Courtesy of Forbes
Pengaruh Agribisnis Besar Mendominasi COP30, Ancaman Serius bagi Iklim Global
Menyoroti dominasi dan pengaruh besar sektor pertanian industri, khususnya perusahaan meat besar, dalam negosiasi iklim global di COP30, sekaligus menegaskan perlunya perhatian dan regulasi yang lebih tegas terhadap emisi pertanian yang berperan besar dalam perubahan iklim.
18 Nov 2025, 21.19 WIB
295 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Industri pertanian memiliki pengaruh yang semakin besar dalam negosiasi iklim global.
- Kritik terhadap agribisnis di Brasil terkait dengan emisi dan deforestasi semakin meningkat.
- Regulasi dan pengawasan terhadap perusahaan besar di sektor pertanian perlu diperkuat untuk mencapai target iklim.
Belém, Brasil - COP30 di Belém, Brasil, awalnya diharapkan menjadi konferensi yang menonjolkan isu sistem pangan dan keadilan dalam negosiasi iklim global. Namun, data peserta baru mengejutkan dengan munculnya dominasi perusahaan industri pertanian, terutama dari sektor daging, yang jumlahnya meningkat tajam dibanding konferensi sebelumnya. Mereka berusaha memposisikan diri sebagai pemimpin aksi iklim, tetapi juga aktif melobi untuk mencegah regulasi yang ketat.
Dominasi sektor pertanian di Brasil sangat mencolok karena melibatkan perusahaan besar seperti JBS, MBRF, serta raksasa agribisnis dunia seperti Bayer dan Nestlé. Pertanian menyumbang sebagian besar emisi gas rumah kaca negara ini dan menyebabkan deforestasi besar di Amazon dan Cerrado, yang semakin mendapat sorotan dunia. Perusahaan-perusahaan ini juga mendapatkan akses khusus dalam ruang-ruang negosiasi.
Angka global menunjukkan bahwa sistem pangan menyumbang sekitar sepertiga dari emisi gas rumah kaca dunia, dengan peternakan menjadi penyumbang besar emisi metana. Selain itu, sektor ini sangat rentan terhadap dampak iklim seperti perubahan pola cuaca dan cuaca ekstrem yang mengganggu produksi komoditas penting, seperti kopi dan kakao, yang berdampak pada harga dan ketersediaan produk.
Di sisi lain, kelompok sipil dan advokat mengkritik ketimpangan suara dalam COP30, karena petani kecil, terutama perempuan di Asia dan Afrika yang bekerja di sektor pangan, hampir tidak terwakili dalam pembahasan. Sementara itu, korporasi besar mendominasi agenda dan mendorong narasi iklim yang melayani kepentingan mereka, bukan keberlanjutan sejati.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa COP30 akan memiliki hasil yang lemah dalam penanganan emisi dari pertanian. Tekanan hukum terhadap perusahaan besar mulai meningkat, termasuk denda dan gugatan terkait klaim net-zero mereka yang menyesatkan, namun perubahan signifikan dalam kebijakan iklim sektor pangan masih sangat diperlukan agar target pembatasan pemanasan global bisa tercapai.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/feliciajackson/2025/11/18/the-meat-agenda-inside-big-ags-cop30-power-play/
[1] https://www.forbes.com/sites/feliciajackson/2025/11/18/the-meat-agenda-inside-big-ags-cop30-power-play/
Analisis Ahli
Hazel Healy
"Big Agriculture lobbyists are pushing back against regulation and are prepared to invest significant resources to control the climate change narrative at COP."
Adilson Vieira
"The agribusiness lobby is blatant at COP and influences Brazil’s national climate narrative."
Elodie Guillon
"Big agribusiness drives deforestation and emissions yet dominates COP30 tables, sidelining vulnerable communities."
Marie Cosquer
"Multinational food corporations keep undermining UNFCCC's multilateral processes."
Maddy Haughton-Boakes
"Meat giants use influence across politics and media to shape climate narratives despite significant environmental harm."
Analisis Kami
"Pengaruh agribisnis besar di COP30 memperlihatkan bagaimana kepentingan ekonomi dapat mengaburkan urgensi iklim, khususnya dalam sektor yang sangat berkontribusi pada emisi global. Tanpa pergeseran demokratisasi suara dan penguatan regulasi, kebijakan iklim akan sulit mengatasi krisis emisi pertanian yang mendesak."
Prediksi Kami
Pengaruh besar agribisnis dan perusahaan daging di COP diperkirakan akan menyebabkan negosiasi iklim mengadopsi komitmen yang lebih lemah terkait pengurangan emisi dari sektor pertanian, kecuali jika tekanan dari masyarakat sipil dan regulasi hukum terus meningkat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diharapkan dari COP30 di Belém?A
COP30 diharapkan dapat memusatkan perhatian pada sistem pangan, pertanian, dan keadilan dalam negosiasi iklim global.Q
Bagaimana industri pertanian berperan dalam negosiasi iklim di COP30?A
Industri pertanian, terutama perusahaan daging besar, berusaha memposisikan diri mereka sebagai pemimpin iklim sambil melobi untuk melemahkan regulasi.Q
Apa dampak dari perusahaan besar seperti JBS terhadap kebijakan iklim Brasil?A
Perusahaan seperti JBS memiliki pengaruh besar dalam kebijakan iklim Brasil, meskipun mereka dikritik karena dampak lingkungan yang signifikan.Q
Mengapa keberadaan delegasi agribisnis di COP30 menjadi perhatian?A
Keberadaan delegasi agribisnis menjadi perhatian karena mereka memiliki pengaruh besar dalam pembentukan narasi iklim nasional dan kebijakan terkait.Q
Apa hubungan antara emisi dari pertanian dan perubahan iklim?A
Emisi dari pertanian, terutama dari peternakan, berkontribusi secara signifikan terhadap perubahan iklim dan menjadi isu penting dalam negosiasi iklim.