
Penyakit tidak menular seperti jantung, kanker, dan diabetes menjadi penyebab terbesar kematian di dunia. Sebuah studi global yang melibatkan 185 negara menunjukkan bahwa antara tahun 2010 dan 2019, peluang kematian akibat penyakit-penyakit ini menurun di sebagian besar negara, terutama pada wanita dan pria di bawah usia 80 tahun.
Meskipun terjadi penurunan angka kematian, lebih dari setengah negara mengalami perlambatan dalam menurunkan angka kematian dibandingkan dengan dekade sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa usaha yang dilakukan sejak awal 2000-an mulai kehilangan momentum, meskipun perhatian politik meningkat.
Negara-negara berpenghasilan tinggi seperti Denmark menunjukkan penurunan terbesar dalam risiko kematian akibat penyakit tidak menular, sementara Amerika Serikat menunjukkan perbaikan terkecil. Beberapa negara berkembang seperti China dan Nigeria juga berhasil menurunkan angka kematian, sedangkan India dan Papua Nugini malah mengalami kenaikan.
Upaya pengurangan kematian ini didukung oleh penerapan kebijakan pembatasan merokok dan alkohol, serta penggunaan pengobatan seperti statin dan hipertensif untuk mengurangi risiko serangan jantung dan stroke. Pengembangan vaksin untuk penyakit hepatitis dan kanker serviks juga sangat membantu mengurangi beban penyakit.
Penelitian ini memberikan gambaran penting tentang perlunya memperkuat sistem kesehatan dan kebijakan pencegahan agar target PBB untuk mengurangi kematian akibat penyakit tidak menular sebesar sepertiga pada tahun 2030 dapat tercapai, terutama di negara-negara dengan peningkatan angka kematian.