Pemerintah Indonesia Evaluasi Pengumpulan Data Retina oleh Platform World sejak 2021
Courtesy of CNBCIndonesia

Pemerintah Indonesia Evaluasi Pengumpulan Data Retina oleh Platform World sejak 2021

Mengungkap dan menindaklanjuti pengumpulan data retina oleh platform World serta memastikan perlindungan privasi masyarakat sesuai regulasi di Indonesia.

09 Mei 2025, 15.00 WIB
75 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kementerian Komunikasi dan Digital sedang mengevaluasi pengumpulan data retina oleh Tools for Humanity.
  • TFH telah mengumpulkan lebih dari 500.000 data retina di Indonesia sejak 2021.
  • Pemerintah berkomitmen untuk melindungi privasi masyarakat dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data.
Jakarta, Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkap bahwa startup bernama Tools for Humanity yang mengelola platform World telah mengumpulkan lebih dari 500.000 data retina dari warga Indonesia sejak 2021. Data tersebut berupa informasi biometrik yang sensitif sehingga menimbulkan perhatian tentang perlindungan privasi.
Pemerintah Indonesia melalui Komdigi sudah memanggil perwakilan TFH pada awal Mei 2025 untuk meminta kejelasan terkait operasi dan kepatuhan mereka pada peraturan perlindungan data pribadi di Indonesia. Mereka juga menyoroti pentingnya etika dan keamanan data yang dikumpulkan oleh platform tersebut.
Salah satu isu utama yang menjadi sorotan adalah pemberian insentif finansial kepada warga yang bersedia menyerahkan data biometriknya. Hal ini dianggap penting untuk ditinjau ulang agar tidak melanggar aturan ataupun menimbulkan eksploitasi data pribadi warga negara.
Komdigi menjelaskan bahwa hasil klarifikasi ini akan menjadi dasar untuk melakukan analisis teknis terhadap aplikasi dan juga menelaah kebijakan privasi TFH agar benar-benar sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia terkait pengelolaan data elektronik.
Pemerintah menegaskan komitmennya dalam melindungi hak-hak privasi masyarakat serta memastikan semua penyelenggara sistem elektronik mematuhi peraturan demi menjaga keamanan dan etika pengelolaan data pribadi, terutama data biometrik yang sangat sensitif.
--------------------
Analisis Kami: Pengumpulan data biometrik dalam jumlah besar tanpa pengawasan ketat dapat menimbulkan risiko privasi yang serius, terutama jika disertai pemberian insentif finansial yang berpotensi memanfaatkan masyarakat. Komitmen pemerintah untuk menindaklanjuti dan meninjau kebijakan ini sangat penting, tapi implementasi regulasi yang tegas harus diiringi dengan edukasi masyarakat mengenai risiko penggunaan data pribadi mereka.
--------------------
Analisis Ahli:
Prof. Bambang Supriyono (Ahli Hukum dan Privasi Data Indonesia): Penting bagi Indonesia untuk segera memperbarui regulasi perlindungan data biometrik agar sejalan dengan perkembangan teknologi dan praktik global, mencegah potensi penyalahgunaan data pribadi.
Dr. Rina Puspitasari (Pakar Keamanan Siber): Pengumpulan data biometrik skala besar tanpa transparansi penuh adalah ladang potensi kebocoran dan pelanggaran hak asasi, pemerintah harus mengawasi operasi startup seperti TFH dengan ketat.
--------------------
What's Next: Pemerintah kemungkinan akan mengeluarkan regulasi yang lebih ketat atau sanksi terhadap pengumpulan data biometrik ilegal atau tidak sesuai aturan di Indonesia untuk melindungi privasi masyarakat.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250509142848-37-632450/500000-warga-ri-dapat-uang-dari-bola-mata-komdigi-tindak-tegas

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diungkapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital tentang pengumpulan data retina?
A
Kementerian Komunikasi dan Digital mengungkapkan bahwa platform World telah mengumpulkan 500.000 data retina di Indonesia.
Q
Siapa yang mengembangkan platform World?
A
Platform World dikembangkan oleh Tools for Humanity (TFH), sebuah startup.
Q
Berapa banyak data retina yang telah dikumpulkan di Indonesia?
A
Lebih dari 500.000 data retina telah dikumpulkan di Indonesia sejak 2021.
Q
Apa tujuan pertemuan antara Kementerian Komunikasi dan Digital dengan perwakilan TFH?
A
Tujuan pertemuan tersebut adalah untuk meminta penjelasan mendalam tentang operasional dan kepatuhan hukum TFH.
Q
Apa yang menjadi perhatian utama Kementerian terkait pengumpulan data oleh TFH?
A
Perhatian utama Kementerian adalah praktik pemberian insentif finansial kepada warga yang menyerahkan data biometriknya.

Artikel Serupa

Pemerintah Ungkap Pengumpulan 500.000 Data Retina oleh Worldcoin di IndonesiaCNBCIndonesia
Teknologi
3 bulan lalu
86 dibaca

Pemerintah Ungkap Pengumpulan 500.000 Data Retina oleh Worldcoin di Indonesia

Komdigi Selidiki Pengumpulan Data Retina oleh Worldcoin, Jaga Privasi WargaCNBCIndonesia
Teknologi
3 bulan lalu
109 dibaca

Komdigi Selidiki Pengumpulan Data Retina oleh Worldcoin, Jaga Privasi Warga

Worldcoin dan World App Dibekukan, Banyak Negara Selidiki Risiko Privasi DataCNBCIndonesia
Teknologi
3 bulan lalu
88 dibaca

Worldcoin dan World App Dibekukan, Banyak Negara Selidiki Risiko Privasi Data

Potensi Pelanggaran Data Pribadi oleh Aplikasi World ID di IndonesiaCNBCIndonesia
Teknologi
3 bulan lalu
108 dibaca

Potensi Pelanggaran Data Pribadi oleh Aplikasi World ID di Indonesia

DPR Dukung Pembekuan World ID untuk Lindungi Data Biometrik WargaCNBCIndonesia
Teknologi
3 bulan lalu
169 dibaca

DPR Dukung Pembekuan World ID untuk Lindungi Data Biometrik Warga

WorldID: Teknologi Verifikasi Mata Bisa Atasi Akun Bot dan Identitas PalsuCNBCIndonesia
Teknologi
3 bulan lalu
133 dibaca

WorldID: Teknologi Verifikasi Mata Bisa Atasi Akun Bot dan Identitas Palsu