
Perusahaan-perusahaan di Jepang menghadapi masalah besar dengan demografi yang menua dan kurangnya tenaga kerja, serta regulasi e-faktur baru yang mengharuskan mereka mengotomatisasi berbagai kegiatan bisnis seperti keuangan, pajak, pengadaan, dan manajemen SDM. Namun, transformasi digital di Jepang sulit dilakukan karena budaya kerja yang kaku dan kurangnya talenta digital, sehingga hanya sebagian kecil perusahaan yang berhasil melakukan perubahan.
Di tengah situasi ini, LayerX, sebuah startup AI SaaS asal Jepang, berhasil menarik dana sebesar 100 juta dolar AS dalam putaran pendanaan Seri B, menjadikannya salah satu pendanaan terbesar yang pernah didapatkan startup seumurannya di Jepang. Pendanaan ini dipimpin oleh Technology Cross Ventures, sebuah dana asal Amerika Serikat yang baru pertama kali berinvestasi di perusahaan Jepang.
LayerX mengembangkan platform bernama Bakuraku yang membantu perusahaan mengurangi beban kerja back-office dengan mengotomatisasi proses pengeluaran, pemrosesan faktur, dan pengelolaan kartu perusahaan. Platform ini sudah digunakan oleh lebih dari 15.000 perusahaan besar termasuk beberapa nama ternama di Jepang. Selain itu, LayerX juga mengembangkan solusi AI generatif bernama Ai Workforce untuk mempermudah alur kerja dan pemanfaatan data perusahaan.
Perusahaan ini didirikan oleh Yoshinori Fukushima, yang sebelumnya sukses meluncurkan aplikasi berita Gunosy dan memiliki latar belakang kuat di bidang machine learning. LayerX fokus pada permasalahan utama di perusahaan Jepang, yakni penggunaan dokumen kertas dan spreadsheet excel yang masih banyak digunakan untuk urusan pengeluaran dan faktur. Dengan pendekatan AI-native, LayerX memudahkan digitalisasi proses tersebut.
Dengan pertumbuhan pesat dari 10.000 menjadi 15.000 pelanggan dalam waktu singkat dan peningkatan karyawan dari 220 menjadi 430, LayerX menargetkan pendapatan berulang tahunan mencapai 680 juta dolar AS pada tahun 2030. Perusahaan juga berencana menambah karyawannya hingga mencapai sekitar 1.000 orang pada tahun 2028, dengan harapan terus memperbesar pengaruhnya di sektor otomasi bisnis dan AI.