Fokus
Bisnis

Kemajuan Teknologi Rudal dan Hipersonik oleh AS dan China

Share

Berita terbaru mengenai pesanan missile rekaman Amerika Serikat, pengembangan pesawat 'Doomsday' E-4C baru, serta parade militer terbesar yang menampilkan teknologi hipersonik oleh China, menunjukkan peningkatan signifikan dalam teknologi pertahanan global yang berdampak pada keamanan dan keseimbangan kekuatan di dunia.

04 Sep 2025, 22.12 WIB

Lockheed Martin Dapat Kontrak Rp 161.16 triliun ($9,8 Miliar) untuk 2.000 Rudal PAC-3 MSE

Lockheed Martin Dapat Kontrak Rp 161.16 triliun ($9,8 Miliar)  untuk 2.000 Rudal PAC-3 MSE
Lockheed Martin baru saja mendapat kontrak senilai 9,8 miliar dolar AS dari Tentara Amerika Serikat untuk memproduksi hampir 2.000 rudal PAC-3 MSE. Ini merupakan kontrak terbesar dalam sejarah divisi misil dan kendali api mereka. Rudal tersebut dipakai untuk pertahanan udara dan misil presisi yang dibutuhkan oleh AS dan sekutunya. Produksi rudal ini akan meningkat pesat dalam beberapa tahun ke depan, dengan lebih dari 600 unit yang akan diproduksi pada 2025 dan sekitar 650 unit per tahun mulai 2027. Peningkatan ini sudah direncanakan sejak dua tahun sebelum kontrak diberikan untuk memenuhi permintaan yang terus melonjak. PAC-3 MSE menggunakan teknologi hit-to-kill yang menghancurkan target melalui tabrakan langsung, memungkinkan mengatasi berbagai ancaman seperti rudal balistik, rudal jelajah, senjata hipersonik, dan pesawat. Rudal ini juga memiliki jangkauan hingga 120.70 km (75 mil) dan ketinggian hingga 118.000 kaki dengan penggerak roket dua pulse dan sirip yang lebih besar untuk kelincahan lebih baik. Rudal ini dapat dipasang di peluncur Patriot M903 yang sudah ada dan kompatibel dengan sistem pertahanan lain seperti THAAD, sistem tempur Aegis, data jaringan jet F-35, dan radar baru militer AS. Fleksibilitas ini sangat penting dalam pertahanan berlapis di mana berbagai sistem melindungi area yang sama. Saat ini, 17 negara sudah mengadopsi PAC-3 MSE, termasuk negara-negara seperti Jerman, Jepang, dan Korea Selatan. Negara-negara ini meningkatkan pesanan mereka seiring meningkatnya ancaman di berbagai kawasan. Pendekatan ini memperkuat ketahanan pertahanan udara global dan membantu dalam menjaga keamanan area sipil dan militer.
03 Sep 2025, 21.09 WIB

China Perkenalkan Senjata Masa Depan dalam Parade Militer 80 Tahun Kemenangan PD II

China Perkenalkan Senjata Masa Depan dalam Parade Militer 80 Tahun Kemenangan PD II
China baru-baru ini menggelar parade militer besar untuk memperingati 80 tahun kemenangan mereka di Perang Dunia II, di mana berbagai senjata dan teknologi militer terbaru diperkenalkan. Mulai dari senapan QBZ-191 yang presisi, kendaraan lapis baja modern seperti tank Type 100, hingga sistem peluncur roket PHL-16 yang mirip HIMARS, China menunjukkan kemajuan teknologi militernya yang pesat. Parade ini juga memperlihatkan kekuatan nuklir China secara lengkap, termasuk rudal balistik antar benua seperti DF-5C dan peluncur rudal balistik yang ditempatkan di kapal selam dengan jangkauan global. Senjata hipersonik terbaru, seperti YJ-17 dan YJ-19, hasilkan kemampuan serangan cepat dan sulit dideteksi yang meningkatkan kemampuan serangan maritim China. Pertahanan udara China diperkuat dengan berbagai sistem mulai dari HQ-11 untuk pertahanan jangka pendek hingga HQ-29 yang mampu mencegat rudal balistik di luar atmosfer. Sementara itu, senjata anti-drone seperti laser LY-1 dan sistem gelombang mikro menunjukkan inovasi dalam pertempuran modern yang mengedepankan kecepatan dan efektivitas tanpa kontak fisik langsung. Di sektor udara, pesawat tempur siluman J-20S dengan dua awak dilengkapi kemampuan mengendalikan drone dalam misi tempur, serta pesawat pembom H-6J dengan rudal anti-kapal memperkuat kekuatan udara dan maritim China. KJ-600 hadir sebagai pesawat pengintai radar yang meningkatkan efektivitas kelompok serang kapal induk China. Selain itu, berbagai drone udara dan maritim baru ditampilkan, termasuk drone penyembur senjata laut dan darat yang dapat beroperasi secara otonom. Dengan kemampuan ini, China memperlihatkan strategi militer modern yang menguasai berbagai medan tempur dengan teknologi canggih dan jaringan tempur terpadu.