Fokus
Sains

Ancaman Siklon Bergemuruh di Indonesia: BMKG Keluarkan Peringatan Mendesak

Share

BMKG telah mengeluarkan peringatan terkait tiga siklon yang mendekati wilayah Indonesia, dengan ancaman hujan lebat dan angin kencang. Kondisi ini mendorong perlunya kesiapsiagaan dan respons cepat dari pemerintah serta masyarakat untuk mengurangi dampak bencana.

18 Des 2025, 18.40 WIB

Jakarta Jadi Kota Terpadat di Dunia, Tantangan Urbanisasi dan Lingkungan Meningkat

Jakarta Jadi Kota Terpadat di Dunia, Tantangan Urbanisasi dan Lingkungan Meningkat
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru saja merilis laporan World Urbanization Prospects 2025 yang menunjukkan lonjakan besar jumlah penduduk di kota-kota besar dunia. Jakarta kini menempati posisi pertama sebagai kota dengan penduduk terbanyak, hampir 42 juta orang, melampaui Tokyo dan Dhaka. Pergeseran ini menandai dampak signifikan dari urbanisasi yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir. Lonjakan jumlah penduduk Jakarta dan Dhaka sebagian besar dipicu oleh migrasi besar-besaran dari desa ke kota, yang didorong oleh kesempatan ekonomi dan juga dampak perubahan iklim seperti banjir dan naiknya permukaan laut. Kondisi ini bukan hanya terjadi di Indonesia dan Bangladesh, tetapi menjadi tren global di banyak kota besar Asia yang juga mengalami urbanisasi pesat. Sementara Tokyo mengalami penurunan pangsa kota terpadat dunia karena penduduk yang relatif stabil, pertumbuhan di Jakarta dan Dhaka benar-benar melesat. Analisis juga menunjukkan bahwa Jakarta menghadapi risiko serius akibat penurunan tanah dan kenaikan muka laut, yang berpotensi menenggelamkan seperempat wilayah kota pada tahun 2050 jika tidak ada penanganan yang efektif. PBB juga mencatat bahwa pertumbuhan jumlah penduduk di megacity di seluruh dunia meningkat tajam, terutama di Asia. Saat ini ada 33 megacity dengan jumlah penduduk lebih dari 10 juta jiwa, dimana 19 di antaranya berada di Asia. Jakarta, Dhaka, Tokyo, dan beberapa kota lainnya menempati peringkat teratas dalam hal kepadatan penduduk, memunculkan tantangan besar dalam hal layanan publik, infrastruktur, dan kualitas hidup. Meskipun pemerintah Indonesia sedang membangun ibu kota baru di Kalimantan Timur, faktor-faktor seperti ketimpangan sosial dan keterjangkauan perumahan tetap menjadi masalah utama di Jakarta. Laporan ini juga mengingatkan pentingnya pengelolaan kota yang berkelanjutan agar dampak urbanisasi tidak semakin parah di masa depan.
16 Des 2025, 11.57 WIB

BMKG Peringatkan Hujan Lebat karena Tiga Siklon Dekati Indonesia

BMKG Peringatkan Hujan Lebat karena Tiga Siklon Dekati Indonesia
BMKG melaporkan adanya tiga sistem siklon yang sedang berkembang dan memengaruhi wilayah Indonesia pada pertengahan Desember 2025. Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menyampaikan hal ini dalam Sidang Kabinet Paripurna kepada Presiden Prabowo Subianto. Siklon Bakung yang berada di barat daya Lampung menjadi pusat perhatian karena mengalami penguatan dari kategori 1 ke kategori 2. Selain itu, terdapat dua bibit siklon yaitu 93S di wilayah selatan Bali, Nusa Tenggara sampai Jawa Timur dan 95S di selatan Papua. Meski Siklon Bakung bergerak menjauh dari Indonesia, bibit siklon lain masih mengancam dengan diiringi curah hujan tinggi dan gelombang laut yang tinggi di sekitar wilayah tersebut. BMKG mengeluarkan peringatan cuaca untuk periode 16 sampai 18 Desember 2025. Berbagai daerah di Indonesia diprediksi mengalami hujan sedang hingga sangat lebat yang pada beberapa tempat disertai angin kencang. Wilayah-wilayah seperti Aceh, Jawa Barat, Bali, dan Nusa Tenggara Barat mendapat status siaga untuk hujan lebat hingga sangat lebat. Selain hujan, potensi angin kencang juga diwaspadai di beberapa provinsi seperti Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau. BMKG menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terutama bagi pelaku perjalanan laut dan daerah rawan bencana banjir dan longsor. Situasi tiga siklon ini menuntut koordinasi antara lembaga kebencanaan dan masyarakat agar dapat meminimalisir potensi kerugian. Dengan peringatan dini dari BMKG, diharapkan masyarakat dapat bersiap menghadapi cuaca ekstrem dan kondisi gelombang tinggi selama beberapa hari ke depan.
16 Des 2025, 11.36 WIB

BMKG Laporkan Tiga Siklon Tropis yang Mengancam Indonesia dan Upaya Mitigasi

BMKG Laporkan Tiga Siklon Tropis yang Mengancam Indonesia dan Upaya Mitigasi
Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai keberadaan tiga siklon tropis yang sedang berada di sekitar Indonesia, yaitu siklon Bakung, bibit siklon 93S, dan bibit siklon 95S. Siklon Bakung saat ini bergerak menjauhi Indonesia namun meningkat ke kategori 2, sementara bibit siklon lain berada di wilayah Bali, Nusa Tenggara, Jawa Timur, dan selatan Papua. Siklon-siklon ini menyebabkan potensi cuaca ekstrem seperti hujan deras yang tinggi dan gelombang tinggi di perairan sekitar Indonesia. BMKG terus memantau kondisi ini dan bekerja sama dengan berbagai instansi seperti BNPB, BPBD, dan Basarnas untuk memberikan informasi serta menjaga keselamatan warga. BMKG juga menjalankan operasi modifikasi cuaca menggunakan bahan semai seperti NaCl dan kapur tohor untuk mengendalikan awan hujan agar tidak langsung menyebabkan banjir di daratan. Langkah ini bisa menurunkan curah hujan hingga 20-50 persen yang sangat membantu dalam mitigasi bencana cuaca ekstrem. Indonesia mendapat kepercayaan dari Organisasi Meteorologi Dunia sebagai Tropical Cyclone Warning Center dan terus berkomunikasi dengan negara lain seperti Australia, Jepang, dan India untuk memantau perkembangan siklon tropis Bakung. Hal ini menguatkan koordinasi internasional dalam menghadapi ancaman siklon tropis. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada namun tenang menghadapi potensi cuaca ekstrem ini. BMKG bersama instansi terkait berkomitmen untuk selalu memantau dan mengantisipasi kondisi sehingga risiko bencana dapat diminimalkan dan keselamatan masyarakat dapat terjaga.
15 Des 2025, 18.56 WIB

BMKG Laporkan Tiga Siklon Muncul, Waspada Curah Hujan Ekstrem di Indonesia

BMKG menginformasikan bahwa saat ini ada tiga sistem siklon yang sedang memengaruhi cuaca di Indonesia. Salah satunya adalah Siklon Bakung yang berada di barat daya Lampung dan kini mengalami penguatan menjadi kategori 2. Siklon ini bergerak menjauhi daratan Indonesia tetapi tetap mempengaruhi cuaca wilayah sekitar Pulau Sumatra dan Semenanjung Malaysia. Keberadaan Siklon Bakung menyebabkan tekanan awan yang tinggi sehingga diprediksi hujan dengan curah sangat tinggi turun dalam waktu singkat, sekitar 1 hingga 1,5 bulan hujan normal bisa terjadi dalam 1 hari. Fenomena ini akan berlangsung selama 2 sampai 3 hari, sehingga berpotensi menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor di daerah terdekat. Selain Siklon Bakung, BMKG juga mengidentifikasi dua bibit siklon lainnya, yaitu 93S yang berada di wilayah selatan Bali hingga Jawa Timur, dan 95S di selatan Papua. Keberadaan bibit siklon ini turut meningkatkan potensi curah hujan tinggi dan gelombang laut yang besar di sekitar wilayah tersebut. BMKG telah melaporkan kondisi ini kepada pejabat tinggi negara seperti Menteri Koordinator PMK, Menteri Sekretaris Negara, dan Sekretaris Kabinet. Selain itu, BMKG juga telah berkoordinasi dengan BNPB, BPBD, dan Basarnas agar kesiapsiagaan dapat ditingkatkan untuk mengurangi risiko bencana. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada terhadap kemungkinan curah hujan tinggi dan gelombang laut yang besar. BMKG akan terus memantau dinamika siklon dan memberikan update agar semua pihak dapat mengambil tindakan yang tepat demi keselamatan bersama.