Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Bisnis

Kebijakan Perdagangan AS-China Menata Ulang Industri Teknologi dan Rantai Pasokan Global

Share

Kebijakan tarif yang diberlakukan oleh AS terhadap produk China berdampak signifikan pada industri teknologi global dan rantai pasokan. Perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor harus menyesuaikan strategi mereka untuk menghadapi peningkatan biaya dan tantangan ekspor-impor yang diakibatkan tarif ini.

23 April 2025 pukul 19.00 WIB

Dampak Tarif Trump: Startup Teknologi Terancam dan Investor Waswas

Dampak Tarif Trump: Startup Teknologi Terancam dan Investor Waswas
Kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang memicu perang dagang dengan China membawa dampak besar di berbagai sektor, termasuk industri teknologi dan startup digital. Tarif resiprokal yang tinggi membuat banyak perusahaan modal ventura waswas dan menahan investasi mereka. Beberapa startup bahkan terancam gulung tikar karena ketidakpastian ini. Managing Partner di Heavybit, Tom Drummond, menyatakan bahwa portofolio industri yang sangat bergantung pada perdagangan lintas-negara sedang dalam kesulitan. Sementara itu, Chip Hazard dari Flybridge Capital mengingatkan para pendiri startup untuk berhati-hati dalam menggunakan modal mereka karena pasar modal sedang kacau. Charles Hudson dari Precursor juga mengaku tidak tahu strategi terbaik dalam menanggapi tarif Trump yang tidak bisa diprediksi. Analis dari PitchBook memperingatkan bahwa tarif dapat berdampak buruk pada investasi internasional. Banyak startup menunda IPO mereka karena ketidakpastian pasar, meskipun ada beberapa pengecualian seperti CoreWeave. Namun, beberapa investor dan analis masih optimistis terhadap industri seperti AI, teknologi pertahanan, dan teknologi keamanan yang tetap menarik untuk diinvestasi.
23 April 2025 pukul 11.35 WIB

AS Tekan India Buka Pasar E-Commerce, Industri Lokal Terancam?

AS Tekan India Buka Pasar E-Commerce, Industri Lokal Terancam?
Pemerintahan Trump dilaporkan akan menekan India untuk membuka penuh akses pasar e-commerce mereka yang bernilai USRp 2.06 quadriliun ($125 miliar) kepada raksasa online seperti Amazon dan Walmart. Tekanan ini akan menjadi bagian dari pembahasan luas dalam perundingan perjanjian dagang antara AS dan India. Selain e-commerce, sektor lain seperti makanan hingga otomotif juga akan masuk dalam agenda diskusi. Hal ini membuat India berada dalam posisi dilema dalam memprioritaskan pertumbuhan industri lokal dan melindungi UMKM dari gempuran e-commerce asing dari AS. Saat ini, Amazon dan Walmart beroperasi di India melalui unit lokal, tetapi menghadapi berbagai pembatasan pemerintah setempat. Kedua perusahaan dilarang memegang inventaris secara langsung dan menjual produk ke konsumen, berbeda dengan perusahaan domestik seperti Reliance. Di tengah tekanan ini, India dan AS sedang merundingkan kesepakatan dagang yang diharapkan bisa tercapai sebelum berakhirnya masa tenggang 90 hari atas kenaikan tarif baru AS. Wakil Presiden AS JD Vance juga telah bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi untuk mempertegas keinginan Washington dalam menuntaskan kesepakatan. Permintaan dan kebijakan tarif dari pemerintah Trump ini bisa membuat India menghadapi dominasi perusahaan-perusahaan besar Amerika di pasar domestik mereka.
22 April 2025 pukul 04.06 WIB

AS Tetapkan Tarif Akhir pada Sel dan Panel Surya dari Asia Tenggara

AS Tetapkan Tarif Akhir pada Sel dan Panel Surya dari Asia Tenggara
Pejabat perdagangan AS telah menyelesaikan tingkat tarif pada sel dan panel surya yang diimpor dari Asia Tenggara. Keputusan ini merupakan langkah penting dalam menyelesaikan kasus perdagangan yang diajukan oleh produsen Amerika. Mereka menuduh bahwa saingan luar negeri membanjiri pasar dengan barang murah yang tidak adil. Menurut keputusan yang diposting di situs web Departemen Perdagangan AS, tarif dumping dihitung antara 6.1% hingga 271.28%, tergantung pada perusahaan dan negara. Selain itu, tarif anti-subsidi dihitung antara 14.64% hingga 3,403.96%. Kasus ini berlaku untuk sel surya yang diimpor dari Kamboja, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Langkah ini diharapkan dapat melindungi produsen Amerika dari persaingan tidak adil dan memastikan harga yang lebih adil di pasar. Keputusan ini juga menunjukkan komitmen AS untuk menegakkan aturan perdagangan internasional dan melindungi industri domestik dari praktik perdagangan yang merugikan.
20 April 2025 pukul 14.45 WIB

Tantangan Produksi iPhone di AS: Kebijakan Tarif Trump dan Realitas Manufaktur

Tantangan Produksi iPhone di AS: Kebijakan Tarif Trump dan Realitas Manufaktur
Pasar iPhone di Amerika Serikat berpotensi terganggu akibat kebijakan tarif dagang resiprokal yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump kepada negara-negara mitra dagang utama seperti China, India, Vietnam, dan Thailand. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dalam negeri AS, namun menimbulkan tantangan besar bagi Apple. Menurut Profesor Emeritus Duke University, Gary Gereffi, salah satu cara yang paling realistis untuk mencapai produksi di AS adalah dengan merekonstruksi rantai pasokan. Namun, produksi di AS akan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja manusia dan robot, sementara AS mengalami kekurangan tenaga kerja dan telah kehilangan seni manufaktur skala besar. Apple pernah gagal memproduksi Mac Pro di AS karena masalah pasokan sekrup, yang menunjukkan tantangan besar jika ingin memindahkan produksi ke luar China. Apple menemukan segalanya di China, dari skala, keterampilan, infrastruktur, dan biaya untuk memproduksi perangkatnya, sehingga memindahkan produksi ke AS akan menjadi tugas yang sangat sulit.
17 April 2025 pukul 20.43 WIB

Pemasok Tiongkok Ungkap Perbedaan Harga Ekstrem di Industri Fashion

Pemasok Tiongkok Ungkap Perbedaan Harga Ekstrem di Industri Fashion
Dengan tarif pada tingkat rekor, pemasok dari daratan Tiongkok ke pasar AS menjadi kreatif dalam mengatasi bea masuk yang tinggi. Jojo Wang, seorang agen pengadaan di Shenzhen, terkejut ketika pengikut media sosialnya melonjak dari sekitar 100 menjadi lebih dari 108.000 dalam dua hari setelah videonya yang viral mengungkap perbedaan harga ekstrem dalam industri fashion. Video tersebut menunjukkan bahwa harga pabrik sepasang jeans Calvin Klein hanya USRp 246.68 ribu ($15) , dibandingkan dengan harga ritel sekitar USRp 1.64 juta ($100) di Amerika Serikat. Pemasok Tiongkok seperti Keng Yin Lam juga mengungkapkan bahwa kaos bermerek bisa berharga serendah USRp 9.87 ribu ($0.6) , sementara jeans bisa dijual seharga USRp 21.38 ribu ($1.3) , jauh lebih murah daripada harga ritel. Meskipun klaim harga yang sangat rendah ini masih sulit diverifikasi, produk buatan Tiongkok dikenal di seluruh dunia karena keunggulan harga dan kualitasnya. Pemasok Tiongkok mencoba mengatasi tarif tinggi dengan menjual langsung ke konsumen, menawarkan alternatif yang lebih murah bagi konsumen di pasar Eropa dan Amerika.
17 April 2025 pukul 20.18 WIB

Shein dan Temu Naikkan Harga di AS Akibat Perubahan Tarif dan Aturan Perdagangan

Shein dan Temu mengumumkan bahwa mereka akan menaikkan harga di AS mulai 25 April karena perubahan aturan perdagangan global dan tarif. Presiden Donald Trump telah menaikkan tarif barang impor dari China hingga 145 persen, dan beberapa barang seperti kendaraan listrik bisa mencapai 245 persen. Selain itu, AS juga menghapus pengecualian de minimis yang memungkinkan produk bernilai di bawah Rp 13.16 juta ($800) untuk menghindari tarif mulai 2 Mei. Shein dan Temu telah mengandalkan pengecualian de minimis selama bertahun-tahun untuk menjaga harga tetap rendah. Namun, dengan penghapusan pengecualian ini, kedua perusahaan tidak lagi dapat memanfaatkan keuntungan tersebut. Sebagai upaya untuk mengurangi dampak pada pelanggan, Shein dan Temu menyarankan untuk berbelanja sebelum 25 April untuk mendapatkan harga saat ini. Selain itu, laporan dari Sensor Tower menunjukkan bahwa Shein dan Temu telah mengurangi pengeluaran iklan digital mereka di platform media sosial di AS. Pengeluaran iklan Temu turun rata-rata 31 persen dari 31 Maret hingga 13 April dibandingkan dengan 30 hari sebelumnya, sementara pengeluaran iklan Shein turun rata-rata 19 persen selama periode yang sama.
17 April 2025 pukul 14.40 WIB

Harga Produk Temu dan Shein Naik Akibat Tarif Impor Baru AS

Raksasa e-commerce asal China, Temu dan Shein, akan menaikkan harga produk yang dijual pada platform mereka mulai 25 April 2025. Keputusan ini diambil setelah Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif resiprokal sebesar 145% untuk barang impor dari China. Selain itu, pemerintahan Trump juga menghapus kebijakan 'de-minimis' yang sebelumnya membebaskan pajak impor barang-barang murah dengan harga di bawah USRp 13.16 juta ($800) . Shein dan Temu mendulang popularitas di AS karena menawarkan harga-harga super murah, yang dimungkinkan oleh model bisnis mereka yang menjual barang langsung dari produsen ke konsumen akhir tanpa perantara. Namun, dengan dihapusnya kebijakan de-minimis, Shein dan Temu tidak mungkin bisa menjual barang semurah sebelumnya. Mereka mendorong konsumen untuk membeli produk sebelum 25 April 2025 ketika harga produk akan disesuaikan menjadi lebih mahal. Shein dan Temu juga sempat ingin mengekspansi layanan di Indonesia, namun upaya itu gagal karena dilarang oleh pemerintah Indonesia. Pemerintah khawatir barang super murah di Shein dan Temu bisa membunuh UMKM lokal karena merusak harga pasar. Selain itu, Shein menawarkan beberapa pabrik besar untuk memindahkan produksi ke Vietnam agar tidak terdampak tarif Trump, namun opsi ini tidak ditawarkan ke pabrik-pabrik dengan skala produksi kecil.
17 April 2025 pukul 14.16 WIB

Pendapatan TSMC Melonjak di Tengah Ketidakpastian Perdagangan Global

Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) melaporkan pendapatan bersih kuartal Maret sebesar USRp 182.54 triliun ($11,1 miliar) , lebih tinggi dari perkiraan analis. Peningkatan ini terjadi karena pelanggan bergegas menimbun chip canggih sebagai antisipasi terhadap gangguan perdagangan global yang dipicu oleh tarif AS. Pendapatan TSMC naik 42 persen pada periode tersebut, didorong oleh penimbunan smartphone, laptop, dan elektronik lainnya di AS. Investor kini fokus pada prospek pendapatan dan pengeluaran TSMC untuk tahun 2025, yang akan dijelaskan oleh eksekutif perusahaan. Sektor teknologi global sedang mengalami ketidakpastian setelah beberapa hari yang bergejolak, termasuk pembatasan ekspor chip Nvidia ke China dan laporan mengecewakan dari ASML Holding NV. Kedua faktor ini mengurangi prospek semikonduktor dan menyebabkan penurunan nilai pasar sebesar USRp 3.29 quadriliun ($200 miliar) . Perang dagang yang dipicu oleh tarif AS membuat ekonom menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB global, yang mempengaruhi permintaan untuk produk teknologi seperti iPhone dan komputer. Sebelum tarif tambahan diberlakukan, analis sudah mempertanyakan apakah perusahaan teknologi besar seperti Microsoft dan Meta Platforms akan terus membeli chip Nvidia dengan kecepatan yang sama pada tahun 2025. TSMC juga mengumumkan investasi tambahan sebesar USRp 1.64 quadriliun ($100 miliar) di AS.
17 April 2025 pukul 07.00 WIB

Tren TikTok: Konsumen Amerika Berusaha Hindari Tarif Trump dengan Beli Langsung dari Tiongkok

Perang dagang yang dipimpin oleh Presiden Trump telah menginspirasi tren baru di TikTok, di mana produsen Tiongkok mendorong konsumen Amerika untuk membeli langsung dari mereka dan menghindari kenaikan harga besar. Konsumen Amerika merasa terdesak untuk mencari cara menghindari tarif yang diterapkan pada barang-barang buatan Tiongkok. Tren ini menyoroti bahwa banyak konsumen mulai menyadari bahwa mereka sebenarnya membayar lebih untuk merek daripada produk itu sendiri. Beberapa video viral di TikTok menunjukkan pabrik-pabrik di Tiongkok dan mengklaim bahwa produk yang dijual dengan harga tinggi di Amerika sebenarnya sangat murah jika dibeli langsung dari pabrik. Misalnya, video dari @mr.loong.laundrypods menunjukkan bahwa setiap pod deterjen hanya berharga lima sen. Namun, beberapa perusahaan seperti Lululemon menolak klaim ini, menyatakan bahwa produk yang ditampilkan tidak otentik. Meskipun membeli langsung dari produsen Tiongkok terdengar menarik, kenyataannya sering kali sulit atau tidak mungkin dilakukan. Washington Post melaporkan bahwa pembelian langsung dari produsen yang biasanya mengirim dalam jumlah besar akan sangat menantang. Selain itu, ada kendala lain seperti komunikasi dengan layanan pelanggan dan menghindari penipuan. Oleh karena itu, banyak konsumen Amerika beralih ke aplikasi Tiongkok seperti DHgate atau Taobao untuk mendapatkan produk tiruan yang lebih murah.
16 April 2025 pukul 00.01 WIB

Industri Tembaga AS Minta Pembatasan Ekspor, Bukan Tarif Impor

Industri tembaga AS meminta Presiden Donald Trump untuk membatasi ekspor bijih dan logam bekas daripada memberlakukan tarif pada impor. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produksi domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor. Beberapa perusahaan besar seperti Rio Tinto Group dan Southwire Co. mendukung pembatasan ekspor ini. Pembatasan ekspor tembaga domestik dapat memicu gejolak di pasar tembaga global, terutama karena AS adalah pengekspor utama tembaga bekas ke Tiongkok. Jika pembatasan ini diterapkan, pasar tembaga bekas akan menjadi lebih ketat dan memberikan tekanan lebih pada smelter Tiongkok. Selain itu, tarif impor tembaga dapat menyebabkan harga tembaga AS menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan benchmark internasional. Industri tembaga AS juga mendukung perdagangan bebas dan adil dengan sekutu AS untuk memastikan kebutuhan pasokan tembaga AS terpenuhi. Beberapa rekomendasi lain termasuk memperkenalkan kredit pajak, menyederhanakan proses perizinan untuk tambang baru, dan memberlakukan tarif pada produk setengah jadi yang mengandung tembaga. Namun, tidak semua pihak dalam industri tembaga AS setuju dengan pembatasan ekspor, seperti Recycled Materials Association yang menolak pembatasan tersebut.
Setelahnya

Baca Juga

  • Microsoft Umumkan Pemutusan Hubungan Kerja Signifikan untuk Fokus pada Inovasi AI

  • Google Menghadapi Peningkatan Pengawasan Antitrust dan Tantangan Hukum

  • Penyesuaian Produksi OPEC Menyebabkan Volatilitas Harga Minyak Global di Tengah Ketegangan Perdagangan AS-China

  • Peningkatan Signifikan dalam Kemajuan Militer dan Pengembangan Kapasitas Nuklir di Asia di Tengah Ketegangan Geopolitik yang Meningkat

  • Indonesia Memperkuat Regulasi untuk Pekerja Ekonomi Gig