Pemanasan Global Dorong Penyakit dari Makanan, Waspadai Risiko Kesehatan!
Courtesy of CNBCIndonesia

Pemanasan Global Dorong Penyakit dari Makanan, Waspadai Risiko Kesehatan!

Memberikan pemahaman tentang dampak pemanasan global terhadap kualitas makanan dan kesehatan manusia, sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai risiko penyakit bawaan makanan yang meningkat akibat perubahan iklim.

25 Sep 2025, 06.40 WIB
46 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pemanasan global meningkatkan risiko kontaminasi makanan dan penyakit bawaan makanan.
  • Pentingnya edukasi mengenai hubungan antara perubahan iklim dan kesehatan masyarakat.
  • Masyarakat perlu memahami bahwa perubahan iklim dapat mempengaruhi keamanan pangan dan kesehatan mereka.
Haroli, India - Pemanasan global yang meningkat menyebabkan suhu bumi menjadi lebih panas, yang berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan bakteri dan kuman pada makanan. Hal ini membuat makanan seperti nasi, produk daging, susu, dan seafood menjadi lebih mudah terkontaminasi sehingga berpotensi membahayakan kesehatan manusia.
Contoh nyata dampak ini terjadi pada Sumitra Sutar, seorang warga desa Haroli di India, yang selama bertahun-tahun mengonsumsi nasi dan kari lentil mulai mengalami keracunan makanan dengan gejala muntah-muntah dan peradangan, akibat bakteri yang tumbuh lebih agresif karena suhu yang makin panas di desanya.
Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan setiap tahun 600 juta orang di dunia jatuh sakit akibat penyakit bawaan makanan, dan sekitar 125.000 anak di bawah lima tahun meninggal dunia. Suhu panas juga mempercepat pembusukan makanan dan meningkatkan risiko kontaminasi oleh bakteri berbahaya seperti salmonella dan listeria.
Selain panas, faktor lingkungan lain seperti banjir juga memperparah kontaminasi makanan karena bisa membawa kotoran dan limbah ke area pertanian. Oleh karena itu, masyarakat di berbagai daerah perlu diberikan edukasi agar memahami hubungan antara perubahan iklim dan peningkatan risiko penyakit dari makanan.
Para ahli menekankan pentingnya memasak makanan dengan benar untuk membunuh bakteri berbahaya, serta kebutuhan peningkatan kesadaran masyarakat mengenai dampak perubahan iklim terhadap kualitas makanan dan kesehatan agar dapat mengurangi risiko penyakit yang mungkin timbul akibat fenomena ini.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250925060450-37-669977/tanda-kiamat-makin-dekat-muncul-di-nasi-dan-susu

Analisis Ahli

Ahmed Hamad
"Peningkatan suhu mendorong pertumbuhan bakteri seperti listeria, campylobacter, dan salmonella yang memperparah risiko penyakit bawaan makanan."
Martin Richter
"Memasak makanan dengan suhu 70 derajat Celcius selama setidaknya 2 menit efektif menghancurkan patogen yang menempel di permukaan makanan."

Analisis Kami

"Perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan suhu pastinya akan memperburuk kualitas makanan dan memperluas penyebaran patogen berbahaya yang sulit dikendalikan. Tanpa edukasi yang tepat dan perubahan dalam praktik pertanian serta rantai pasokan makanan, kita akan menghadapi krisis kesehatan yang lebih besar akibat makanan terkontaminasi."

Prediksi Kami

Jika pemanasan global terus berlanjut tanpa tindakan pengendalian, kasus penyakit bawaan makanan akan semakin meningkat dan menjadi masalah kesehatan global yang serius, terutama di daerah dengan suhu tinggi dan kelembapan tinggi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa dampak pemanasan global terhadap makanan?
A
Pemanasan global menyebabkan peningkatan suhu yang mempermudah bakteri dan kuman mencemari makanan.
Q
Siapa Sumitra Sutar dan apa yang dialaminya?
A
Sumitra Sutar adalah seorang wanita berusia 75 tahun dari desa Haroli, India, yang mengalami keracunan akibat bakteri dalam nasi yang dikonsumsinya.
Q
Apa yang menyebabkan keracunan makanan di desa Haroli?
A
Keracunan makanan di desa Haroli disebabkan oleh bakteri seperti Bacillus cereus dan salmonella yang berkembang karena suhu tinggi.
Q
Mengapa salmonella menjadi perhatian dalam konteks perubahan iklim?
A
Salmonella menjadi perhatian karena peningkatan suhu dan kelembapan akibat perubahan iklim dapat mempercepat pertumbuhan dan penyebarannya.
Q
Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit bawaan makanan?
A
Memasak makanan pada suhu yang tepat dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko perubahan iklim dapat membantu mengurangi penyakit bawaan makanan.