Pemanasan Global Dorong Meningkatnya Risiko Penyakit dari Makanan Sehari-hari
Courtesy of CNBCIndonesia

Pemanasan Global Dorong Meningkatnya Risiko Penyakit dari Makanan Sehari-hari

Menginformasikan dampak pemanasan global terhadap peningkatan risiko penyakit bawaan makanan dan pentingnya pemahaman serta tindakan pencegahan terhadap bahaya tersebut.

19 Mei 2025, 18.20 WIB
82 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pemanasan global berdampak langsung pada kualitas dan keamanan makanan.
  • Perubahan iklim meningkatkan risiko penyakit bawaan makanan yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
  • Edukasi masyarakat tentang perubahan iklim dan kesehatan sangat penting untuk mencegah keracunan makanan.
Haroli, Maharashtra, India - Pemanasan global menyebabkan suhu bumi meningkat dan menjadikan lingkungan lebih kondusif bagi tumbuhnya bakteri berbahaya di makanan kita sehari-hari. Hal ini mengancam kesehatan manusia karena kontaminasi makanan menjadi lebih sering terjadi dan dapat menimbulkan berbagai penyakit serius.
Studi dan laporan menunjukkan bahwa bakteri seperti Bacillus cereus, salmonella, dan campylobacter semakin mudah berkembang biak karena suhu tinggi dan kelembapan. Selain itu, memasak makanan saja tidak selalu cukup untuk membunuh bakteri ini, khususnya jika makanan disimpan dalam kondisi kurang tepat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit yang berasal dari makanan menyebabkan 600 juta orang jatuh sakit tiap tahun dan menghancurkan nyawa sekitar 420.000 orang, dengan anak-anak di bawah 5 tahun menjadi korban paling rentan. Faktor iklim seperti gelombang panas, banjir, dan kelembapan tinggi memperparah risiko ini.
Kasus nyata dapat dilihat dari pengalaman Sumitra Sutar, yang hidup di India, yang mulai mengalami keracunan makanan secara serius akibat makan nasi yang terkontaminasi bakteri karena perubahan iklim yang menyebabkan suhu sangat tinggi di wilayahnya. Ini menjadi peringatan bahwa kita harus memahami hubungan pemanasan global dengan kesehatan.
Ahli kesehatan menekankan pentingnya edukasi bagi masyarakat tentang bagaimana perubahan iklim dapat meningkatkan risiko penyakit dari makanan. Mereka mengingatkan agar masyarakat tidak meremehkan risiko ini dan melakukan pencegahan seperti memasak makanan dengan benar dan menjaga kebersihan agar tetap aman dikonsumsi.
--------------------
Analisis Kami: Pemanasan global tidak hanya ancaman lingkungan, tapi juga krisis kesehatan yang perlu mendapat perhatian serius dari semua lapisan masyarakat. Pendidikan dan kebijakan harus dirancang ulang agar lebih efektif menangkal risiko yang muncul akibat perubahan iklim terhadap rantai pasokan makanan.
--------------------
Analisis Ahli:
Ahmed Hamad: Panas ekstrem sangat mempercepat pertumbuhan bakteri berbahaya pada makanan seperti listeria, campylobacter, dan salmonella, sehingga meningkatkan risiko keracunan makanan.
Martin Richter: Memasak makanan pada suhu 70 derajat Celcius selama minimal 2 menit sangat penting untuk menghancurkan patogen yang menempel di makanan dan mencegah penyakit.
Padmashri Sutar: Perubahan iklim menjadi faktor utama meningkatnya penyakit dari makanan, meski masyarakat sulit menerima fakta ini dan lebih menyalahkan penanganan makanan yang buruk.
--------------------
What's Next: Jika tidak ada tindakan serius untuk mengatasi perubahan iklim dan meningkatkan keamanan pangan, jumlah kasus penyakit bawaan makanan akan terus meningkat secara signifikan, menyebabkan krisis kesehatan global terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250519155218-37-634395/tanda-kiamat-muncul-di-mana-mana-tampak-jelas-di-nasi-dan-susu

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan Sumitra Sutar mengalami masalah kesehatan?
A
Sumitra Sutar mengalami muntah-muntah setelah mengonsumsi nasi dan kari lentil yang terkontaminasi bakteri.
Q
Bagaimana pemanasan global mempengaruhi bakteri dalam makanan?
A
Pemanasan global membuat bakteri seperti Bacillus cereus lebih mudah tumbuh dalam makanan yang disimpan setelah dimasak.
Q
Apa dampak dari suhu ekstrem terhadap pasokan makanan?
A
Suhu ekstrem dapat mempercepat pembusukan makanan dan meningkatkan risiko kontaminasi.
Q
Mengapa anak-anak di bawah usia 5 tahun berisiko tinggi terhadap penyakit bawaan makanan?
A
Anak-anak berisiko tinggi karena sistem kekebalan mereka yang masih berkembang dan lebih rentan terhadap infeksi.
Q
Apa yang diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak perubahan iklim?
A
Dibutuhkan edukasi yang lebih mendalam untuk menyadarkan masyarakat tentang efek perubahan iklim terhadap kesehatan publik.

Artikel Serupa

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kualitas Susu Sapi dan Rasa KejuCNBCIndonesia
Sains
19 hari lalu
80 dibaca

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kualitas Susu Sapi dan Rasa Keju

Ilmuwan Peringatkan Bumi Terancam Kiamat Akibat Perubahan Iklim CepatCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
26 dibaca

Ilmuwan Peringatkan Bumi Terancam Kiamat Akibat Perubahan Iklim Cepat

Waspada Perubahan Iklim: Dampak Serius Pemanasan Global di Indonesia dan AsiaCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
32 dibaca

Waspada Perubahan Iklim: Dampak Serius Pemanasan Global di Indonesia dan Asia

Anak Lahir 2020 Hadapi Risiko Bencana Iklim Ekstrem yang Semakin ParahCNBCIndonesia
Sains
2 bulan lalu
135 dibaca

Anak Lahir 2020 Hadapi Risiko Bencana Iklim Ekstrem yang Semakin Parah

Gelombang Panas Laut Asia Tenggara dan Pasifik 2024, Ancaman Besar Perubahan IklimCNBCIndonesia
Sains
2 bulan lalu
107 dibaca

Gelombang Panas Laut Asia Tenggara dan Pasifik 2024, Ancaman Besar Perubahan Iklim

Ancaman Rekor Panas Bumi dan Kenaikan Suhu di Atas 1,5°C dalam 5 TahunCNBCIndonesia
Sains
2 bulan lalu
85 dibaca

Ancaman Rekor Panas Bumi dan Kenaikan Suhu di Atas 1,5°C dalam 5 Tahun