Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Bisnis

Pengaruh Ekonomi China melalui TikTok Shop Menimbulkan Kekhawatiran Regulasi di Indonesia

Share

TikTok Shop yang didukung oleh China menimbulkan kekhawatiran ekonomi dan respons regulasi di Indonesia, mencerminkan meningkatnya pengaruh ekonomi China di pasar global serta dampaknya terhadap pelaku usaha lokal.

17 Agt 2025, 08.00 WIB

Kekhawatiran Eksportir China Terhadap Kebijakan Perdagangan AS Usai Perpanjangan Gencatan Tarif

Kekhawatiran Eksportir China Terhadap Kebijakan Perdagangan AS Usai Perpanjangan Gencatan Tarif
Pameran China Cross-Border E-Commerce Trade Fair yang diselenggarakan di Guangzhou menjadi tempat bagi banyak eksportir dan platform e-commerce besar untuk bertemu dan berdiskusi tentang kondisi perdagangan lintas batas. Meskipun sudah ada perpanjangan gencatan tarif antara Tiongkok dan Amerika Serikat selama 90 hari, para pelaku usaha masih menghadapi banyak ketidakpastian terkait kebijakan dagang. Beberapa platform besar seperti Shein, Temu, TikTok Shop, dan Amazon aktif berusaha menarik lebih banyak penjual baru untuk membuka toko online yang menargetkan pasar AS dan pasar luar negeri lainnya. Amazon, misalnya, menyarankan penjual baru untuk fokus pada pasar AS karena besarnya jumlah pengunjung dan kemudahan dalam menjalankan bisnis di sana. Namun, kekhawatiran terkait kebijakan dagang tetap ada. Salah satu contoh adalah perusahaan Guangdong Mingjian Electronics Technology yang harus menghentikan bisnisnya di AS selama hampir dua bulan pada bulan April setelah ketegangan dagang meningkat. Hal ini menunjukkan betapa sensitifnya eksportir terhadap perubahan kebijakan yang tidak stabil. Situasi ini menuntut para eksportir untuk tetap waspada dan adaptif dalam menghadapi perubahan kebijakan antara AS dan Tiongkok. Para penjual baru pun perlu memahami risiko dan peluang yang ada agar dapat memanfaatkan pasar luar negeri dengan baik meski dalam situasi yang penuh tantangan. Secara keseluruhan, meskipun ada perjanjian gencatan tarif, ketidakpastian dan kekhawatiran masih membayangi para eksportir lintas batas. Pameran ini menjadi platform penting bagi semua pihak untuk berbagi informasi dan strategi agar dapat bertahan dan berkembang di pasar internasional.
15 Agt 2025, 12.40 WIB

Aturan Larangan Penjual China di TikTok Shop dan Pentingnya Tagging Asal Barang

Aturan Larangan Penjual China di TikTok Shop dan Pentingnya Tagging Asal Barang
Baru-baru ini, muncul kabar seputar TikTok Shop yang memberikan berbagai keuntungan bagi penjual asal China untuk berdagang di platform mereka di Indonesia. Namun, kabar ini menimbulkan perhatian karena praktik border commerce langsung dari luar negeri sebenarnya sudah dilarang oleh peraturan yang berlaku di Indonesia. Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios), menjelaskan bahwa aturan larangan tersebut melarang penjual dari China berjualan secara langsung kecuali untuk beberapa barang tertentu. Jika sebuah ecommerce memperbolehkan penjual China berjualan tanpa syarat, ecommerce tersebut melanggar aturan dan patut memperoleh sanksi. Selain itu, Nailul juga menekankan pentingnya adanya penandaan atau tagging yang jelas pada asal produk yang dijual di setiap etalase. Hal ini berguna agar bisa diketahui barang mana yang berasal dari impor dan mana yang produk lokal, sehingga dapat dibuat kebijakan yang berbeda antara produk lokal dan impor. Dalam sebuah video yang pernah tersebar di akun TikTok terkait, terlihat sejumlah kebijakan baru dari TikTok Shop Indonesia berupa subsidi iklan 30%, dukungan account manager, pembebasan biaya penjual, serta kupon tambahan. Namun, video tersebut sudah dihapus dari akun resminya. Jika sistem tagging tidak diterapkan dengan serius dan penegakan aturan tetap lemah, maka masalah barang impor ilegal melalui ecommerce akan terus berlanjut, berpotensi merugikan produk lokal dan ketahanan ekonomi digital di Indonesia.
13 Agt 2025, 12.20 WIB

Tiktok Shop Beri Subsidi Besar untuk Penjual China, Penjual Lokal Kalah Saing

Tiktok Shop Beri Subsidi Besar untuk Penjual China, Penjual Lokal Kalah Saing
Tiktok Indonesia dikabarkan memberikan subsidi iklan sebesar 30% khusus untuk penjual asal China yang berjualan produk impor di Indonesia. Kebijakan ini tidak berlaku bagi penjual lokal di Indonesia, sehingga menimbulkan kontroversi dan pertanyaan terkait keadilan dalam persaingan di platform e-commerce tersebut. Informasi mengenai subsidi besar buat penjual China ini muncul dari video pengguna Tiktok dengan akun @axingid yang memaparkan berbagai kebijakan baru dari Tiktok Shop Indonesia. Meski video tersebut sudah dihapus dari Tiktok, isu ini juga dilaporkan oleh akun Instagram @ecommurz. Pihak Tiktok Indonesia belum memberikan pernyataan resmi terkait hal ini. Selain subsidi iklan, penjual China juga mendapatkan berbagai fasilitas seperti dukungan account manager, pembebasan biaya penjual, hingga kupon tambahan yang tidak tersedia bagi penjual Indonesia. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa penjual lokal akan dirugikan akibat kebijakan tersebut. Tiktok Shop Indonesia telah bergabung dengan Tokopedia sejak awal tahun 2024 melalui aksi korporasi besar yang melibatkan investasi Bytedance sebesar USRp 24.67 triliun ($1,5 miliar) . Bytedance kini menguasai 75% saham Tokopedia dan mengelola layanan belanja dalam aplikasi Tiktok di Indonesia melalui Tokopedia. Penggabungan ini menjadi langkah strategis Tiktok untuk memperkuat bisnis e-commerce di Indonesia, namun kebijakan subsidi yang timpang dikhawatirkan menimbulkan ketegangan antara pemain lokal dan asing serta memicu perhatian dari regulator untuk menjaga keadilan pasar.

Baca Juga

  • Pengaruh Ekonomi China melalui TikTok Shop Menimbulkan Kekhawatiran Regulasi di Indonesia

  • Upaya Akuisisi Platform Utama oleh Startup AI di Tengah Tantangan Hukum

  • Upaya Startup AI Mengakuisisi Platform Utama di Tengah Tantangan Hukum

  • Pengaruh China Melalui TikTok Shop di Indonesia Memicu Kekhawatiran Ekonomi dan Tanggapan Regulasi

  • Startup Pengiriman Makanan Nigeria, Chowdeck, Mendapatkan Pendanaan $9Juta dari Novastar dan Y Combinator untuk Ekspansi Operasi