
Token LIBRA awalnya diluncurkan dan dipromosikan sebagai alat untuk mendukung usaha kecil di Argentina. Namun, baru-baru ini pembuatnya, Hayden Mark Davis, mengubah pengakuannya dan menyebut token tersebut sebagai memecoin spekulatif yang tidak memiliki nilai intrinsik. Hal ini terjadi setelah munculnya berbagai bukti yang meragukan tujuan asli token tersebut.
Pada tanggal 30 Januari, terjadi transaksi besar berupa pengiriman dana senilai sekitar satu juta dolar Amerika Serikat (USDC) dari dompet yang terkait dengan Davis ke dua bursa kripto di AS, Kraken dan Bitget. Transaksi ini terjadi bertepatan dengan pertemuan Davis bersama Presiden Argentina, Javier Milei, di istana kepresidenan.
Selain itu, dompet tersebut juga sebelumnya digunakan untuk memindahkan token MELANIA, yaitu token memecoin lain yang diluncurkan oleh Davis. Total lebih dari 3,4 juta dolar AS dipindahkan ke dompet lain, termasuk salah satu yang dikelola oleh perusahaan Kelsier Ventures yang berhubungan dengan Davis dan keluarganya.
Presiden Javier Milei sempat mempromosikan token LIBRA melalui media sosial pada tanggal 14 Februari sebagai alat pertumbuhan ekonomi, namun unggahan tersebut dihapus dalam beberapa jam karena nilai token tersebut anjlok drastis lebih dari 97 persen dalam waktu singkat. Akibatnya, kapitalisasi pasar token ini hilang miliaran dolar.
Meskipun investigasi di Argentina sudah dihentikan, kasus hukum di Amerika Serikat masih terus berjalan dengan sidang yang dijadwalkan pada tanggal 19 Agustus, melibatkan Hayden Mark Davis dan rekan-rekannya. Para peneliti dan pengamat meyakini bahwa pergerakan dana dan ketidaksesuaian klaim ini perlu diwaspadai dan ditinjau secara serius.