Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pemanasan Global Memperparah Risiko Penyakit dari Makanan yang Terinfeksi Bakteri
Courtesy of CNBCIndonesia
Sains
Iklim dan Lingkungan

Pemanasan Global Memperparah Risiko Penyakit dari Makanan yang Terinfeksi Bakteri

Menyampaikan dampak pemanasan global terhadap peningkatan risiko penyakit bawaan makanan dan pentingnya edukasi masyarakat tentang bahaya perubahan iklim.

28 Apr 2025, 21.20 WIB
96 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pemanasan global meningkatkan risiko kontaminasi makanan dan penyakit bawaan makanan.
  • Bakteri seperti Bacillus cereus dan salmonella lebih mudah berkembang biak dalam kondisi suhu ekstrem.
  • Edukasi tentang dampak perubahan iklim terhadap kesehatan publik sangat penting untuk mencegah penyakit dari makanan.
Haroli, Maharashtra, India - Pemanasan global menyebabkan suhu Bumi meningkat, mempermudah bakteri dan kuman mengkontaminasi makanan. Sumitra Sutar, seorang penduduk desa Haroli di Maharashtra, India, mengalami muntah-muntah setelah mengonsumsi makanan rutinnya karena bakteri bawaan makanan. Penelitian menunjukkan bahwa memasak nasi di rumah tidak cukup untuk menonaktifkan spora bakteri Bacillus cereus.
Baca juga: Ancaman Penyebaran Jamur Aspergillus Semakin Meluas Karena Pemanasan Global
Panas ekstrem mempercepat pembusukan makanan dan memungkinkan bakteri berkembang biak lebih ganas. Banjir besar dapat mencemari tanaman dengan limbah, sementara kelembapan tinggi meningkatkan pertumbuhan bakteri salmonella pada selada dan produk lain yang dimakan mentah. WHO memperkirakan 600 juta orang jatuh sakit setiap tahun akibat penyakit bawaan makanan, menyebabkan 420.000 kematian.
Para ahli menekankan pentingnya edukasi masyarakat tentang bahaya perubahan iklim dalam meningkatkan penyakit dari makanan. Memasak makanan dengan suhu 70 derajat Celcius selama setidaknya 2 menit bisa menghancurkan patogen yang menempel di permukaan makanan. Namun, banyak orang masih belum menyadari bahwa perubahan iklim memiliki dampak langsung terhadap kesehatan publik, termasuk peningkatan risiko penyakit dari makanan.
--------------------
Analisis Kami: Perubahan iklim semakin memperburuk risiko kesehatan masyarakat, khususnya melalui jalur kontaminasi makanan yang selama ini sering diabaikan. Tanpa edukasi dan kebijakan yang kuat, masyarakat akan terus terjebak dalam miskonsepsi dan tidak siap menghadapi dampak serius dari peningkatan suhu global terhadap keamanan pangan.
--------------------
Analisis Ahli:
Ahmed Hamad: Peningkatan temperatur mendorong pertumbuhan bakteri seperti listeria, campylobacter, dan salmonella di berbagai makanan, sehingga risiko penyakit bawaan makanan meningkat signifikan.
Martin Richter: Memasak makanan dengan suhu minimal 70 derajat Celcius selama dua menit dapat menghancurkan patogen yang menempel di permukaan makanan, penting untuk mengurangi risiko penyakit.
--------------------
Baca juga: Gelombang Panas Ekstrem di Nordik Pecahkan Rekor, Pertanda Perubahan Iklim Baru
What's Next: Jika pemanasan global terus terjadi tanpa adanya penanganan serius, maka kasus penyakit bawaan makanan akan meningkat tajam, menimbulkan lebih banyak penderita dan kematian terutama di daerah yang rentan terhadap perubahan iklim ekstrem.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250428172907-37-629395/kiamat-makin-cepat-tandanya-terlihat-dari-nasi-dan-susu

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan Sumitra Sutar mengalami keracunan makanan?
A
Sumitra Sutar mengalami keracunan makanan akibat bakteri bawaan makanan yang menghasilkan racun berbahaya setelah mengonsumsi sisa nasi dan kari lentil.
Q
Bagaimana pemanasan global mempengaruhi pertumbuhan bakteri dalam makanan?
A
Pemanasan global membuat bakteri seperti Bacillus cereus lebih mudah tumbuh dalam makanan yang disimpan setelah dimasak, terutama dalam kondisi suhu yang ekstrem.
Q
Apa yang diperkirakan oleh WHO mengenai penyakit bawaan makanan?
A
WHO memperkirakan bahwa 600 juta orang jatuh sakit setiap tahun akibat penyakit bawaan makanan, dengan 420.000 kematian, dan anak-anak di bawah usia 5 tahun berada pada risiko tinggi.
Q
Mengapa masyarakat di desa Haroli sulit menerima bahwa perubahan iklim berkontribusi terhadap penyakit dari makanan?
A
Masyarakat di desa Haroli sulit menerima bahwa perubahan iklim berkontribusi terhadap penyakit dari makanan karena mereka lebih percaya bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh penanganan yang buruk.
Q
Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit dari makanan?
A
Untuk mengurangi risiko penyakit dari makanan, penting untuk memasak makanan pada suhu yang tepat dan meningkatkan kesadaran tentang dampak perubahan iklim terhadap kesehatan publik.

Artikel Serupa

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kualitas Susu Sapi dan Rasa Keju
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kualitas Susu Sapi dan Rasa Keju
Dari CNBCIndonesia
Pemanasan Global Perparah Banjir Bandang di Dunia, Seruan Beralih Energi Bersih
Pemanasan Global Perparah Banjir Bandang di Dunia, Seruan Beralih Energi Bersih
Dari CNBCIndonesia
Waspada Perubahan Iklim: Dampak Serius Pemanasan Global di Indonesia dan Asia
Waspada Perubahan Iklim: Dampak Serius Pemanasan Global di Indonesia dan Asia
Dari CNBCIndonesia
Anak Lahir 2020 Hadapi Risiko Bencana Iklim Ekstrem yang Semakin Parah
Anak Lahir 2020 Hadapi Risiko Bencana Iklim Ekstrem yang Semakin Parah
Dari CNBCIndonesia
Gelombang Panas Laut Asia Tenggara dan Pasifik 2024, Ancaman Besar Perubahan Iklim
Gelombang Panas Laut Asia Tenggara dan Pasifik 2024, Ancaman Besar Perubahan Iklim
Dari CNBCIndonesia
Ancaman Rekor Panas Bumi dan Kenaikan Suhu di Atas 1,5°C dalam 5 Tahun
Ancaman Rekor Panas Bumi dan Kenaikan Suhu di Atas 1,5°C dalam 5 Tahun
Dari CNBCIndonesia
Pemanasan Global Dorong Meningkatnya Risiko Penyakit dari Makanan Sehari-hari
Pemanasan Global Dorong Meningkatnya Risiko Penyakit dari Makanan Sehari-hari
Dari CNBCIndonesia
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kualitas Susu Sapi dan Rasa KejuCNBCIndonesia
Sains
19 hari lalu
80 dibaca

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kualitas Susu Sapi dan Rasa Keju

Pemanasan Global Perparah Banjir Bandang di Dunia, Seruan Beralih Energi BersihCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
39 dibaca

Pemanasan Global Perparah Banjir Bandang di Dunia, Seruan Beralih Energi Bersih

Waspada Perubahan Iklim: Dampak Serius Pemanasan Global di Indonesia dan AsiaCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
32 dibaca

Waspada Perubahan Iklim: Dampak Serius Pemanasan Global di Indonesia dan Asia

Anak Lahir 2020 Hadapi Risiko Bencana Iklim Ekstrem yang Semakin ParahCNBCIndonesia
Sains
2 bulan lalu
136 dibaca

Anak Lahir 2020 Hadapi Risiko Bencana Iklim Ekstrem yang Semakin Parah

Gelombang Panas Laut Asia Tenggara dan Pasifik 2024, Ancaman Besar Perubahan IklimCNBCIndonesia
Sains
2 bulan lalu
107 dibaca

Gelombang Panas Laut Asia Tenggara dan Pasifik 2024, Ancaman Besar Perubahan Iklim

Ancaman Rekor Panas Bumi dan Kenaikan Suhu di Atas 1,5°C dalam 5 TahunCNBCIndonesia
Sains
2 bulan lalu
85 dibaca

Ancaman Rekor Panas Bumi dan Kenaikan Suhu di Atas 1,5°C dalam 5 Tahun

Pemanasan Global Dorong Meningkatnya Risiko Penyakit dari Makanan Sehari-hariCNBCIndonesia
Sains
3 bulan lalu
82 dibaca

Pemanasan Global Dorong Meningkatnya Risiko Penyakit dari Makanan Sehari-hari