
Courtesy of Forbes
Waspada! Serangan Bajak Akun Finansial Makin Marak dan Merugikan Besar
Memberikan peringatan kepada pengguna layanan keuangan online agar waspada terhadap teknik phishing dan rekayasa sosial yang dapat menyebabkan pembajakan akun dan pencurian dana, serta memberikan langkah-langkah pencegahan agar kejahatan ini bisa diminimalisir.
30 Nov 2025, 23.27 WIB
253 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Waspadai panggilan dari orang yang mengaku sebagai pegawai lembaga keuangan.
- Phishing merupakan metode utama yang digunakan oleh penjahat siber untuk mencuri informasi akun.
- Selalu verifikasi nomor kontak sebelum memberikan informasi pribadi atau keuangan.
Dalam beberapa minggu terakhir, banyak pengguna internet menghadapi ancaman keamanan serius, terutama yang berhubungan dengan pembobolan akun keuangan online. FBI mengeluarkan peringatan resmi terkait fenomena ini karena kerugian yang sudah mencapai ratusan juta dolar.
Serangan ini sering dilakukan dengan cara phishing, di mana pelaku berpura-pura menjadi petugas bank atau dukungan teknis untuk mendapatkan informasi rahasia seperti kata sandi dan kode autentikasi dua faktor dari korban.
Setelah berhasil mendapatkan akses, pelaku biasanya mengganti kata sandi korban dan memblokir mereka dari akses ke akunnya, kemudian mentransfer dana ke akun lain, sering kali terkait dengan dompet kripto yang sulit dilacak.
Para penjahat ini memanfaatkan tingkat kepercayaan dan ketidakhati-hatian pengguna serta teknologi yang belum tentu dapat mencegah serangan karena ini merupakan bentuk manipulasi sosial, bukan serangan komputer konvensional.
FBI menyarankan agar pengguna selalu curiga terhadap panggilan tidak dikenal yang mengaku dari bank, jangan langsung percaya pada nomor telepon yang muncul, dan selalu melakukan verifikasi mandiri dengan menghubungi layanan resmi melalui nomor yang diketahui.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/daveywinder/2025/11/30/critical-new-fbi-warning-this-simple-hack-can-empty-your-bank-account/
[1] https://www.forbes.com/sites/daveywinder/2025/11/30/critical-new-fbi-warning-this-simple-hack-can-empty-your-bank-account/
Analisis Ahli
Brian Krebs (jurnalis keamanan siber)
"Penipuan berdasarkan phishing dan rekayasa sosial tetap menjadi ancaman besar karena sifatnya yang mudah diadaptasi dan dilakukan oleh pelaku dengan sumber daya terbatas."
Analisis Kami
"Serangan yang mengandalkan rekayasa sosial memang tergolong sederhana secara teknis, tetapi dampaknya sangat besar karena menggantungkan pada kelemahan manusia, bukan teknologi. Untuk mengatasi hal ini, edukasi dan kesadaran pengguna harus ditingkatkan secara massif, karena teknologi keamanan saja tidak cukup tanpa perilaku waspada dari pengguna."
Prediksi Kami
Jumlah kasus pembajakan akun finansial melalui phishing dan rekayasa sosial kemungkinan akan terus meningkat seiring semakin canggihnya metode penipuan serta pertumbuhan pengguna layanan keuangan digital.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus utama artikel ini?A
Fokus utama artikel ini adalah ancaman keamanan siber terhadap pengguna layanan keuangan online, terutama penipuan akun keuangan.Q
Apa yang dimaksud dengan penipuan akun keuangan?A
Penipuan akun keuangan adalah tindakan penipuan di mana penyerang mendapatkan kredensial akun bank korban untuk mengambil alih dan menguras saldo mereka.Q
Mengapa FBI mengeluarkan peringatan tentang penipuan ini?A
FBI mengeluarkan peringatan ini karena telah ada laporan kerugian yang signifikan, lebih dari $262 juta, akibat penipuan yang melibatkan pengambilalihan akun keuangan.Q
Apa yang harus dilakukan jika menerima panggilan mencurigakan dari perusahaan keuangan?A
Jika menerima panggilan mencurigakan, sebaiknya anda tidak langsung mempercayai dan segera memutuskan sambungan, kemudian memverifikasi nomor yang benar dan menghubungi kembali.Q
Berapa banyak uang yang telah hilang akibat penipuan ini sejak Januari 2025?A
Sejak Januari 2025, lebih dari $262 juta telah hilang akibat penipuan ini.


