Fokus
Teknologi

Kepemimpinan China dalam Robotika Humanoid

Share

China memimpin dalam pengembangan robotika humanoid, mengubah industri dan budaya melalui inovasi canggih.

13 Sep 2025, 16.15 WIB

AI2 Robotics Cina Kembangkan Robot Humanoid Mandiri, Siap IPO Dalam 2 Tahun

AI2 Robotics Cina Kembangkan Robot Humanoid Mandiri, Siap IPO Dalam 2 Tahun
Perusahaan AI2 Robotics asal China sedang menjadi sorotan karena inovasi mereka di bidang robot humanoid yang dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan canggih, yaitu Alpha Brain. Robot mereka, Alphabot, dirancang untuk berbagai fungsi seperti perakitan dan inspeksi kualitas tanpa perlu dikendalikan secara jarak jauh. Perusahaan ini didirikan pada awal tahun 2023 dan sudah mengumpulkan dana sebesar USRp 2.30 triliun ($140 juta) dari investor modal ventura. Pendanaan ini cukup untuk mendukung operasional mereka selama sepuluh tahun ke depan, menunjukkan kepercayaan besar terhadap teknologi dan potensi pertumbuhan mereka. AI2 telah menjalin kerja sama penting dengan HKC Corporation, produsen layar semikonduktor, untuk memproduksi lebih dari 1.000 robot selama tiga tahun ke depan. Kerja sama ini diperkirakan menghasilkan pendapatan USRp 246.68 miliar ($15 juta) pada paruh pertama dengan nilai total mencapai USRp 1.15 triliun ($70 juta) . CEO perusahaan, Eric Guo, meyakini bahwa pendapatan AI2 akan tumbuh hingga sepuluh kali lipat hampir setiap tahun. Mereka juga berencana melantai di bursa saham dalam satu hingga dua tahun ke depan, menandakan kepercayaan perusahaan pada masa depan bisnisnya. Keunikan Alphabot adalah kemampuannya untuk beroperasi secara mandiri berkat AI internal yang dikembangkan secara in-house, sehingga tidak memerlukan kendali jarak jauh. Ini merupakan langkah besar dalam pengembangan robot yang dapat bekerja lebih efektif di berbagai sektor industri.
12 Sep 2025, 21.00 WIB

Kepler Rilis Robot Humanoid Hybrid Tahan Gangguan dengan Gait Mirip Manusia

Kepler Rilis Robot Humanoid Hybrid Tahan Gangguan dengan Gait Mirip Manusia
Shanghai Kepler Robotics baru saja memperkenalkan pembaruan besar pada robot humanoid K2 ‘Bumblebee’, menggunakan desain arsitektur hibrida yang menggabungkan aktuator linear roller screw dan aktuator rotari. Teknologi ini memungkinkan robot berjalan dengan lutut lurus seperti manusia dan berjalan stabil di berbagai permukaan seperti batu bata, plastik, dan rumput. Robot ini dirancang agar tahan terhadap gangguan eksternal seperti dorongan, berkat kombinasi mekanik dan kontrol yang rumit termasuk penggunaan pembelajaran penguatan dan imitasi. Kepler juga mengembangkan platform VLA+ yang memungkinkan robot memahami perintah bahasa alami dan menjalankan berbagai tugas, membuka peluang aplikasi industri dan layanan. Teknologi roller screw dipilih karena efisiensi energi tinggi mencapai 81,3% serta posisi yang sangat akurat dan kemampuan menahan beban yang kuat. Pendekatan kontrol robot juga mengatasi tantangan simulasi-ke-nyata dengan menyesuaikan dinamika posisi, kecepatan, dan torsi antar aktuator secara teliti. K2 ‘Bumblebee’ dilengkapi dengan kemampuan operasional selama delapan jam setelah pengisian satu jam, mampu membawa beban hingga 30 kilogram. Riwayat pengembangan ini menandai langkah maju untuk robot humanoid komersial yang bisa digunakan di edukasi, penelitian, logistik, dan manufaktur cerdas. Kepler melihat 2025 sebagai tahun penting dalam komersialisasi robot humanoid, terutama di China. Dengan kemampuan hybrid dan platform kognitif berbasis bahasa, K2 siap bersaing dan memberi dampak nyata bagi industri yang mulai mengadopsi robot humanoid sebagai asisten multi-peran.
12 Sep 2025, 17.42 WIB

Ant Group Perkenalkan Robot Humanoid R1: Robot Pintar untuk Dunia Nyata

Ant Group Perkenalkan Robot Humanoid R1: Robot Pintar untuk Dunia Nyata
Ant Group, perusahaan teknologi besar yang didukung oleh Jack Ma, resmi memperkenalkan robot humanoid pertama mereka yang diberi nama R1. Robot ini diperkenalkan dalam dua acara teknologi besar yang berlangsung di Berlin dan Shanghai pada September 2025. Robot R1 menunjukkan kemampuannya memasak dan melayani sebagai pemandu wisata dan bahkan konsultasi medis sederhana. Robot R1 dikembangkan oleh Ant Lingbo Technology atau sering disebut Robbyant, anak perusahaan robotika dari Ant Group. Mereka menegaskan bahwa robot ini dapat berfungsi dalam berbagai skenario, termasuk memasak dan tugas jarak jauh, serta mulai diproduksi massal. Klien awal yang telah menerima robot ini termasuk Museum Sejarah Shanghai. Ant Group juga membangun dua pusat pengembangan robotika di Shanghai dan Hangzhou untuk mendukung pengembangan produk ini. Mereka menyatakan fokus pada penggabungan kecerdasan buatan yang sudah dikuasai ke bentuk fisik yang bisa berinteraksi langsung dengan manusia dan lingkungan di dunia nyata, memperluas layanan mereka di berbagai bidang kehidupan. Selain Ant Group, perusahaan lain seperti Unitree Robotics dan Tesla juga aktif mengembangkan robot humanoid serupa. Menurut salah satu pendiri Unitree, perangkat keras robot sudah memadai, namun kendala utama adalah pengembangan model AI yang benar-benar terwujud di lingkungan nyata agar robot bisa berfungsi optimal dan adaptif. Meskipun belum diumumkan harga dan tanggal peluncuran resmi untuk R1, kehadiran robot ini di berbagai konferensi besar menandakan bahwa Ant Group serius memasuki pasar robotika nyata. Masa depan robot ini akan sangat bergantung pada seberapa baik kemampuan praktis dan kecerdasan buatan R1 dapat diterapkan di luar acara demonstrasi.
12 Sep 2025, 08.00 WIB

Ant Group Luncurkan Robot Humanoid R1 untuk Perluas Layanan Digital ke Dunia Fisik

Ant Group Luncurkan Robot Humanoid R1 untuk Perluas Layanan Digital ke Dunia Fisik
Ant Group, perusahaan fintech besar di China, baru-baru ini memperkenalkan robot humanoid pertama mereka yang dinamakan R1 di sebuah pameran di Shanghai. Robot ini memiliki dua tangan dan menggunakan roda untuk bergerak, dengan tinggi antara 1,6 sampai 1,75 meter serta berat sekitar 110 kilogram. Robot ini dirancang untuk bisa membantu berbagai aktivitas sehari-hari. R1 dapat difungsikan sebagai koki di dapur, pemandu wisata di museum, atau untuk tugas yang dikendalikan dari jarak jauh. Dengan melibatkan teknologi kecerdasan buatan yang bisa bergerak dan melakukan aktivitas fisik, robot ini diharapkan dapat membantu mempermudah pekerjaan dan memberikan layanan baru. Produk ini sudah mulai diproduksi secara massal dan sudah dikirimkan ke beberapa pelanggan, seperti Museum Sejarah Shanghai. Ant Lingbo Technology, anak perusahaan Ant Group yang mengembangkan robot ini, juga sedang mengerjakan generasi kedua robot R1 yang kemungkinan akan memiliki fitur dan kemampuan yang lebih canggih. Ant Lingbo Technology sendiri didirikan pada akhir tahun 2024 dan diluncurkan secara resmi di Distrik Pudong, Shanghai, dengan dukungan dari pimpinan Ant Group serta pejabat setempat. Perusahaan juga membuka anak perusahaan di Hangzhou untuk memperluas riset dan pengembangan teknologi robotik mereka. Melalui proyek ini, Ant Group berharap dapat memperkuat layanan mereka di bidang kesehatan, kesejahteraan publik, dan keuangan dengan memanfaatkan robot humanoid yang menggabungkan kecerdasan digital dan kemampuan fisik. Ini menandakan evolusi baru dalam cara layanan digital bisa diterapkan secara langsung di dunia nyata.