Fokus
Bisnis

LayerX Menggunakan AI untuk Mengurangi Beban Kerja Back-Office Perusahaan, Mendapatkan Pendanaan Seri B sebesar $100 Juta

Share

LayerX, sebuah perusahaan yang mengembangkan solusi AI, berhasil mengamankan pendanaan Seri B sebesar $100 juta untuk memperluas inisiatifnya dalam mengurangi beban kerja back-office di perusahaan-perusahaan besar.

02 Sep 2025, 16.42 WIB

LayerX Raih Pendanaan 1 Miliar USD untuk Percepat Inovasi AI di Jepang

LayerX Raih Pendanaan 1 Miliar USD untuk Percepat Inovasi AI di Jepang
LayerX, startup AI asal Jepang, berhasil mengumpulkan dana sebesar Y150 miliar atau setara 1,01 miliar USD dalam putaran pendanaan Seri B yang dipimpin oleh TCV dan didukung oleh beberapa investor besar seperti Mitsubishi UFJ Bank. Dana ini akan digunakan untuk memperkuat tim teknis, memperbaiki sistem kompensasi, serta meningkatkan operasi penjualan dan efisiensi melalui AI. Perusahaan ini memfokuskan diri pada solusi kompleks bisnis seperti AI SaaS, fintech, dan teknologi AI/LLM. Produk utama mereka, Bakuraku, adalah layanan cloud yang mengotomatiskan berbagai operasi back-office mulai dari persetujuan hingga manajemen faktur, dan telah digunakan oleh sekitar 15.000 perusahaan di Jepang. LayerX juga mengembangkan layanan baru untuk sektor sumber daya manusia dengan sistem manajemen kehadiran yang direncanakan rilis pada tahun 2024. Di bidang fintech, LayerX bekerja sama dengan Mitsui & Co. Digital Asset Management untuk menyediakan layanan manajemen aset digital bernama Altana, yang saat ini memiliki total investasi lebih dari Y2,5 miliar. Selain itu, LayerX mengembangkan platform AI generasi terbaru Ai Workforce yang sudah diterapkan oleh beberapa perusahaan besar seperti Mitsui & Co. dan Mitsubishi UFJ Bank. Perusahaan juga mengadopsi pedoman aksi baru yang disebut Bet AI untuk mendorong adopsi teknologi AI secara luas di masyarakat. Dengan pendanaan dan rencana ekspansi ini, LayerX berpotensi menjadi pemain kunci dalam transformasi digital ekonomi Jepang dengan mendigitalkan semua aktivitas ekonomi sekaligus mengintegrasikan AI untuk efisiensi tinggi dan produktivitas yang lebih baik.
02 Sep 2025, 06.00 WIB

LayerX Kumpulkan 100 Juta USD untuk Otomasi Back-Office dan AI di Jepang

LayerX Kumpulkan 100 Juta USD untuk Otomasi Back-Office dan AI di Jepang
Perusahaan-perusahaan di Jepang menghadapi masalah besar dengan demografi yang menua dan kurangnya tenaga kerja, serta regulasi e-faktur baru yang mengharuskan mereka mengotomatisasi berbagai kegiatan bisnis seperti keuangan, pajak, pengadaan, dan manajemen SDM. Namun, transformasi digital di Jepang sulit dilakukan karena budaya kerja yang kaku dan kurangnya talenta digital, sehingga hanya sebagian kecil perusahaan yang berhasil melakukan perubahan. Di tengah situasi ini, LayerX, sebuah startup AI SaaS asal Jepang, berhasil menarik dana sebesar 100 juta dolar AS dalam putaran pendanaan Seri B, menjadikannya salah satu pendanaan terbesar yang pernah didapatkan startup seumurannya di Jepang. Pendanaan ini dipimpin oleh Technology Cross Ventures, sebuah dana asal Amerika Serikat yang baru pertama kali berinvestasi di perusahaan Jepang. LayerX mengembangkan platform bernama Bakuraku yang membantu perusahaan mengurangi beban kerja back-office dengan mengotomatisasi proses pengeluaran, pemrosesan faktur, dan pengelolaan kartu perusahaan. Platform ini sudah digunakan oleh lebih dari 15.000 perusahaan besar termasuk beberapa nama ternama di Jepang. Selain itu, LayerX juga mengembangkan solusi AI generatif bernama Ai Workforce untuk mempermudah alur kerja dan pemanfaatan data perusahaan. Perusahaan ini didirikan oleh Yoshinori Fukushima, yang sebelumnya sukses meluncurkan aplikasi berita Gunosy dan memiliki latar belakang kuat di bidang machine learning. LayerX fokus pada permasalahan utama di perusahaan Jepang, yakni penggunaan dokumen kertas dan spreadsheet excel yang masih banyak digunakan untuk urusan pengeluaran dan faktur. Dengan pendekatan AI-native, LayerX memudahkan digitalisasi proses tersebut. Dengan pertumbuhan pesat dari 10.000 menjadi 15.000 pelanggan dalam waktu singkat dan peningkatan karyawan dari 220 menjadi 430, LayerX menargetkan pendapatan berulang tahunan mencapai 680 juta dolar AS pada tahun 2030. Perusahaan juga berencana menambah karyawannya hingga mencapai sekitar 1.000 orang pada tahun 2028, dengan harapan terus memperbesar pengaruhnya di sektor otomasi bisnis dan AI.
02 Sep 2025, 06.00 WIB

LayerX: Startup AI Jepang Ubah Cara Kerja Kantor dengan Automasi Cerdas

LayerX: Startup AI Jepang Ubah Cara Kerja Kantor dengan Automasi Cerdas
Jepang menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan demografis seperti populasi yang menua dan kekurangan tenaga kerja, sekaligus mendorong digitalisasi dalam pengelolaan bisnis. Meskipun begitu, transformasi digital di negara ini sering gagal akibat kurangnya kepemimpinan yang kuat, budaya kerja yang kaku, dan minimnya talenta digital. LayerX, sebuah startup AI berbasis di Jepang, muncul untuk mengatasi permasalahan ini melalui platform SaaS yang membantu perusahaan mengotomatisasi beban kerja back-office seperti manajemen pengeluaran dan pemrosesan faktur. Perusahaan ini berhasil mengumpulkan dana Seri B sebesar 100 juta dolar AS dari investor ternama baik dalam negeri maupun asing. Platform utama mereka, Bakuraku, kini telah digunakan oleh lebih dari 15,000 perusahaan dan menawarkan fitur unik seperti proses otomatis dokumen yang menggabungkan kecerdasan buatan dengan pengalaman pengguna yang ramah. Selain itu, LayerX juga mengembangkan produk AI Workforce yang bertujuan untuk lebih mengoptimalkan alur kerja bisnis menggunakan AI generatif. Dalam pertumbuhan yang sangat pesat, LayerX sudah melampaui target pertumbuhan yang dikenal sebagai T2D3, yang menunjukkan kesuksesan signifikan dalam waktu kurang dari lima tahun. Mereka juga menargetkan pendapatan tahunan hingga 680 juta dolar AS pada tahun 2030, dengan rencana pengembangan tenaga kerja lebih dari 1.000 orang. Visi LayerX adalah menjadi penggerak utama transformasi digital di Jepang, khususnya dalam menghadirkan solusi back-office yang inovatif dan efisien. Dengan dikelilingi oleh mitra besar dan klien ternama, masa depan startup ini diyakini akan membawa perubahan besar dalam cara perusahaan mengelola keuangan dan administrasi mereka.