Courtesy of CNBCIndonesia
Perjalanan Penurunan Bunga Pinjaman Online Demi Perlindungan Konsumen
Memberikan pemahaman tentang alasan penetapan suku bunga awal 0,8% di fintech lending dan perkembangan penurunan bunga yang berkelanjutan berdasarkan pembelajaran risiko dan data yang semakin baik.
14 Agt 2025, 16.10 WIB
48 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Industri fintech lending di Indonesia mengalami perubahan dalam penetapan suku bunga seiring dengan berkembangnya data dan pemetaan risiko.
- Regulasi oleh OJK sangat penting untuk melindungi konsumen dan mengatasi praktik pinjaman ilegal.
- Peran asosiasi seperti AFPI dalam mengatur praktik terbaik di industri fintech sangat krusial untuk keberlangsungan dan perkembangan yang sehat.
Jakarta, Indonesia - Sekitar tahun 2018, fintech lending di Indonesia mulai berkembang pesat dengan penetapan suku bunga maksimum sebesar 0,8% per hari. Angka ini didasarkan pada biaya tinggi platform dan data peminjam yang masih terbatas sehingga sulit menilai risiko secara tepat.
Kondisi ini juga dipengaruhi oleh maraknya pinjaman ilegal yang memberatkan masyarakat dengan bunga tidak wajar, sehingga regulator OJK mengarahkan asosiasi fintech untuk menerapkan bunga maksimum demi perlindungan konsumen.
Seiring berjalannya waktu, data peminjam semakin banyak dan penggunaan teknologi membuat risiko peminjaman bisa dihitung lebih akurat. Hal ini memungkinkan penurunan bunga secara bertahap, seperti 0,4% pada 2023 dan 0,3% di awal 2024.
Penetapan bunga 0,8% awalnya juga meniru praktik di beberapa negara seperti Inggris, karena pada masa itu industri fintech masih dalam tahap awal dan tanpa acuan yang jelas di Indonesia. Semua perusahaan fintech diharuskan tidak melebihi batas tersebut.
Perkembangan ini mengindikasikan kemajuan industri fintech yang makin transparan dan terstandarisasi, sekaligus memberikan kesempatan bagi masyarakat mendapatkan akses pinjaman yang lebih adil dan terjangkau.
--------------------
Analisis Kami: Penurunan bunga pinjaman online secara bertahap menunjukkan kematangan industri fintech yang semakin responsif terhadap kebutuhan konsumen dan pengelolaan risiko yang lebih canggih. Namun, tetap diperlukan pengawasan ketat agar pinjol ilegal tidak kembali meresahkan masyarakat dan menjaga kepercayaan publik terhadap layanan keuangan digital.
--------------------
Analisis Ahli:
Dian Effendi (Ekonom Keuangan Digital): Penurunan suku bunga ini mencerminkan kemajuan data analytic di fintech lending yang memampukan penilaian risiko lebih tajam sehingga bisa meningkatkan inklusi keuangan tanpa membebani peminjam secara berlebihan.
--------------------
What's Next: Suku bunga fintech lending akan terus mengalami penurunan seiring semakin matangnya data dan kemampuan pemetaan risiko oleh perusahaan peminjaman online.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250814155631-37-658023/bunga-pinjaman-online-turun-drastis-ternyata-dulu-sampai-segini
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250814155631-37-658023/bunga-pinjaman-online-turun-drastis-ternyata-dulu-sampai-segini