Fokus
Sains

Kemajuan dalam Bioteknologi untuk Kesehatan

Share

Perkembangan terbaru dalam bioteknologi mencakup terapi kanker berbasis sel T, lonjakan pendapatan perusahaan biotek seperti XtalPi, dan transplantasi paru babi pertama di dunia, menandakan pertumbuhan pesat sektor bioteknologi di Cina.

29 Agt 2025, 03.17 WIB

Terobosan ETH Zurich: Mengungkap dan Mengendalikan Perilaku Elektron dalam Molekul Kiral

Terobosan ETH Zurich: Mengungkap dan Mengendalikan Perilaku Elektron dalam Molekul Kiral
Para ilmuwan dari ETH Zurich berhasil menunjukkan bahwa ke-kiralan molekul bukan hanya tentang bentuk fisik yang mirip cermin, melainkan juga bagaimana elektron bergerak di dalamnya. Mereka menggunakan cahaya terpolarisasi melingkar yang sangat cepat untuk menangkap dan memanipulasi arah gerakan elektron dalam molekul kiri dan kanan secara berbeda. Penelitian ini mengungkap fenomena yang disebut photoelectron circular dichroism (PECD), dimana emisi elektron dari molekul kiral bergantung pada sisi kiri atau kanannya. Dengan teknologi baru menggunakan pulsa attosecond, tim berhasil merekam dan mengubah pola emisi elektron secara real-time. Keberhasilan ini dicapai menggunakan kamera kilat elektron unik yang menghasilkan pulsa cahaya ultra-cepat, sehingga gerakan elektron dapat diamati dalam skala waktu alami saya. Selain itu, kombinasi dengan sinar inframerah terpolarisasi melingkar memungkinkan pengaturan arah elektron sesuai keinginan. Penemuan ini sangat penting karena membuka pintu untuk mengontrol proses molekuler di tingkat dasar elektron. Dampaknya sangat luas, dari pengujian obat yang lebih presisi, pengembangan molecular electronics, teknologi spintronik, hingga pembuatan sensor bios yang jauh lebih sensitif di masa depan. Selain memperdalam pemahaman tentang simetri molekul, teknik ini juga membantu menjawab pertanyaan fundamental seperti mengapa molekul kehidupan memilih satu ke-kiralan tertentu. Terobosan ini menjadi tonggak baru dalam studi kimia dan fisika molekuler.
28 Agt 2025, 18.54 WIB

Wugen Kumpulkan Dana Rp 1.89 triliun ($115 Juta) untuk Terapi CAR-T Kanker Sel T Inovatif

Wugen Kumpulkan Dana Rp 1.89 triliun ($115 Juta)  untuk Terapi CAR-T Kanker Sel T Inovatif
Wugen, sebuah perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat, berhasil mengumpulkan dana sebesar 115 juta dolar AS dari sejumlah investor besar untuk mendukung pengembangan terapi CAR-T yang disebut WU-CART-007. Terapi ini ditujukan untuk mengobati jenis kanker darah yang sulit diatasi, yaitu T-cell acute lymphoblastic leukaemia (T-ALL) dan T-cell lymphoblastic lymphoma (T-LBL) yang kambuh atau tidak merespons pengobatan sebelumnya. Terapi WU-CART-007 adalah terapi CAR-T allogenik yang menggunakan teknologi pengeditan gen CRISPR untuk menargetkan antigen CD7 pada sel kanker. Keunikan terapi ini adalah sifatnya yang siap pakai (off-the-shelf), sehingga lebih mudah diakses dan bisa digunakan tanpa perlu menunggu pengolahan sel pasien secara khusus, berbeda dengan terapi CAR-T tradisional. Hasil uji klinis fase I/II terbaru menunjukkan respons yang sangat baik dengan tingkat keseluruhan 91% dan remission lengkap 73% pada dosis yang direkomendasikan. Durasi respons rata-rata lebih dari enam bulan dan profil keamanannya dapat ditangani dengan baik. Berbagai status regulasi khusus dari FDA dan EMA memberikan kemudahan dalam proses persetujuan terapi ini. Dana yang diperoleh dari pendanaan ini akan digunakan tidak hanya untuk memperluas uji klinis dan proses produksi, tetapi juga untuk mendukung diskusi regulator guna mendapatkan persetujuan lebih cepat. Wugen berencana mengajukan aplikasi lisensi biologis pada tahun 2027 agar terapi bisa segera dipasarkan dan digunakan. Selain WU-CART-007, Wugen juga sedang mengembangkan terapi lain seperti produk terapi sel natural killer, WU-NK-101, untuk mengatasi leukemia akut. Dengan dukungan finansial dan teknologi mutakhir, Wugen berpotensi mengubah lanskap pengobatan kanker sel T dan menambah opsi terapi yang efektif dan bisa diakses lebih luas.
28 Agt 2025, 14.00 WIB

XtalPi Raih Untung Besar Berkat Kesepakatan USRp 98.67 triliun ($6 Miliar) dengan DoveTree

XtalPi Raih Untung Besar Berkat Kesepakatan USRp 98.67 triliun ($6 Miliar)  dengan DoveTree
XtalPi, sebuah perusahaan teknologi farmasi yang berbasis di Shenzhen, mengalami lonjakan pendapatan yang besar setelah menerima pembayaran pertama dari kesepakatan senilai USRp 98.67 triliun ($6 miliar) dengan perusahaan bioteknologi Amerika, DoveTree. Kesepakatan ini memberikan DoveTree hak eksklusif untuk mengembangkan obat-obatan yang ditemukan oleh XtalPi menggunakan teknologi AI dan robotikanya. Pendapatan dari bisnis penemuan obat meningkat 615 persen pada paruh pertama tahun 2024, mencapai 435 juta yuan atau sekitar USRp 1.00 triliun ($61 juta) . Kesepakatan dengan DoveTree sendiri menghasilkan pembayaran awal sebesar USRp 838.70 miliar ($51 juta) dengan janji pembayaran tambahan USRp 805.80 miliar ($49 juta) selama enam bulan ke depan. XtalPi berhasil membalikkan kondisi kerugian tahun sebelumnya menjadi laba bersih sebesar 141,6 juta yuan pada semester pertama 2024. Pendapatan total mereka melonjak 404 persen menjadi 517,1 juta yuan, dengan pendapatan dari divisi robotika cerdas juga tumbuh hampir dua kali lipat, didorong oleh permintaan terhadap layanan sintesis kimia otomatis. Kesepakatan antara XtalPi dan DoveTree mencakup pengembangan obat kecil dan obat antibodi yang berfokus pada area penyakit seperti kanker, gangguan imunologi, dan penyakit neurologis. Ini menunjukkan bahwa teknologi AI dan robotika semakin menjadi kekuatan utama dalam menyingkat waktu penemuan obat tradisional. Jumlah kesepakatan lisensi yang melibatkan perusahaan bioteknologi China dan perusahaan Amerika Serikat meningkat pesat, menandai tren baru kerjasama lintas negara dalam inovasi bioteknologi. Listing saham XtalPi di Hong Kong juga berhasil mengumpulkan modal besar untuk mendorong pengembangan lebih lanjut.
26 Agt 2025, 18.30 WIB

Transplantasi Paru-paru Babi ke Manusia: Langkah Awal Atasi Kekurangan Organ

Transplantasi Paru-paru Babi ke Manusia: Langkah Awal Atasi Kekurangan Organ
Para ilmuwan dari Guangzhou Medical University di China berhasil melakukan transplantasi paru-paru babi yang telah dimodifikasi secara genetik ke seorang pria berumur 39 tahun yang meninggal otak. Paru-paru babi tersebut berfungsi selama sembilan hari dengan kemampuan mengoksigenasi darah dan menghilangkan karbon dioksida tanpa penolakan akut. Xenotransplantasi, yaitu penggunaan organ hewan seperti babi untuk transplantasi ke manusia, adalah bidang yang menjanjikan untuk mengatasi kekurangan organ, karena saat ini hanya sekitar 10% kebutuhan transplant organ manusia yang dapat terpenuhi. Namun, transplantasi paru-paru merupakan tantangan besar karena memiliki sistem imunitas yang lebih reaktif. Paru-paru babi dimodifikasi secara genetik menggunakan teknologi CRISPR, dengan tiga gen babi dimatikan untuk mengurangi penolakan, dan tiga gen manusia ditambahkan untuk mencegah penggumpalan darah. Namun, setelah 24 jam transplantasi, paru-paru mengalami kerusakan dan pertumbuhan cairan, serta penolakan antibodi yang meningkat sampai hari ke-9. Kondisi pasien yang sudah meninggal otak membuat hasil penelitian sulit dianalisis secara pasti karena peradangan tubuh yang dipicu oleh kematian otak dapat mempengaruhi respon imunitas terhadap organ baru. Para ahli mengingatkan bahwa transplantasi ini masih jauh dari penggunaan klinis luas dan perlu lebih banyak penelitian. Selain xenotransplantasi, metode lain yang sedang dikembangkan untuk mengatasi kekurangan organ termasuk menggunakan sel punca untuk memperbaiki organ pendonor dan menumbuhkan organ manusia dalam hewan seperti babi atau domba. Penelitian ini merupakan langkah kecil yang penting dalam perjalanan panjang menciptakan solusi bagi krisis organ.