
Karim Jouini dan Jihed Othmani pernah sukses mengembangkan Expensya, sebuah startup pengelolaan pengeluaran yang mereka jual ke perusahaan Swedia Medius dengan nilai lebih dari 120 juta dolar AS. Setelah penjualan tersebut, mereka berencana berhenti dari dunia startup, namun muncul gelombang teknologi baru yaitu AI generatif yang memicu semangat mereka kembali.
Mereka kini mendirikan Thunder Code, sebuah platform pengujian software yang menggunakan agen AI untuk meniru pengujian manusia, mendeteksi masalah pada UI dan UX, serta belajar dari setiap umpan balik. Thunder Code sudah mendapatkan pendanaan awal sebesar 9 juta dolar AS dan memiliki pelanggan serta program pilot di beberapa negara.
Thunder Code bergerak cepat dengan meluncurkan MVP dalam enam minggu dan fokus pada fitur inti, sambil menghindari kesalahan awal yang sempat dialami saat membangun Expensya. Mereka menyasar pasar pengujian perangkat lunak yang diperkirakan akan melebihi 100 miliar dolar AS pada 2027, dengan produk yang lebih cepat dan adaptif dibanding pemain lama.
Meskipun beralih dari manajemen pengeluaran ke alat pengembangan software terasa berat, para pendiri yakin bahwa AI akan memungkinkan mereka menghasilkan nilai yang jauh lebih besar dengan tim yang lebih ramping. Mereka juga tidak takut melakukan dilusi saham untuk menarik talenta terbaik demi mempercepat kemajuan produk.
Thunder Code, yang berbasis di Paris dan memiliki kantor di Tunis, bersaing di pasar yang penuh persaingan dengan perusahaan besar dan startup lainnya. Mereka memegang keunggulan dengan pengalaman pendiri dan dukungan investor yang sudah pernah bekerja sama di Expensya, serta fokus jangka panjang pada inovasi pengujian software berbasis AI.