Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Teknologi

Inovasi Keamanan Mobile Berbasis AI oleh Raksasa Teknologi

Share

Perusahaan teknologi terkemuka seperti Apple, Google, dan WhatsApp mengimplementasikan solusi keamanan berbasis kecerdasan buatan untuk melindungi pengguna dari ancaman spyware dan serangan siber, meningkatkan privasi dan keamanan data di perangkat mobile.

12 Sep 2025, 21.48 WIB

AWS Masih Dominan di Cloud tapi Hadapi Tantangan dan Peluang AI Besar

AWS Masih Dominan di Cloud tapi Hadapi Tantangan dan Peluang AI Besar
Amazon Web Services (AWS) tetap menjadi pemimpin dalam industri cloud, tetapi pertumbuhan mereka mulai melambat dibandingkan dengan pesaing seperti Microsoft Azure dan Google Cloud. Microsoft Azure menunjukkan pertumbuhan tercepat berkat kemitraan dengan OpenAI, sementara Google Cloud juga mencatat kenaikan pendapatan signifikan. Meskipun AWS masih menjadi penghasil keuntungan utama Amazon, para investor mulai mempertanyakan apakah AWS bisa mempertahankan dominasi ini ke depan. Pada kuartal kedua, pendapatan AWS naik sebesar 17,5% menjadi 30,9 miliar dolar AS, sedikit melebihi perkiraan analis. Sementara itu, Microsoft Azure tumbuh 39% menjadi 29,9 miliar dolar AS dan Google Cloud naik 32% menjadi 13,6 miliar dolar AS. Pertumbuhan lebih cepat dari pesaing ini menunjukkan bahwa AWS harus meningkatkan kemampuan dan penawarannya untuk tetap kompetitif. Morgan Stanley, melalui analis Brian Nowak, melihat potensi pertumbuhan yang bagus untuk AWS karena kemitraan dengan Anthropic dan permintaan yang kuat terhadap AI generatif serta beban kerja tradisional. Jika AWS dapat menyelesaikan masalah kapasitas data center, pendapatan mereka bisa tumbuh lebih dari 20% pada tahun 2026. Namun pembangunan kapasitas ini masih menghadapi tantangan seperti chip, kabel, dan pasokan listrik. AWS juga menginvestasikan banyak dana dalam inovasi, termasuk merancang chip AI khusus yang dapat membantu pelanggan membangun aplikasi dengan kemampuan AI terintegrasi. Matt Garman, CEO AWS, menekankan bahwa investasi ini bukan hanya soal uang, tetapi juga soal inovasi yang menjadi kunci keberhasilan jangka panjang di bidang cloud dan AI. Para analis menyatakan bahwa walaupun permintaan AI masih dalam tahap awal dan banyak perusahaan sedang bereksperimen, potensi pertumbuhan tetap besar. Namun, persaingan ketat dari Microsoft, Google, dan Oracle serta kendala kapasitas dan biaya akan menentukan sejauh mana AWS bisa mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar.
12 Sep 2025, 07.50 WIB

Google Temukan Dua Celah Berbahaya di Android, Segera Update Sistem Anda!

Google Temukan Dua Celah Berbahaya di Android, Segera Update Sistem Anda!
Google baru-baru ini mengumumkan adanya dua celah keamanan pada sistem operasi Android yang berpotensi membahayakan pengguna. Kedua celah ini diberi kode CVE-2025-38352 dan CVE-2025-48543 dan ditemukan dalam komponen penting sistem Android seperti Kernel dan Android Runtime. Celah pertama, CVE-2025-38352, terjadi pada bagian Android Kernel yang mengelola pemberitahuan aplikasi. Dalam kondisi tertentu, kedua bagian sistem mencoba menghapus sumber daya bersamaan yang memungkinkan peretas mengakses kontrol tingkat tinggi sistem Android. Celah kedua, CVE-2025-48543, terdapat pada Android Runtime (ART), yang berperan menjalankan aplikasi. Kerentanan ini terkait dengan penanganan memori yang bisa dimanfaatkan peretas dengan membuat aplikasi jahat sehingga mereka bisa mengendalikan proses sistem di ponsel. Yang membahayakan dari kedua celah ini adalah cara eksploitasi yang tidak membutuhkan interaksi dari pengguna seperti klik link atau persetujuan izin aplikasi. Ini berarti serangan bisa terjadi secara diam-diam tanpa disadari oleh pemilik ponsel. Sebagai langkah pencegahan, Google telah mengeluarkan patch perbaikan yang rilis pada September 2025. Pengguna Android disarankan untuk segera memeriksa dan mengupdate sistem mereka untuk menghindari risiko peretasan yang berasal dari kedua kerentanan ini.
12 Sep 2025, 07.35 WIB

Cara Mudah Melacak Nomor Tak Dikenal dengan Getcontact dan Truecaller

Cara Mudah Melacak Nomor Tak Dikenal dengan Getcontact dan Truecaller
Sering menerima panggilan atau pesan dari nomor yang tidak dikenal memang bisa membuat kita merasa risih dan was-was. Kadang nomor-nomor tersebut adalah penipuan, telemarketing, atau pihak yang sekadar mengganggu privasi kita. Untungnya, sekarang ada aplikasi khusus yang bisa membantu kita melacak identitas pemilik nomor tersebut agar kita lebih waspada. Getcontact dan Truecaller adalah dua aplikasi populer yang banyak digunakan untuk melacak nomor telepon asing. Mereka bekerja dengan mengumpulkan data dari jutaan pengguna dan memberi tanda atau nama pada nomor yang berbeda, sehingga kita bisa tahu siapa yang menghubungi kita walaupun nomor itu asing. Untuk menggunakan Getcontact, kamu bisa mengunduh aplikasinya di Play Store atau App Store. Setelah membuka aplikasi dan memberikan izin akses yang diperlukan, kamu tinggal memasukkan nomor yang ingin dilacak, lalu Getcontact akan menampilkan data seperti nama atau tanda yang diberikan pengguna lain pada nomor tersebut. Selain itu, Getcontact juga punya fitur untuk digunakan melalui browser. Tapi sebelumnya kamu harus login di aplikasi dahulu. Truecaller juga tidak kalah canggih, menawarkan kemudahan bagi pengguna yang sering terganggu dengan panggilan spam atau telemarketing, dengan fitur blokir dan identifikasi panggilan otomatis. Dengan memahami cara menggunakan kedua aplikasi ini dengan benar dan aman, kita bisa lebih perlindungan dari gangguan nomor tak dikenal. Namun, tetap penting untuk memperhatikan izin yang diberikan dan berhati-hati terhadap potensi penyalahgunaan data yang bisa terjadi jika kurang waspada.
12 Sep 2025, 05.00 WIB

Apple Perkenalkan Sistem Keamanan Terbaru Lawan Spyware di iPhone 17

Apple Perkenalkan Sistem Keamanan Terbaru Lawan Spyware di iPhone 17
Baru-baru ini, Apple meluncurkan teknologi keamanan terbaru pada iPhone 17 dan iPhone Air bernama Memory Integrity Enforcement (MIE). Teknologi ini dirancang untuk melawan sebuah masalah umum di dunia keamanan digital, yaitu kerentanan memori yang sering dieksploitasi oleh pembuat spyware dan perangkat forensik yang digunakan oleh pihak berwenang. MIE bekerja dengan cara memberi setiap bagian memori di iPhone sebuah tanda rahasia sehingga hanya aplikasi yang tepat yang bisa mengaksesnya. Jika ada yang mencoba mengakses memori tanpa tag yang benar, maka aplikasi tersebut akan crash dan kejadian ini akan dicatat untuk membantu Apple dan para peneliti keamanan. Teknologi MIE ini merupakan hasil kerja sama Apple dengan perusahaan chip Arm yang mengembangkan teknologi Enhanced Memory Tagging Extension (EMTE). Apple menggunakan pengendalian penuh atas ekosistem perangkat keras dan lunaknya untuk membuat sistem keamanan ini lebih kuat dibandingkan teknologi sejenis yang digunakan pada Android atau sistem operasi lain. Para ahli keamanan menyatakan bahwa MIE akan menjadikan iPhone 17 sebagai perangkat yang sangat sulit ditembus. Ini tidak hanya menghalangi serangan jarak jauh yang memakai spyware terkenal seperti Pegasus, tetapi juga melindungi terhadap metode pembobolan fisik seperti perangkat pembuka kunci ponsel dari Cellebrite dan Graykey. Meski begitu, para ahli juga mengingatkan bahwa teknologi ini bukan berarti iPhone menjadi tidak bisa diretas sepenuhnya. Namun, MIE akan secara signifikan menaikkan biaya dan kesulitan membuat eksploitasi baru, memaksa banyak pembuat spyware untuk mengubah strategi mereka, sementara pengguna disarankan untuk segera upgrade ke perangkat yang lebih aman ini.

Baca Juga

  • Perusahaan AI yang Muncul Siap Menjadi Palantir Berikutnya

  • Kemitraan Supermicro dan Nvidia pada Chip AI Blackwell Dorong Pengiriman Produk dan Pertumbuhan Saham

  • Restrukturisasi Kemitraan Microsoft dan OpenAI Membuka Jalan untuk IPO OpenAI

  • Inovasi Keamanan Mobile Berbasis AI oleh Raksasa Teknologi

  • Kepemimpinan China dalam Robotika Humanoid