Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Teknologi

OpenAI Mengembangkan Platform Perekrutan Berbasis AI untuk Bersaing dengan LinkedIn

Share

OpenAI meluncurkan platform perekrutan berbasis kecerdasan buatan yang dirancang untuk menantang dominasi LinkedIn dalam pasar pekerjaan. Platform ini memanfaatkan teknologi AI untuk mencocokkan kandidat dengan peluang kerja yang sesuai secara lebih efisien dan personal.

06 Sep 2025, 00.24 WIB

OpenAI Kembangkan Platform dan Sertifikasi AI untuk Lindungi Pekerjaan di Era Digital

OpenAI Kembangkan Platform dan Sertifikasi AI untuk Lindungi Pekerjaan di Era Digital
OpenAI merespons kritik terkait kekhawatiran bahwa kecerdasan buatan akan mengambil alih pekerjaan manusia dengan menciptakan platform yang membantu perusahaan menemukan pekerja yang ahli dalam AI. CEO OpenAI, Fidji Simo, menyatakan bahwa AI akan membuka peluang baru sekaligus menimbulkan disrupsi di dunia kerja, sehingga perlu pendekatan yang hati-hati dan terstruktur. Laporan dari Federal Reserve Bank of New York menunjukkan bahwa walaupun lebih banyak perusahaan mengaplikasikan AI dalam proses kerja, mereka lebih memilih untuk melatih ulang karyawan daripada melakukan pemutusan hubungan kerja. Namun, sekitar 13% perusahaan layanan yang menggunakan AI memperkirakan adanya pengaruh dari AI terhadap PHK dalam enam bulan ke depan. Sementara itu, data dari perusahaan outplacement Challenger, Gray & Christmas mengungkapkan bahwa lebih dari 10 ribu pekerjaan sudah terpengaruh oleh pengaruh AI di tahun 2025, yang menunjukkan adanya percepatan restrukturisasi terkait teknologi ini. Kekhawatiran juga muncul dari para pekerja yang menghadapi persaingan ketat di pasar tenaga kerja yang sedang menurun. Sebagai tanggapan, OpenAI mengembangkan platform pekerjaan yang akan menyediakan jalur khusus untuk membantu bisnis lokal bersaing dan mendukung pemerintah lokal mencari tenaga kerja terampil AI. OpenAI juga meluncurkan program sertifikasi yang akan melatih masyarakat dari dasar penggunaan AI hingga keterampilan khusus seperti rekayasa prompt, dengan target menjangkau 10 juta orang Amerika pada tahun 2030 lewat kerja sama dengan Walmart. Pengembangan inisiatif ini sejalan dengan rencana pemerintah AS untuk mempercepat adopsi AI secara nasional. Walaupun pasar tenaga kerja saat ini sedang mengalami tekanan dengan pertambahan pekerjaan yang sangat sedikit dan kenaikan pengangguran, langkah OpenAI mencoba memastikan pekerja dapat menghadapi perubahan zaman dengan keterampilan AI yang relevan.
05 Sep 2025, 21.46 WIB

OpenAI Luncurkan Platform AI untuk Tantang Dominasi LinkedIn di Rekrutmen

OpenAI Luncurkan Platform AI untuk Tantang Dominasi LinkedIn di Rekrutmen
OpenAI sedang mengembangkan sebuah platform perekrutan baru yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membantu bisnis dan pekerja menemukan kecocokan terbaik. Platform ini bernama OpenAI Jobs Platform dan bertujuan untuk membuat proses pencarian kerja dan perekrutan menjadi lebih mudah dan efisien dengan bantuan AI. Fidji Simo, CEO aplikasi OpenAI, menjelaskan bahwa platform ini bukan hanya ditujukan untuk perusahaan besar, tetapi juga akan mendukung bisnis lokal dan pemerintah agar dapat menemukan talenta AI yang tepat. Ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan pelayanan di tingkat lokal. Platform ini akan bersaing secara langsung dengan LinkedIn, yang merupakan situs jaringan profesional besar dunia dan sudah memakai AI dalam fitur pencarian pekerjaan mereka. Menariknya, Microsoft yang memiliki LinkedIn juga adalah salah satu pendukung utama OpenAI, menimbulkan dinamika persaingan menarik di antara kedua raksasa teknologi ini. Meskipun belum ada tanggal pasti kapan platform OpenAI ini diluncurkan, kabar dari TechCrunch menyebutkan bahwa peluncurannya diperkirakan terjadi sebelum pertengahan tahun 2026. Ini menunjukkan bagaimana OpenAI serius ingin terjun di pasar layanan perekrutan digital yang terus berkembang. Dengan hadirnya platform ini, proses pencarian kerja dan perekrutan diprediksi akan lebih personal dan efisien, khususnya bagi bisnis kecil dan lokal yang selama ini sering kesulitan mendapatkan tenaga kerja berkompeten. Namun, tantangan terkait pengelolaan data dan kepercayaan pengguna tetap harus diperhatikan.
05 Sep 2025, 02.19 WIB

OpenAI Luncurkan Platform Kerja Berbasis AI, Saingan Baru LinkedIn

OpenAI Luncurkan Platform Kerja Berbasis AI, Saingan Baru LinkedIn
OpenAI sedang mengembangkan platform perekrutan pekerjaan yang didukung oleh teknologi AI bernama OpenAI Jobs Platform. Platform ini bertujuan untuk menghubungkan perusahaan dengan pekerja yang memiliki keahlian sesuai kebutuhan mereka. Rencananya, platform ini akan diluncurkan pada pertengahan tahun 2026. Menurut Fidji Simo, CEO OpenAI untuk aplikasi, platform ini juga akan memberikan perhatian khusus kepada bisnis kecil dan pemerintah lokal agar mereka bisa mengakses talenta AI yang berkualitas. Hal ini menjadi langkah OpenAI untuk memperluas jangkauannya dari produk ChatGPT yang saat ini sudah populer. OpenAI ingin membantu mengatasi dampak negatif AI terhadap dunia kerja, seperti potensi hilangnya banyak pekerjaan tingkat awal, dengan memberikan program sertifikasi yang meningkatkan kemampuan masyarakat dalam teknologi AI. Program sertifikasi ini akan dimulai melalui pilot pada akhir 2025. Perusahaan juga sudah menggandeng Walmart, salah satu pemberi kerja swasta terbesar di dunia, untuk berpartisipasi dalam program sertifikasi ini. OpenAI menargetkan dapat menyertifikasi hingga 10 juta orang Amerika pada tahun 2030, sebagai bagian dari inisiatif untuk meningkatkan literasi AI nasional. Namun, langkah OpenAI ini juga berpotensi menimbulkan persaingan langsung dengan LinkedIn, platform kerja profesional yang dimiliki oleh Microsoft yang juga menjadi pendukung utama OpenAI. LinkedIn sudah lebih dulu menyematkan fitur AI untuk memperkuat proses pencocokan kerja. Ke depan, persaingan di segmen ini akan semakin ketat.

Baca Juga

  • Tren yang Muncul dalam Investasi Saham Berfokus AI dan Prospek Pasar

  • Kemajuan AI dalam Teknologi Militer dan Pertahanan

  • Penerapan dan Dampak Ekonomi dari Program Robotaxi Tanpa Pengemudi

  • Rencana Ambisius Tesla dalam AI dan Robotika

  • Dampak Ganda AI terhadap Ketenagakerjaan: Pemutusan Hubungan Kerja dan Peluang Baru