Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Bisnis

Pertarungan Merek Dagang di Media Sosial: Merebut Kembali Identitas Platform

Share

Perselisihan hukum mengenai hak atas merek dagang mulai mendominasi lanskap media sosial, dengan X—pendaftar merek dan pemegang identitas digital—berseteru dengan klaim dari Operation Bluebird. Konflik ini mencerminkan upaya untuk mendefinisikan ulang eksistensi dan kepercayaan platform di tengah perubahan pesat industri digital.

18 Des 2025, 04.18 WIB

Pertarungan Branding Twitter dan X: Masa Depan Logo, Nama, dan Kata Tweet

Pertarungan Branding Twitter dan X: Masa Depan Logo, Nama, dan Kata Tweet
Sejak Elon Musk mengambil alih Twitter dan mengubah namanya menjadi X pada tahun 2022, banyak perubahan terjadi baik dari segi layanan maupun branding. Twitter yang dulu sangat dikenal dengan nama dan logo biru burungnya kini mulai bergeser ke identitas baru yang serba hitam putih di bawah nama X. Meski begitu, penggunaan kata "tweet" masih sering terdengar dan menjadi bukti kuatnya pengaruh merek lama ini. Kontroversi baru muncul ketika dua pengacara yang terlibat dalam sebuah gerakan hukum bernama Operation Bluebird menantang penggunaan merek Twitter, termasuk kata 'tweet' dan logo yang menjadi identitas sosial media ini. Walaupun tampak seperti masalah hukum biasa, sebenarnya ini juga sangat terkait dengan branding dan nilai yang tersisa dari merek Twitter yang legendaris. Sebagai tanggapan, X memperbarui syarat layanan mereka untuk menguatkan kaitan dengan nama Twitter dan bahkan mengajukan gugatan balik terhadap pihak Operation Bluebird. Langkah ini menegaskan betapa pentingnya Twitter dan aset mereknya dalam strategi perusahaan walau sekarang nama resmi platform adalah X. Meskipun X sudah menjadi nama resmi, masyarakat masih sering menyebut platform ini sebagai Twitter, menandakan bahwa kekuatan merek lama masih cukup kuat di masyarakat. Logo burung biru dan warna ikoniknya pun dulu sangat dominan di banyak event dan produk pendukung, menunjukkan adanya warisan merek yang susah dilupakan begitu saja. Masa depan merek Twitter masih belum pasti, namun kemungkinan munculnya versi baru dari Twitter tidak bisa diabaikan. Platform baru ini mungkin akan mencoba fokus kembali ke fungsi dasar media sosial seperti berbagi kehidupan sehari-hari dan diskusi yang lebih sopan, mirip dengan Bluesky atau Threads, sehingga operasi hukum yang sedang berlangsung bisa jadi hanya langkah awal dari dinamika branding yang lebih besar.
17 Des 2025, 05.33 WIB

Sengketa Merek Twitter: X Corp. vs Operation Bluebird dalam Perebutan Nama Ikonik

Sengketa Merek Twitter: X Corp. vs Operation Bluebird dalam Perebutan Nama Ikonik
X Corp., perusahaan yang saat ini memegang kendali platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, menggugat startup baru bernama Operation Bluebird. Gugatan ini muncul karena Operation Bluebird mencoba mengambil alih merek dagang 'Twitter' dan 'Tweet' untuk meluncurkan situs baru bernama Twitter.new. X Corp. menyatakan bahwa merek tersebut tidak pernah ditinggalkan meskipun terjadi rebranding menjadi X. Operation Bluebird mengklaim bahwa X Corp. telah meninggalkan merek itu dan tidak berniat menggunakannya lagi, sehingga mereka berusaha membatalkan kepemilikan merek dagang X Corp. terhadap Twitter. Operation Bluebird bahkan mengajukan permohonan resmi ke US Patent and Trademark Office (USPTO) untuk menghapus hak merek dagang tersebut dari X Corp. sebagai usaha mendapat hak menggunakan merek Twitter. X Corp. menanggapi dengan tegas bahwa rebranding bukanlah tanda pengabaian merek dagang mereka. Mereka menunjukkan bahwa para pengguna masih mengenali platform tersebut sebagai Twitter dan produknya disebut sebagai tweet. Fakta bahwa situs twitter.com masih menjadi pintu utama bagi jutaan pengguna mendukung klaim X Corp. untuk mempertahankan hak atas merek tersebut. Sengketa ini juga memunculkan isu bahwa Operation Bluebird menggunakan nama, logo, dan warna yang mirip dengan Twitter untuk menarik pengguna dan keuntungan dari reputasi merek lama. X Corp. menuduh startup tersebut mencoba memanfaatkan goodwill dan nilai merek yang sudah dibangun selama bertahun-tahun, dan menganggap tindakan ini sebagai pelanggaran merek dagang dan hak cipta. Ahli hukum merek menyebutkan bahwa X Corp. sebenarnya bisa menyelesaikan masalah ini melalui pengadilan pemeriksa merek dagang tanpa harus mengajukan gugatan di pengadilan biasa. Namun, dengan menggugat secara langsung, X Corp. menunjukkan keinginan kuat mempertahankan penguasaan atas merek Twitter dan menegaskan bahwa mereka tidak akan membiarkan pihak lain mengambil alih nama ikonik tersebut.
17 Des 2025, 04.11 WIB

X dan Startup Operation Bluebird Berjuang di Sengketa Merek Dagang Twitter

X dan Startup Operation Bluebird Berjuang di Sengketa Merek Dagang Twitter
Elon Musk mengubah nama platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter menjadi X, sebuah perubahan besar yang memicu kontroversi. Sebuah startup bernama Operation Bluebird melihat peluang untuk mendaftarkan merek dagang 'Twitter' setelah X dianggap meninggalkan nama tersebut. Operation Bluebird resmi mengajukan pendaftaran merek dagang 'Twitter' pada 2 Desember 2023 ke U.S. Patent and Trademark Office. Mereka beralasan bahwa X tidak lagi menggunakan merek dagang itu secara aktif setelah rebranding ke nama X. X tidak tinggal diam dan segera memperbarui Ketentuan Layanan mereka untuk memastikan kepemilikan atas merek dagang Twitter, Tweet, dan logo burung biru tetap eksklusif pada mereka. Selain itu, X mengajukan gugatan balik ke startup tersebut. Selama proses hukum berlangsung, Operation Bluebird mencoba mengumpulkan calon pengguna melalui situs Twitter.new sebagai persiapan meluncurkan layanan media sosial baru. Namun, latar belakang pendiri startup tersebut menunjukkan bahwa tujuan utama mereka kemungkinan besar untuk memperoleh hak atas merek dagang, bukan benar-benar meluncurkan platform baru. Pembaharuan Ketentuan Layanan X, yang berlaku mulai 15 Januari 2026, juga memasukkan beberapa perubahan minor terkait peraturan EU dan teknologi verifikasi usia. Sengketa ini menyoroti pentingnya perlindungan merek dagang dan strategi hukum di dunia teknologi yang cepat berubah.
11 Des 2025, 04.31 WIB

Startup Operation Bluebird Berusaha Rebut Kembali Merek Twitter dari Elon Musk

Startup Operation Bluebird Berusaha Rebut Kembali Merek Twitter dari Elon Musk
Setelah Elon Musk mengubah Twitter menjadi X dan mengganti logo serta nama situs, sebuah startup bernama Operation Bluebird memutuskan untuk mengajukan petisi ke kantor merek dagang di Amerika Serikat agar hak merek dagang 'Twitter' dan 'Tweet' yang sebelumnya dimiliki oleh X dibatalkan. Mereka menilai bahwa X tidak lagi menggunakan merek tersebut dan sudah meninggalkannya secara hukum. Operation Bluebird yang dipimpin oleh Michael Peroff dan Stephen Coates, mantan pengacara merek di Twitter, juga mengajukan pendaftaran merek baru dengan nama 'Twitter' untuk sebuah platform sosial baru yang dinamakan Twitter.new. Mereka berjanji akan menghadirkan pengalaman mirip Twitter lama tapi dengan alat baru untuk keamanan dan kontrol pengguna. Elon Musk sendiri telah mengumumkan bahwa akan menghilangkan merek Twitter secara bertahap dan mengganti dengan X, termasuk mengalihkan pengunjung Twitter.com ke X.com. Hal ini menjadi dasar Operation Bluebird untuk menuduh X telah meninggalkan merek dagang tersebut serta mengklaim adanya kecurangan dalam pengajuan merek ke USPTO. Sementara itu, beberapa ahli hukum menganggap kasus ini cukup rumit karena meskipun merek itu dinyatakan tidak digunakan, masyarakat masih mengenali Twitter dan tweet sebagai bagian dari X, yang dikenal sebagai residual goodwill. Ini dapat mempersulit upaya pembatalan merek tersebut. Proses hukum yang akan dijalani oleh kedua belah pihak diperkirakan dapat memakan waktu sampai beberapa tahun. X memiliki waktu sampai Februari untuk merespon petisi tersebut dan dapat memilih untuk memperkarakan ini ke pengadilan. Namun, Operation Bluebird menyatakan kesiapan mereka untuk melawan dan melanjutkan perjuangan merebut kembali merek Twitter.

Baca Juga

  • Inovasi Reaktor Nuklir Mikro dan Fusi yang Muncul

  • Kebangkitan Energi Nuklir: Startup Fusi dan Mikro-Reaktor Memimpin Perubahan

  • China Revisi Regulasi Pasar untuk Dorong Perdagangan Adil dan Pertumbuhan Inklusif

  • Mendefinisikan Ulang Kepemimpinan untuk Era Teknologi 2026

  • Pertarungan Merek Dagang di Media Sosial: Merebut Kembali Identitas Platform