Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Teknologi

Terobosan China dalam AI dan Robotika Meningkatkan Kemampuan Militer dan Teknologi

Share

China mengungkapkan berbagai kemajuan dalam kecerdasan buatan dan robotika, termasuk pengembangan 'nuke inspector' berbasis AI untuk membedakan senjata nuklir nyata dari umpan, serta perangkat lunak robotika yang mendukung chip domestik, memperkuat posisi China dalam teknologi militer dan sipil.

08 Jun 2025, 16.49 WIB

BAAI Luncurkan RoboBrain 2.0, AI Terkuat untuk Robot Humanoid di China

BAAI Luncurkan RoboBrain 2.0, AI Terkuat untuk Robot Humanoid di China
Beijing Academy of Artificial Intelligence (BAAI) baru-baru ini meluncurkan RoboBrain 2.0, sebuah model kecerdasan buatan (AI) sumber terbuka terbaru yang dirancang untuk menjadi 'otak' robot terutama dalam pengembangan robot humanoid di China. Peluncuran ini adalah bagian dari upaya China untuk memperkuat posisinya di industri robotika yang berkembang pesat dan mengatasi masalah seperti keterbatasan kemampuan model dan data pelatihan yang minim. RoboBrain 2.0 memiliki peningkatan besar, meningkatkan kecepatan pemrosesan hingga 17% dan akurasi sebanyak 74% dibanding versi sebelumnya. Robot yang menggunakan model ini dapat lebih baik dalam mengenali jarak dengan objek sekitar (kecerdasan spasial) dan melakukan perencanaan tugas secara mandiri dengan membagi aktivitas rumit menjadi langkah-langkah sederhana yang lebih mudah dilakukan. Model AI ini bagian dari Wujie, sebuah rangkaian produk yang juga menyertakan platform cloud RoboOS 2.0 dan sistem multimodal Emu3 yang mampu memahami dan menghasilkan teks, gambar, serta video. BAAI bersama beberapa perusahaan dan lembaga lain terus berkolaborasi untuk mempercepat perkembangan teknologi ini dan memperluas jaringannya di industri robotika. Di China, selain BAAI, ada juga Beijing Humanoid Robot Innovation Centre yang mengembangkan platform AI untuk robot dan robot humanoid seperti Tien Kung yang pernah berlari sejauh setengah maraton. Tujuan mereka adalah menciptakan sistem operasi AI yang bisa menjadi standar seperti Android di ponsel, sehingga memudahkan pengembangan berbagai robot di masa depan. Konferensi BAAI yang baru saja digelar menarik kehadiran lebih dari 100 peneliti AI dari berbagai negara dan lebih dari 200 ahli dari perusahaan besar seperti Baidu, Huawei, dan Tencent. BAAI juga membangun kemitraan strategis dengan Hong Kong Investment Corporation untuk mendukung pengembangan bakat, teknologi, dan investasi di bidang AI dan robotika di China.
07 Jun 2025, 06.22 WIB

BAAI Luncurkan RoboBrain 2.0, Otak AI Terkuat untuk Robot di Tiongkok

BAAI Luncurkan RoboBrain 2.0, Otak AI Terkuat untuk Robot di Tiongkok
Di tengah kemajuan teknologi kecerdasan buatan yang sangat cepat, Beijing Academy of Artificial Intelligence (BAAI) meluncurkan serangkaian model AI open-source baru pada konferensi tahunan mereka. Model terbaru yang dinamakan RoboBrain 2.0 diklaim sebagai model AI open-source terkuat di dunia, yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan berbagai jenis robot, termasuk robot humanoid. Peluncuran ini terjadi saat industri robotika di Tiongkok sedang berkembang pesat dan menghadapi tantangan seperti keterbatasan kemampuan model dan kekurangan data pelatihan. BAAI berharap dengan kehadiran RoboBrain 2.0 dapat mempercepat adopsi robot yang lebih cerdas serta memperkuat kolaborasi di sektor kecerdasan terwujud dengan berbagai perusahaan dan pemangku kepentingan. Saat ini BAAI telah bekerja sama dengan lebih dari 20 perusahaan terkemuka di bidang robotika dan terus mencari mitra baru untuk mendorong pertumbuhan sektor ini di Tiongkok.
06 Jun 2025, 14.00 WIB

China Bentuk Zona Data Nasional untuk Kuasai Teknologi AI dan Ekonomi Digital

China Bentuk Zona Data Nasional untuk Kuasai Teknologi AI dan Ekonomi Digital
China secara serius mengembangkan industri data sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat ekonomi digital dan teknologi kecerdasan buatan. Pemerintah meluncurkan rencana pembentukan 10 zona percontohan data nasional di sejumlah provinsi dan kota seperti Beijing, Zhejiang, dan Anhui. Zona-zona ini akan menjadi pusat pengembangan dan memperluas pasar data negara tersebut. Tujuan utama dari pembentukan zona percontohan ini adalah untuk mendorong integrasi yang lebih kuat antara ekonomi nyata dan ekonomi digital. Dengan adanya zona ini, diharapkan potensi besar data dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi di berbagai sektor ekonomi. China saat ini sudah memiliki rantai industri data yang lengkap dan besar, dengan lebih dari 190.000 perusahaan yang bergerak dalam bidang ini. Nilai pasar industri data di China telah mencapai lebih dari 2 triliun yuan atau sekitar 278 miliar dolar AS, dan diproyeksikan akan tumbuh hingga 7,5 triliun yuan pada tahun 2030, menunjukkan potensi ekonomi digital yang sangat besar. Dalam rangka mendukung pertumbuhan ini, pemerintah menerbitkan rencana aksi tiga tahun yang melibatkan 17 lembaga pemerintah. Rencana tersebut bertujuan untuk menggandakan volume transaksi data dan menciptakan lebih dari 300 skenario aplikasi data yang akan mempercepat penggunaan data dalam berbagai bidang industri dan layanan. Langkah ini menunjukkan bagaimana China ingin memimpin dalam persaingan teknologi global, khususnya dalam pengembangan kecerdasan buatan. Memperkuat kapasitas data serta infrastruktur digital di berbagai wilayah adalah bagian dari strategi menyeluruh untuk menjadikan China pemimpin digital dunia.
05 Jun 2025, 19.49 WIB

AS Unggul dalam Teknologi Kritis, China Tumbuh dari Riset dan SDM

AS Unggul dalam Teknologi Kritis, China Tumbuh dari Riset dan SDM
Laporan terbaru dari Harvard University menunjukkan bahwa Amerika Serikat tetap unggul dari China dalam teknologi kritis seperti kecerdasan buatan, bioteknologi, semikonduktor, eksplorasi ruang angkasa, dan teknologi kuantum. Keunggulan AS ini didukung oleh investasi besar baik dari sektor publik maupun swasta serta sistem inovasi yang sudah berjalan lama dan terdesentralisasi. Laporan ini menggunakan indeks yang menilai bukan hanya output riset tapi juga dana yang tersedia dan kemampuan inovasi, berbeda dengan pelacak lain yang fokus hanya pada hasil publikasi ilmiah. Pelacak riset sebelumnya seperti Nature Index dan Australian Strategic Policy Institute menunjukkan China unggul karena banyaknya publikasi dan capaian riset, termasuk Sichuan University yang menjadi salah satu universitas terdepan. Namun, analisis Harvard menekankan bahwa kemampuan inovasi jangka panjang serta modal manusia dan dana menjadi kunci agar AS masih bisa mempertahankan posisi teratas dalam persaingan teknologi global.
05 Jun 2025, 19.40 WIB

China Tunda Layanan AI Apple, Penjualan iPhone di Pasar Terbesar Terancam

China Tunda Layanan AI Apple, Penjualan iPhone di Pasar Terbesar Terancam
China menunda peluncuran layanan kecerdasan buatan yang dikembangkan bersama oleh Apple dan Alibaba. Langkah ini terkait dengan ketegangan hubungan politik antara China dan Amerika Serikat yang makin meningkat. Regulator di China, Cyberspace Administration of China, mengharuskan produk AI mendapatkan izin sebelum digunakan konsumen. Penundaan ini mempengaruhi strategi Apple yang ingin memperkuat fitur AI di iPhone di pasar China. Penjualan iPhone di China turun 9% pada kuartal pertama tahun 2025, membuat posisi Apple di pasar smartphone terbesar dunia ini semakin terancam oleh pesaing lokal seperti Huawei dan global seperti Samsung. Tidak hadirnya fitur AI pada iPhone di China menjadi kerugian besar karena fitur kecerdasan buatan ini sangat penting bagi pengguna smartphone modern dan menjadi daya tarik utama produk baru. Apple juga menghadapi tekanan dari perang dagang AS-China dan tarif impor sebesar 25% untuk iPhone yang tidak diproduksi di Amerika Serikat. Penundaan layanan AI semakin menambah tantangan besar bagi Apple di pasar China.
05 Jun 2025, 19.30 WIB

Newborn Town Buka Kantor Pusat Global dan Riset AI di Hong Kong

Newborn Town, sebuah perusahaan aplikasi sosial media asal Cina yang terdaftar di Hong Kong, mengambil langkah besar dengan membuka kantor pusat global di Hong Kong. Langkah ini merupakan bagian penting dari strategi mereka untuk melebarkan sayap secara internasional. Perusahaan berfokus pada pengembangan kecerdasan buatan (AI) untuk aplikasi hiburan sosial. Mereka berencana memanfaatkan lingkungan bisnis internasional dan pasar modal yang maju di Hong Kong agar mampu berkembang lebih baik. Newborn Town juga membuka pusat riset AI di Hong Kong Science Park, yang diharapkan bisa menjadi titik pertemuan talenta global untuk mendorong inovasi dan pengembangan produk baru berbasis AI. Sejak 2013, Newborn Town sudah mulai ekspansi luar negeri dengan membawa beberapa aplikasi sosial media populernya ke wilayah Timur Tengah dan Asia Tenggara. Kini, mereka memiliki lebih dari 20 pusat operasional di kawasan tersebut. Perusahaan mengajak talenta dari seluruh dunia untuk bergabung dalam pusat riset AI mereka, berharap dapat menciptakan berbagai inovasi yang dapat meningkatkan kualitas hiburan sosial dan memperkuat posisi mereka di pasar global.
05 Jun 2025, 18.00 WIB

China Integrasikan Pusat Data dengan Energi Terbarukan untuk Dukung AI

China menghadapi tantangan besar karena permintaan listrik dari pusat data yang digunakan untuk komputasi tingkat tinggi dan pengembangan kecerdasan buatan terus meningkat. Ini membuat pemerintah perlu mencari solusi agar pasokan listrik tetap terpenuhi tanpa merusak lingkungan. Untuk itu, Beijing merilis rencana aksi baru yang fokus menghubungkan pembangunan pusat data dengan penggunaan energi terbarukan di wilayah-wilayah yang kaya akan sumber energi hijau seperti Qinghai, Xinjiang, dan Heilongjiang. Ini akan membantu mengurangi beban pada jaringan listrik utama sekaligus mendukung produksi bersih. Teknologi canggih juga akan dimanfaatkan untuk memprediksi konsumsi listrik dan produksi energi terbarukan secara real-time. Dengan begitu, pusat data dapat lebih fleksibel dalam menggunakan listrik, terutama saat permintaan memuncak, sehingga jaringan listrik tidak kewalahan. Kementerian Industri dan Teknologi Informasi juga berupaya mendukung tidak hanya perusahaan AI besar, tetapi juga usaha kecil yang fokus pada inovasi teknologi. Langkah ini menunjukkan bahwa China ingin memperkuat ekosistem AI secara menyeluruh sambil menjaga stabilitas pasokan energi. Menurut laporan terbaru, permintaan listrik dari pusat data AI diperkirakan akan naik 43 persen tahun 2025. Dengan strategi yang menggabungkan data center dan energi terbarukan, China berusaha memastikan pertumbuhan sektor AI yang pesat tidak menyebabkan krisis energi di masa depan.
04 Jun 2025, 05.00 WIB

Kecerdasan Buatan Tembus Ilusi dan Tingkatkan Keakuratan Torpedo Cepat

Dalam peperangan bawah laut modern, kapabilitas untuk membedakan kapal selam asli dari decoy sangat penting agar torpedo dapat mencapai target dengan tepat. Decoy canggih sudah sangat efektif menipu torpedo dengan meniru sinyal akustik dan membuat jejak palsu, sehingga teknologi warisan sering gagal mengenali target. Baru-baru ini, para peneliti militer dari Departemen Persenjataan AL PLA dan China State Shipbuilding Corporation mengembangkan sistem kecerdasan buatan yang dirancang khusus untuk mengatasi tantangan ini dengan kecepatan sangat tinggi. Sistem ini mampu mengidentifikasi kapal selam asli dengan akurasi 92,2 persen, jauh lebih baik dari teknologi yang ada sebelumnya. Teknologi tersebut diuji dengan menggunakan data dari ranjau torpedo kecepatan tinggi yang bersifat rahasia, menunjukkan hasil yang luar biasa bahkan dalam situasi pertempuran yang tegang. Keberhasilan ini menjadi lompatan penting dalam menghadapi strategi ilusi di perang bawah laut. Ilusi yang digunakan dalam perang bawah laut meliputi pembuatan sinyal akustik palsu, jejak gelembung yang menipu, serta penggunaan decoy yang beroperasi secara terkoordinasi dalam swarm. Contoh dramatik penggunaan teknik ini bisa dilihat dalam film Operation Leviathan yang menampilkan hologram akustik untuk mengecoh torpedo. Dengan teknologi terbaru ini, masa depan perang kapal selam dapat lebih ditentukan oleh kemampuan untuk mengidentifikasi target dengan cepat dan tepat, sehingga meningkatkan efektivitas misi dan mengurangi risiko kegagalan akibat disinformasi dari lawan.
02 Jun 2025, 19.00 WIB

Nvidia Siapkan Chip AI Baru untuk Pasar China Hadapi Pembatasan AS

Nvidia berencana memproduksi lebih dari satu juta unit chip AI khusus, yang diberi nama B30, untuk pasar China tahun ini. Langkah ini bertujuan untuk menjaga posisi di pasar terbesar kedua dunia meskipun ada pembatasan ekspor teknologi dari Amerika Serikat. Chip B30 akan dirancang agar sesuai dengan regulasi ekspor AS. Selain itu, chip ini memungkinkan pengguna menghubungkan banyak unit untuk membentuk klaster komputasi dengan performa tinggi, yang sangat penting untuk aplikasi kecerdasan buatan. Pendiri dan CEO Nvidia, Jensen Huang, sempat menyebutkan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan pengembangan chip baru untuk China. Namun, detail lengkap tentang chip ini belum diumumkan secara resmi hingga saat ini. Menurut laporan dari Jefferies, chip baru tersebut diperkirakan menggunakan platform Blackwell yang diperkenalkan tahun lalu. Nvidia kemungkinan akan meluncurkan chip tersebut pada bulan Juli, tepat saat aturan ekspor mulai membuat tantangan baru bagi perusahaan. Seiring dengan pembatasan ekspor AS terhadap chip H20 untuk China, Nvidia harus menanggung kerugian finansial besar sebesar USRp 90.45 triliun ($5,5 miliar) . Hal ini menunjukkan dampak serius dari kebijakan AS terhadap bisnis teknologi global.
02 Jun 2025, 18.35 WIB

Robot Bipedal Tron 1 Tahan di Truk Bergerak dengan Keseimbangan Canggih

LimX Dynamics memperkenalkan robot bipedal mereka bernama Tron 1 yang mampu mempertahankan keseimbangan tanpa bantuan eksternal. Dalam sebuah video menarik, robot ini ditaruh di dalam truk kargo yang bergerak dan bermanuver dengan cepat. Tron 1 mampu tetap berdiri tegak tanpa menggunakan tali pengaman berkat teknologi sensor dan algoritma cerdasnya. Tron 1 adalah platform robot humanoid yang dirancang untuk penelitian dan pengembangan berbagai aktivitas mobilitas. Robot ini dilengkapi dengan kaki yang ujungnya dapat diganti sesuai dengan berbagai medan dan jenis langkah yang diinginkan. Sistem kontrol gerak Tron 1 juga adaptif, mampu menyesuaikan perangkat lunak secara otomatis saat ada perubahan perangkat keras. Platform ini dilengkapi dengan SDK dan interface hardware yang terbuka sehingga memudahkan peneliti dalam mengembangkan dan menguji algoritma baru. Tron 1 juga mendukung bahasa pemrograman Python, yang mempermudah bagi pengguna yang tidak mahir dalam bahasa pemrograman tingkat rendah. Robot ini kompatibel dengan simulator populer seperti NVIDIA Isaac, Mujoco, dan Gazebo. Robot ini dapat diperluas dengan berbagai perangkat tambahan seperti LiDAR, kamera, robotic arm, dan sistem gimbal khusus. Fleksibilitas ini membuat Tron 1 cocok digunakan di berbagai bidang mulai dari riset akademik hingga pengujian industri dan pendidikan. Video terbaru yang dirilis menegaskan kemampuan Tron 1 dalam menghadapi lingkungan dinamis dan tak terduga dengan stabilitas luar biasa. Kemampuan Tron 1 ini sangat penting untuk masa depan robot yang akan beroperasi di lingkungan manusia, seperti di pabrik, pergudangan, dan rumah. Dengan teknologi canggih dan kemudahan penggunaan, platform ini membuka peluang bagi perkembangan robot humanoid yang lebih luwes dan adaptif di berbagai situasi nyata.
Setelahnya

Baca Juga

  • Persaingan Teknologi AS-China Mempengaruhi Industri Chip Global

  • Kemajuan dan Tantangan Hukum dalam Robotika AI

  • Persaingan Meningkat dalam Industri Kendaraan Listrik Otonom

  • Google Mengintegrasikan AI untuk Mengubah Pencarian Menjadi Podcast Audio dan Format Interaktif

  • Apple Menunda Upgrade AI Siri hingga Musim Semi 2026