Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Sains

Inovasi Sektor Swasta dalam Teknologi Reaktor Nuklir dan Daur Ulang Bahan Bakar

Share

Perusahaan-perusahaan swasta seperti Oklo mengembangkan reaktor nuklir berbasis timbal yang menjanjikan energi yang aman dan andal untuk kapal niaga. Selain itu, fasilitas daur ulang bahan bakar nuklir pertama yang didanai secara pribadi di AS akan segera dibuka, menandai langkah besar dalam pengelolaan bahan bakar nuklir yang berkelanjutan.

10 Sep 2025, 20.58 WIB

ABB dan Blykalla Percepat Energi Bersih dengan Reaktor Nuklir Kecil di Kapal

ABB dan Blykalla Percepat Energi Bersih dengan Reaktor Nuklir Kecil di Kapal
ABB dari Swiss dan Blykalla dari Swedia berkolaborasi untuk mengembangkan penggunaan reaktor modular kecil (SMR) dengan teknologi pendingin timbal untuk kapal laut besar. Mereka menandatangani perjanjian untuk memajukan teknologi ini guna mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca di sektor pelayaran yang saat ini menyumbang sekitar tiga persen total emisi dunia. Teknologi reaktor yang disebut SEALER ini memiliki desain yang aman dan tidak memerlukan pengawasan aktif karena menggunakan sistem pendingin alami. Awalnya dikembangkan untuk daerah terpencil dan aplikasi Arktik, reaktor ini kini diadaptasi untuk penggunaan di kapal laut yang memiliki kebutuhan tenaga besar tanpa menghasilkan emisi berbahaya. Sebagai bagian dari perjanjian kerja sama, ABB berfokus pada integrasi teknologi nuklir tersebut dengan sistem daya, kontrol, dan propulsi kapal modern agar dapat beroperasi dengan aman di lingkungan laut yang dinamis. Kemajuan ini didukung juga oleh perubahan regulasi dari badan maritim internasional yang membuka jalan bagi kapal bertenaga nuklir. Blykalla bersama ABB berencana melakukan kajian kelayakan dan bekerjasama dengan badan klasifikasi serta regulator untuk menjajaki langkah konkret dalam penerapan SMR ini. Ini merupakan langkah strategis mengingat permintaan global untuk teknologi energi bersih terus meningkat, terlebih di industri pelayaran yang sulit menemukan alternatif selain bahan bakar fosil. Kemitraan ini juga didukung oleh organisasi besar seperti Uniper, OKG, dan Royal Institute of Technology yang menunjukkan komitmen serius Eropa dalam menghadirkan solusi energi nuklir yang ramah lingkungan dan dapat diandalkan, tidak hanya untuk pelayaran tetapi juga industri lain yang memerlukan tenaga bersih dan berkelanjutan.
09 Sep 2025, 20.37 WIB

Kapal Pengangkut LNG Pertama Dunia Tenaga Molten Salt Reactor untuk Masa Depan Bersih

Kapal Pengangkut LNG Pertama Dunia Tenaga Molten Salt Reactor untuk Masa Depan Bersih
Para insinyur Korea telah membuat terobosan besar dalam teknologi propulsi laut bersih dengan meluncurkan kapal pengangkut LNG pertama di dunia yang menggunakan reaktor molten salt modular kecil sebagai sumber tenaga. Ini merupakan langkah penting dalam mengimplementasikan teknologi nuklir generasi baru untuk mengurangi emisi karbon di sektor maritim. Kapal tersebut mendapatkan sertifikasi Approval in Principle (AiP) pada 9 September dari American Bureau of Shipping dan negara bendera Liberia, yang menandakan desain dan teknologi kapal ini telah memenuhi standar keselamatan dan regulasi internasional. Reaktor molten salt berkapasitas 100 megawatt thermal menggabungkan bahan bakar nuklir dan pendingin dalam bentuk cair yang memiliki efisiensi energi lebih tinggi dan keamanan lebih baik. Keunggulan utamanya adalah tidak membutuhkan penggantian bahan bakar selama masa pakai kapal. Kerjasama antara Korea Atomic Energy Research Institute dan Samsung Heavy Industries telah dimulai sejak 2023 dengan dukungan kementerian terkait di Korea. Tujuannya adalah menyelesaikan desain konseptual reaktor molten salt untuk kapal pada tahun berikutnya serta memperkenalkan kapal ini dalam pameran Gastech 2025 di Milan, Italia. Teknologi ini diyakini akan menjadi solusi unggul untuk propulsi kapal di masa depan yang mengarah pada pengoperasian laut yang lebih ramah lingkungan dan mendukung target netralitas karbon dalam industri maritim yang sangat membutuhkan inovasi untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
08 Sep 2025, 15.27 WIB

Oklo Bangun Fasilitas Daur Ulang Bahan Bakar Nuklir Bekas Pertama di AS

Oklo Bangun Fasilitas Daur Ulang Bahan Bakar Nuklir Bekas Pertama di AS
Oklo Inc., sebuah perusahaan teknologi nuklir, mengumumkan rencana untuk membangun fasilitas swasta pertama di Amerika Serikat yang khusus mendaur ulang bahan bakar nuklir bekas. Fasilitas ini akan berlokasi di Oak Ridge, Tennessee, dan diharapkan dapat mengubah limbah bahan bakar nuklir menjadi bahan bakar baru untuk reaktor nuklir canggih. Proyek ini melibatkan investasi hingga 1,680,000,000 dolar AS dan akan menciptakan lebih dari 800 lapangan pekerjaan. Fasilitas tersebut akan membantu mengurangi tumpukan besar bahan bakar nuklir bekas yang saat ini disimpan di berbagai lokasi di Amerika Serikat. Menurut pernyataan resmi, energi yang tersimpan dalam bahan bakar bekas ini setara dengan 1,3 triliun barel minyak, yang lima kali lebih besar daripada cadangan minyak Arab Saudi. Pengolahan daur ulang ini akan membantu mengubah limbah menjadi sumber energi yang berharga dan mendukung penggunaan energi bersih dan andal. Oklo juga sedang menjajaki kemitraan dengan Tennessee Valley Authority (TVA), yang akan menjadi proyek pertama di Amerika Serikat di mana bahan bakar nuklir bekas utilitas akan didaur ulang menjadi energi bersih. Selain itu, Oklo sudah menjalani berbagai tahap diskusi dengan U.S. Nuclear Regulatory Commission untuk mendapat izin operasi dan perencanaan regulasi untuk fasilitas dan reaktor mereka. Produksi bahan bakar dari fasilitas ini diperkirakan akan dimulai pada awal tahun 2030-an, bertepatan dengan pengoperasian Aurora powerhouse, reaktor nuklir canggih milik Oklo. Proyek ini juga mendapatkan dukungan dari kebijakan energi terbaru di Amerika Serikat yang berfokus pada modernisasi regulasi dan penguatan industri nuklir domestik. Selain investasi besar di fasilitas daur ulang, Oklo juga melakukan kolaborasi dengan perusahaan teknologi lainnya seperti Vertiv untuk mengembangkan sistem pendingin dan tenaga untuk pusat data besar. Perusahaan juga mengalami perubahan keorganisasian, dengan Sam Altman yang mengundurkan diri sebagai ketua dewan untuk menghindari potensi konflik kepentingan.

Baca Juga

  • Inovasi Sektor Swasta dalam Teknologi Reaktor Nuklir dan Daur Ulang Bahan Bakar

  • Penerapan AI dalam Efisiensi Layanan Kesehatan

  • Perusahaan Eropa Tantang Starlink SpaceX dengan Pendanaan ReOrbit

  • Kemajuan Teknologi Genom dan Epigenetik yang Meningkatkan Pengobatan yang Dipersonalisasi

  • Terobosan Pengeditan Gen CRISPR: Dari Pengobatan Diabetes hingga Hewan yang Diedit Gennya