Courtesy of CNBCIndonesia
Pengemudi Ojol Tolak Status Pegawai dan Usulkan Perpu untuk Penataan Layanan
Menyampaikan tuntutan pengemudi ojek online untuk menolak status pegawai, menolak potongan 10%, dan meminta penerbitan Perpu sebagai payung hukum layanan ojek online.
17 Jul 2025, 14.30 WIB
207 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pengemudi ojek online menginginkan perlindungan hukum melalui Perpu.
- Kekhawatiran terkait pengurangan jumlah driver jika sistem pegawai diterapkan sangat nyata.
- Tuntutan untuk menolak potongan fee yang dianggap terlalu tinggi mencerminkan ketidakpuasan terhadap kebijakan saat ini.
Jakarta, Indonesia - Pengemudi ojek online yang tergabung dalam Unit Reaksi Cepat melakukan demo pada tanggal 17 Juli 2025 di Jakarta. Mereka menyuarakan penolakan terhadap rencana sistem pegawai oleh perusahaan ojek online yang dinilai tidak menguntungkan driver.
Menurut Jenderal Lapangan URC, Achsanul Solichin, jika sistem pegawai diterapkan, perusahaan akan melakukan efisiensi yang bisa berakibat pengurangan jumlah driver, terutama bagi pengemudi yang sudah berusia lanjut.
Situasi saat ini sudah sulit karena jumlah permintaan dan jumlah mitra driver tidak seimbang, sehingga penerapan sistem pegawai justru akan memperburuk kondisi ini dan mengancam pekerjaan banyak driver senior.
Selain menolak status pegawai, para pengemudi juga tidak setuju dengan potongan tambahan sebesar 10% karena mereka menilai potongan berjalan saat ini yaitu 15%+5% sudah ideal dan cukup berat.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250717141730-37-649948/demo-ojol-mendadak-tolak-jadi-pegawai-ternyata-ini-alasannya
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250717141730-37-649948/demo-ojol-mendadak-tolak-jadi-pegawai-ternyata-ini-alasannya
Analisis Kami
"Keinginan pengemudi ojek online untuk tetap berstatus mitra tanpa menjadi pegawai merupakan cerminan ketidakpastian dan kerentanan pekerja informal yang takut kehilangan penghasilan utama mereka. Sementara itu, pemerintah dan perusahaan harus mencari solusi keseimbangan antara efisiensi bisnis dan keberlanjutan pekerja, terutama untuk kelompok rentan seperti pengemudi usia lanjut."
Analisis Ahli
Dr. Andi Wijaya (Ekonom Tenaga Kerja)
"Status pegawai memang dapat meningkatkan perlindungan bagi pengemudi namun berpotensi menaikkan biaya operasional perusahaan yang berujung pada pengurangan driver. Pendekatan regulasi fleksibel yang menyertakan perlindungan sosial bisa menjadi jalan tengah yang ideal."
Prediksi Kami
Jika tuntutan pengemudi tidak diakomodasi, kemungkinan terjadi konflik lebih besar antara pengemudi dan perusahaan, serta ancaman kehilangan penghasilan bagi pengemudi usia lanjut, sementara regulasi tunggal dari pemerintah bisa memperjelas situasi tapi membutuhkan proses panjang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tuntutan utama pengemudi ojek online dalam demonstrasi ini?A
Tuntutan utama pengemudi ojek online adalah menolak menjadi pegawai dan meminta presiden menerbitkan Perpu sebagai payung hukum.Q
Mengapa pengemudi ojek online menolak menjadi pegawai?A
Pengemudi ojek online menolak menjadi pegawai karena khawatir akan dampak efisiensi yang mengarah pada pengurangan jumlah driver.Q
Siapa yang diminta untuk menerbitkan Perpu terkait ojek online?A
Mereka meminta Prabowo Subianto untuk menerbitkan Perpu terkait ojek online.Q
Apa dampak negatif yang diprediksi jika sistem pegawai diterapkan?A
Dampak negatif yang diprediksi adalah pengemudi berusia lanjut berpotensi kehilangan pekerjaan mereka.Q
Berapa persen potongan yang ditolak oleh pengemudi ojek online?A
Pengemudi ojek online menolak potongan 10% dan menganggap skema yang ada saat ini sudah ideal.