Fokus
Teknologi

Dinamika Pasar Smartphone di Indonesia: Dominasi Merek China

Share

Cerita ini membahas perubahan tajam di pasar smartphone Indonesia, dimana merek-merek China semakin mendominasi dengan penjualan tinggi, sementara merek lain mengalami diskon ekstrem dan penurunan penjualan yang mengkhawatirkan bagi pedagang dan pelaku industri.

19 Des 2025, 07.15 WIB

Pertumbuhan Pesat Pasar Smartwatch dan Fitness Tracker Dunia di Tahun Ini

Pertumbuhan Pesat Pasar Smartwatch dan Fitness Tracker Dunia di Tahun Ini
Pasar perangkat wearable yang dikenakan di pergelangan tangan seperti smartwatch dan fitness tracker menunjukkan tren pertumbuhan positif dengan pengiriman global lebih dari 150 juta unit selama 9 bulan pertama tahun ini. Lonjakan ini didorong oleh dua segmen utama yaitu smartwatch dan pelacak kebugaran sederhana. Smartwatch masih tetap mendominasi pasar dengan pengiriman hampir 120 juta unit dan pertumbuhan tahunan sebesar 7,3%. Sementara itu, pelacak kebugaran sederhana mengalami peningkatan yang lebih agresif dengan kenaikan sebesar 21,3%, mencapai total 32,86 juta unit yang terkirim secara global. Huawei menjadi pemimpin pasar global berkat produk andalannya Watch GT 6 dan Watch GT 6 Pro, walaupun sebagian besar pengiriman masih di pasar domestik China. Huawei juga berencana memperluas pasar internasional untuk memperkuat posisinya di luar China. Xiaomi mencatat pertumbuhan tercepat di antara lima besar produsen, berkat produk wearable yang terjangkau seperti Xiaomi Smart Band 10 dan Redmi Watch. Xiaomi juga sangat kuat di China dan mulai memperkuat posisi di Asia Tenggara dan Amerika Selatan. Apple dan Samsung menghadapi dinamika yang berbeda; Apple fokus pada segmen menengah ke atas dengan inovasi fitur konektivitas seperti 5G dan pesan satelit, sedangkan Samsung berhasil bangkit kembali setelah meluncurkan Galaxy Watch8 dan Galaxy Watch8 Classic, yang membantu mengangkat penjualan mereka selama kuartal ketiga.
18 Des 2025, 15.45 WIB

Pasar Smartphone Global Tertekan, Harga dan Biaya Produksi Diprediksi Naik Tajam 2026

Pasar Smartphone Global Tertekan, Harga dan Biaya Produksi Diprediksi Naik Tajam 2026
Pasar smartphone dunia diprediksi akan mengalami penurunan pengiriman sebesar 2,1% pada tahun 2026. Penurunan ini terutama disebabkan oleh lonjakan biaya komponen yang membuat harga ponsel, khususnya di segmen murah, menjadi lebih mahal dan berdampak pada daya beli konsumen. Segmen ponsel dengan harga di bawah USRp 3.29 triliun ($200 m) enghadapi tekanan paling besar akibat kenaikan biaya produksi atau bill of materials (BoM) yang melonjak antara 20% hingga 30% sejak awal 2025. Segmen ini selama ini menjadi tulang punggung volume penjualan banyak produsen. Ponsel di segmen menengah dan premium juga merasakan dampak kenaikan harga komponen sekitar 10%-15%, yang akhirnya mendorong kenaikan harga jual smartphone ke konsumen. Kenaikan harga memori diperkirakan masih akan berlanjut hingga kuartal kedua 2026. Di tengah kondisi ini, hanya produsen besar seperti Apple dan Samsung dengan kapasitas produksi dan integrasi vertikal yang kuat yang dinilai mampu bertahan. Sementara produsen asal China seperti Honor, Oppo, dan vivo menghadapi dilema dalam menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan margin keuntungan. Untuk mengatasi kenaikan biaya, sejumlah produsen mulai menurunkan spesifikasi produk, menggunakan kembali komponen lama, menyederhanakan lini produk, serta mendorong konsumen memilih varian 'Pro' dengan harga lebih tinggi untuk menjaga profitabilitas di tengah tantangan pasar.