
Pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump sangat fokus untuk menurunkan harga obat yang selama ini tergolong mahal di negara tersebut. Salah satu cara yang dilakukan adalah merancang kebijakan harga obat bernama Most Favoured Nation (MFN), yang menghubungkan harga di AS dengan negara maju lain yang memiliki harga terendah.
Untuk mendukung tujuan tersebut, Trump meminta perusahaan farmasi besar untuk mulai memakai model bisnis direct-to-consumer (DTC) yang artinya menjual obat langsung ke konsumen tanpa perantara. Ini diharapkan bisa menurunkan harga akhir obat dan mempercepat akses konsumen.
Novo Nordisk adalah salah satu perusahaan farmasi yang mulai mengikuti arahan ini dengan meluncurkan platform online bernama NovoCare Pharmacy, yang menawarkan harga lebih murah untuk obat vial berat badan Wegovy dan obat diabetes tipe 2 Ozempic. Harga yang ditawarkan adalah 499 dolar AS per bulan, dibandingkan harga pasar sekitar 1,300 dolar AS.
Namun, meskipun langkah ini sesuai dengan kebijakan pemerintah, ada tantangan besar khususnya karena tingkat kesadaran pasien yang masih rendah dan gangguan terhadap sistem distribusi obat tradisional. Selain itu, perusahaan juga harus menghadapi tekanan margin keuntungan dan kemungkinan konflik dengan perusahaan asuransi.
Selain Novo Nordisk, perusahaan-perusahaan besar lain seperti Eli Lilly, Bristol Myers Squibb, dan Pfizer juga sudah mulai menerapkan model DTC lewat platform masing-masing untuk obat-obatan unggulan mereka, menunjukkan dorongan besar dalam industri farmasi menuju perubahan sistem penjualan.