Fokus
Sains

Perusahaan Eropa Tantang Starlink SpaceX dengan Pendanaan ReOrbit

Share

ReOrbit berhasil mendapatkan pendanaan rekornya untuk bersaing dengan Starlink dari SpaceX di Eropa, sementara EchoStar menjual spektrum satellitanya ke SpaceX senilai $17 miliar. Peluncuran Starlink yang langsung terhubung ke ponsel di Indonesia juga menunjukkan ekspansi layanan ini secara global.

09 Sep 2025, 15.50 WIB

SpaceX Perluas Jaringan Starlink: Internet Satelit Langsung ke Ponsel Makin Dekat

SpaceX Perluas Jaringan Starlink: Internet Satelit Langsung ke Ponsel Makin Dekat
SpaceX telah mengambil langkah besar dengan membeli lisensi spektrum nirkabel dari EchoStar senilai 17 miliar dolar AS untuk memperluas layanan internet satelit Starlink. Dengan lisensi ini, SpaceX dapat menghubungkan jaringan satelit langsung ke ponsel sehingga memudahkan akses internet di berbagai lokasi tanpa harus bergantung pada menara seluler konvensional. Kerja sama ini juga membuka peluang bagi pelanggan Boost Mobile EchoStar untuk memakai layanan Starlink langsung di ponsel mereka. Teknologi baru ini menggunakan laser pada satelit yang memungkinkan kapasitas jaringan seluler meningkat hingga lebih dari 100 kali lipat, menjawab kebutuhan internet cepat di daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau. Presiden dan COO SpaceX, Gwynne Shotwell, menyatakan bahwa lewat spektrum eksklusif yang dimiliki, mereka akan menghadirkan generasi baru layanan Direct-to-Cell. Hal ini berpotensi menutup zona blank spot yang selama ini tidak terjangkau sinyal ponsel di seluruh dunia, memberikan jangkauan lebih luas dan kinerja internet yang lebih baik. Walaupun layanan Direct-to-Cell sudah resmi diluncurkan secara global dan bekerja sama dengan delapan operator besar seperti T-Mobile (AS), Optus (Australia), dan lainnya, Indonesia belum bisa menikmati layanan ini. Starlink belum memperoleh izin resmi untuk layanan Direct-to-Cell di Indonesia dan hanya mendapatkan izin terbatas sebagai ISP dan Jartup Vsat. Ke depan, teknologi internet satelit yang bisa langsung terhubung ke ponsel ini berpotensi menjadi solusi akses internet di area terpencil, tapi perkembangan perizinan di tiap negara, termasuk Indonesia, menjadi faktor penentu keberhasilan layanan ini bisa benar-benar digunakan secara luas.
09 Sep 2025, 11.00 WIB

ReOrbit Finlandia Raih Rekor Pendanaan untuk Satelit Kedaulatan Negara

ReOrbit Finlandia Raih Rekor Pendanaan untuk Satelit Kedaulatan Negara
ReOrbit, sebuah startup dari Finlandia yang didirikan pada tahun 2019, berhasil meraih pendanaan Seri A sebesar 45 juta euro, jumlah terbesar yang pernah dicapai oleh perusahaan teknologi ruang angkasa di Eropa. Perusahaan ini fokus membantu negara-negara yang tidak dapat membangun satelit sendiri untuk memiliki alternatif yang terjangkau dan lebih aman dibandingkan dengan pilihan yang sudah ada seperti Starlink dari Elon Musk. Berbeda dengan Starlink yang juga melayani pengguna privat dan perusahaan, ReOrbit mengutamakan agar kliennya memiliki kontrol dan kepemilikan penuh atas satelit dan komunikasi mereka. Untuk itu, ReOrbit menggunakan perangkat keras dari sumber terpercaya dan mengintegrasikannya dengan perangkat lunak khusus yang dikembangkan sendiri, yang bisa digunakan baik untuk satelit di orbit geostasioner maupun orbit rendah. Strategi ini sangat penting bagi negara-negara yang ingin memperkuat pertahanan, keamanan, dan infrastruktur kritis mereka di tengah kondisi geopolitik yang penuh ketegangan. Hasilnya, ReOrbit telah menandatangani kontrak senilai ratusan juta euro dengan satu negara dan beberapa perjanjian kerja sama dengan negara lain, meskipun sebetulnya pendanaan eksternal tidak terlalu dibutuhkan. Investasi pada putaran pendanaan ini datang dari berbagai investor Norden dan institusi Finlandia seperti Varma, Elo, Icebreaker.vc, serta dari penawaran saham yang berhasil dalam waktu kurang dari lima jam, menunjukkan antusiasme besar terhadap model bisnis dan prospek perusahaan ini. ReOrbit juga merencanakan peluncuran satelit demonstrasi bekerja sama dengan European Space Agency pada kuartal kedua tahun depan. Pendiri dan CEO ReOrbit, Sethu Saveda Suvanam, yang sebelumnya berkarir di industri ruang angkasa Swedia, memilih Finlandia sebagai basis karena regulasi yang ramah dan posisi strategis sebagai mitra netral di tengah ketegangan global. Mereka memiliki ambisi besar untuk menjadi unicorn dengan target pesanan senilai satu miliar euro dalam empat tahun mendatang.
08 Sep 2025, 21.36 WIB

EchoStar Jual Lisensi Spektrum 17 Miliar ke SpaceX untuk Starlink Generasi Baru

EchoStar Jual Lisensi Spektrum 17 Miliar ke SpaceX untuk Starlink Generasi Baru
EchoStar, perusahaan induk Boost Mobile, mengumumkan penjualan lisensi spektrum nirkabelnya kepada SpaceX senilai sekitar 17 miliar dolar Amerika Serikat. Kesepakatan ini bertujuan untuk mendukung pengembangan layanan seluler satelit generasi berikutnya oleh Starlink, layanan yang sudah cukup dikenal sebagai penyedia internet satelit global. Spektrum yang dijual berasal dari band AWS-4 (2GHz) yang sebelumnya direncanakan EchoStar untuk layanan satelit langsung ke perangkat seluler. Namun, penjualan ini mengakhiri rencana tersebut dan memberi kesempatan kepada SpaceX untuk mewujudkan visi direct-to-cell dengan cara yang lebih efisien dan inovatif. Kesepakatan ini tidak hanya menguntungkan SpaceX tetapi juga pelanggan Boost Mobile, yang akan mendapatkan akses ke layanan seluler satelit terbaru. Penjualan ini juga membantu EchoStar menyelesaikan penyelidikan dari Federal Communications Commission yang dibuka karena keluhan SpaceX terkait minimnya penggunaan spektrum oleh EchoStar. Sebelumnya, EchoStar juga menjual spektrum 5G senilai 23 miliar dolar AS kepada AT&T, dan kedua transaksi ini diyakini akan menyelesaikan persoalan di mata regulator FCC. Hal ini menunjukkan bagaimana spektrum frekuensi yang sebelumnya kurang dimanfaatkan kini dioptimalkan untuk kemajuan teknologi komunikasi dan konektivitas global. FCC sendiri membuka penyelidikan setelah SpaceX melaporkan bahwa EchoStar hampir tidak menggunakan spektrum tersebut untuk konektivitas satelit. Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan layanan Starlink bisa semakin cepat dan luas jangkauannya, memberikan akses internet yang lebih baik untuk konsumen di seluruh dunia.