancur total dan menyerukan perdamaian meskipun memberikan peringatan keras kepada Iran agar tidak melakukan balasan. Ia menyebutkan bahwa serangan ini adalah bukti kemampuan militer Amerika Serikat yang tiada tanding. Bom GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator adalah senjata besar seberat 30.000 pound yang dirancang khusus untuk menjebol pertahanan berat dan menghancurkan fasilitas yang menyimpan senjata pemusnah massal. Ini menunjukkan keseriusan Amerika dalam mencegah program nuklir Iran. Setelah serangan selesai, seluruh pesawat militer Amerika Serikat sudah keluar dari wilayah udara Iran, menandakan operasi ini selesai dengan sukses. Serangan ini menandai eskalasi konflik dan memberikan tekanan besar terhadap Iran.

Baca Juga

  • Meningkatnya Investasi Komputasi Kuantum: Saham Siap Melejit

  • Operasi Midnight Hammer: AS Meningkatkan Serangan Terhadap Situs Nuklir Iran

  • Perluasan ETF Bitcoin di Tengah Perkembangan Regulasi

  • Surge Saham Circle Didukung Harapan Regulasi Stablecoin

  • Pergerakan Pasar XRP dan Proyeksi Masa Depannya