Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Sains

Proyek Geoengineering Kontroversial untuk Mengatasi Perubahan Iklim

Share

Beberapa proyek geoengineering kontroversial sedang diuji coba untuk mendinginkan Bumi sebagai respons terhadap perubahan iklim yang ekstrem. Didukung oleh badan-badan di Inggris, inisiatif ini mencakup penggunaan teknologi canggih untuk trial Earth-cooling, meskipun menghadapi kritik terkait potensi dampak lingkungan dan etika yang terlibat.

07 Mei 2025 pukul 07.00 WIB

Proyek Kontroversial Inggris Coba Teknologi Geoengineering untuk Cegah Iklim Makin Rusak

Proyek Kontroversial Inggris Coba Teknologi Geoengineering untuk Cegah Iklim Makin Rusak
Pemerintah Inggris melalui Advanced Research and Invention Agency (ARIA) mengalokasikan dana sebesar £56,8 juta untuk mendukung penelitian geoengineering, yaitu teknologi yang mencoba mengubah lingkungan bumi agar mengurangi dampak perubahan iklim. Ini merupakan salah satu program riset terbesar di bidang ini yang mendapatkan dukungan pemerintahan secara langsung. Proyek-proyek yang didanai fokus pada eksperimen di lapangan, seperti usaha menebalkan es di Laut Arktik dan membuat awan lebih cerah agar bisa memantulkan sinar matahari lebih banyak. Pendekatan ini bertujuan mencegah bencana iklim sebelum efek pengurangan emisi mulai terasa. Beberapa proyek menggunakan balon untuk membawa bahan seperti debu kapur ke stratosfer tanpa melepaskannya langsung ke udara. Tujuannya adalah memahami bagaimana partikel ini dapat membantu menyejukkan planet tanpa mencemari lingkungan. Penelitian tersebut sangat kontroversial dan menuai penolakan di beberapa negara. Namun, ARIA berupaya menjaga transparansi dan memastikan penelitian dilakukan secara hati-hati agar tidak menggantikan upaya mengurangi emisi karbon, melainkan sebagai pelengkap pencegahan krisis iklim. Para ahli menilai riset ini penting namun harus dilengkapi dengan pengurangan emisi yang serius dari negara-negara besar. Beberapa juga ragu tentang efektivitas metode seperti penebalan es secara artifisial dan khawatir akan dampaknya terhadap ekosistem lokal.
07 Mei 2025 pukul 07.00 WIB

Penelitian Geoengineering Inggris untuk Mencegah Dampak Perubahan Iklim Berbahaya

Penelitian Geoengineering Inggris untuk Mencegah Dampak Perubahan Iklim Berbahaya
Pemerintah Inggris melalui agensi riset ARIA memberikan dana sebesar £56,8 juta untuk proyek-proyek penelitian di bidang geoengineering, yaitu upaya mengubah lingkungan bumi untuk mencegah dampak perubahan iklim yang serius. Program ini fokus pada eksperimen kecil yang bertujuan menebalkan es laut di Arktik dan mencerahkan awan agar lebih banyak sinar matahari dipantulkan kembali. Proyek-proyek ini merupakan bagian dari program lima tahun bernama Exploring Climate Cooling. Tujuannya bukan untuk menggantikan pengurangan emisi karbon yang sudah menjadi prioritas, tetapi sebagai langkah tambahan untuk mencegah terjadinya titik kritis iklim yang dapat menyebabkan kerusakan besar, seperti runtuhnya sirkulasi di Atlantik Utara akibat pelelehan es di Greenland. Penggunaan teknologi geoengineering memang kontroversial dan menimbulkan kekhawatiran, seperti yang terjadi saat proyek sun-dimming di Harvard dibatalkan karena protes publik. Oleh karena itu, ARIA menekankan pentingnya transparansi dan keterlibatan publik dalam penelitian ini agar kepercayaan dapat terbangun. Beberapa eksperimen lapangan yang didanai ARIA termasuk memompa air untuk menebalkan es laut Arktik serta menggunakan balon untuk membawa partikel kapur ke stratosfer tanpa melepaskannya ke udara. Meski menjanjikan, para ahli juga mengingatkan bahwa efektivitas dan dampak ekologis dari metode ini masih harus diuji lebih lanjut dengan hati-hati. Secara keseluruhan, langkah ini menunjukkan upaya serius Inggris dalam mengembangkan teknologi inovatif untuk melindungi bumi dari efek perubahan iklim yang tidak dapat dihindari, sambil tetap mendorong pengurangan emisi global sebagai prioritas utama.
07 Mei 2025 pukul 07.00 WIB

Inggris Biayai Teknologi Geoengineering untuk Cegah Dampak Buruk Perubahan Iklim

Inggris Biayai Teknologi Geoengineering untuk Cegah Dampak Buruk Perubahan Iklim
Pemerintah Inggris melalui ARIA memberikan dana sebesar £56,8 juta untuk 21 proyek penelitian di bidang geoengineering. Geoengineering adalah teknologi yang berusaha mengubah lingkungan Bumi dengan metode seperti menebalkan es laut atau memutihkan awan guna membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Tujuan utama dari program Exploring Climate Cooling ini bukan untuk menggantikan upaya mengurangi emisi karbon, melainkan sebagai tambahan supaya dunia tidak melewati titik kritis perubahan iklim yang sangat berbahaya sebelum emisi dapat benar-benar turun. Beberapa proyek melibatkan eksperimen langsung di lapangan, termasuk uji coba mengangkat materi ke stratosfer menggunakan balon tanpa melepaskan partikel, serta cara menebalkan es laut di wilayah Kutub Utara menggunakan pompa air dari bawah es ke permukaan. Penelitian ini diharapkan dilakukan secara hati-hati dan transparan agar publik bisa mengetahui prosesnya dan memberikan kepercayaan. Beberapa ahli merasa pendekatan seperti menebalkan es laut harus diuji kelayakannya terutama dari segi dampak lingkungan dan skala efektivitasnya. Geoengineering tetap menjadi wilayah penelitian yang kontroversial, tetapi langkah ini dianggap penting sebagai solusi tambahan menghadapi perubahan iklim yang semakin krusial, sambil tetap menekankan perlunya pengurangan emisi secara serius.

Baca Juga

  • Teknologi Nuklir Generasi Selanjutnya Maju di AS, Kanada, dan China

  • Perkembangan Teknologi Militer dan Luar Angkasa China

  • Inisiatif Kesehatan Bill Gates di Indonesia

  • Material dan Teknologi Ramah Lingkungan Inovatif

  • China Meningkatkan Kemampuan Penelitian Ilmiah dan Kemajuan Teknologi Domestik