
Dalam dua bulan terakhir, harga Ethereum hampir mencapai dua kali lipat, memberikan keuntungan besar bagi investor yang sudah terjun lebih awal. Harga mencapai rekor tertinggi baru yaitu 4.946 dolar AS, meninggalkan jejak keuntungan rata-rata lebih dari 100%. Namun, penurunan harga sebesar 6% baru-baru ini menjadi sinyal investor mulai mengambil keuntungan, sesuai pola yang pernah terlihat pada tahun-tahun sebelumnya.
Data onchain dari Glassnode dan CryptoQuant menunjukkan kenaikan tekanan jual, terlihat dari volume net taker yang berubah negatif, yang artinya penjual lebih dominan di bursa kripto. Selain itu, ada peningkatan signifikan dalam posisi short pada kontrak berjangka Ethereum di bursa CME, mengindikasikan semakin banyak investor yang bertaruh turun harga.
Para analis pasar, seperti Illia Otychenko dari CEX.IO, memaparkan bahwa kondisi ini bisa mengindikasikan dua hasil: harga Ethereum akan mengalami koreksi jangka pendek sesuai tekanan jual saat ini, atau terjadi short squeeze jika pembeli agresif masuk kembali dengan momentum kuat. Posisi pasar saat ini menunjukkan sentimen yang berhati-hati namun juga kesiapan untuk pergerakan signifikan.
Trader opsi menunjukkan sikap bearish untuk harga Ethereum dalam jangka pendek, dengan harga call untuk September yang mendekati angka 4.000 dolar AS sebagai bentuk lindung nilai dari potensi penurunan harga. Namun, di sisi lain, trader perpetuals menempatkan posisi long dua kali lebih banyak dibanding short, mengindikasikan optimisme jangka panjang tetap hidup kuat.
Prediksi optimistis muncul dari tokoh terkenal seperti Arthur Hayes, yang memproyeksikan harga Ethereum bisa mencapai 20.000 dolar AS di akhir siklus ini, menandakan harapan besar terhadap pertumbuhan jangka panjang teknologi dan adopsi Ethereum. Peluang untuk koreksi dan lonjakan harga sebenarnya sama besar, sehingga investor harus waspada namun tidak panik.