Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Pemerintah meminta maaf kepada pekerja ojek online terkait penyaluran Bantuan Hari Raya yang tidak maksimal.
- Bantuan Hari Raya untuk driver ojol bervariasi dan dipengaruhi oleh tingkat keaktifan dan produktivitas.
- Yassierli menekankan pentingnya kebijakan BHR sebagai bentuk kepedulian sosial meskipun belum ada contoh dari negara lain.
Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia - Pemerintah Indonesia melalui Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menyampaikan permintaan maaf terkait penyaluran Bantuan Hari Raya (BHR) bagi para pekerja ojek online (ojol) yang dianggap belum maksimal. Kebijakan ini dilakukan saat Lebaran dan bertujuan untuk memberikan kesejahteraan kepada para driver ojol.
Yassierli mengakui bahwa perumusan kebijakan BHR dilakukan dengan terburu-buru karena waktu yang mepet. Namun, pemerintah tetap berusaha maju dan memperhatikan kemampuan keuangan perusahaan transportasi online seperti Gojek dan Grab dalam menyalurkan bantuan tersebut.
BHR yang diberikan kepada driver ojol bervariasi, dan banyak driver yang menerima Rp 50.000 meskipun telah bekerja selama bertahun-tahun. Hal ini memicu kontroversi karena nominal tersebut dianggap tidak adil oleh sebagian driver ojol.
Pemerintah tetap berkomitmen menjalankan kebijakan ini meskipun mendapat kritik. Yassierli menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk kepedulian bangsa Indonesia di hari keagamaan, bahkan bila belum ada negara lain yang menerapkan hal yang sama.
Perusahaan penyedia layanan ojol menjelaskan bahwa nominal BHR berdasarkan tingkat keaktifan dan produktivitas para driver. Pemerintah dan perusahaan siap melakukan evaluasi untuk perbaikan kebijakan di masa mendatang agar manfaatnya lebih merata dan optimal.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan kepada pekerja ojek online?A
Menteri Ketenagakerjaan meminta maaf kepada pekerja ojek online terkait penyaluran Bantuan Hari Raya yang dinilai belum optimal.Q
Mengapa penyaluran Bantuan Hari Raya untuk driver ojol dianggap tidak maksimal?A
Penyaluran BHR dianggap tidak maksimal karena kebijakan yang dirumuskan dilakukan secara terburu-buru dan waktu yang sangat terbatas.Q
Apa faktor yang menentukan jumlah Bantuan Hari Raya yang diterima oleh driver ojol?A
Jumlah Bantuan Hari Raya yang diterima oleh driver ojol ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk tingkat keaktifan dan produktivitas mereka.Q
Apa reaksi pemerintah terhadap kritik mengenai kebijakan BHR untuk ojol?A
Pemerintah tetap menerapkan kebijakan BHR meskipun ada kritik, dengan tujuan untuk menjamin kesejahteraan bagi para driver ojol.Q
Bagaimana pandangan Yassierli tentang kebijakan BHR meskipun belum ada contoh dari negara lain?A
Yassierli menyatakan bahwa kebijakan BHR adalah bagian dari kepedulian bangsa Indonesia, meskipun tidak ada contoh dari negara lain.