Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Bisnis

Sektor Media dan Hiburan Menghadapi Perubahan dan Tantangan Besar

Share

Berbagai perusahaan besar di sektor media dan hiburan mengalami restrukturisasi, penolakan terhadap gaji eksekutif, dan peningkatan layanan streaming, menunjukkan perubahan signifikan dalam industri ini.

17 Jun 2025, 16.40 WIB

Streaming dan Bioskop di Indonesia Bisa Hidup Berdampingan, Tidak Saling Bunuh

Streaming dan Bioskop di Indonesia Bisa Hidup Berdampingan, Tidak Saling Bunuh
Dengan berkembangnya layanan streaming digital seperti Netflix dan Vidio, muncul pertanyaan apakah platform ini menjadi ancaman bagi bioskop di Indonesia. Namun, beberapa pihak yang terlibat menyatakan bahwa streaming dan bioskop justru dapat saling melengkapi dan mendukung industri film secara keseluruhan. Netflix sendiri tidak menganggap bioskop sebagai pesaing utama. Menurut Ruben Hattari dari Netflix Asia Tenggara, kedua ekosistem ini bisa hidup berdampingan tanpa perlu bersaing perebutan pasar. Industri layar memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja yang menyebar ke sektor lain seperti pariwisata dan fesyen. Sementara itu, Hermawan Sutanto dari Vidio menyatakan bahwa streaming adalah solusi distribusi yang efisien, apalagi karena jumlah layar fisik bioskop sangat terbatas. Streaming membantu mendistribusikan film lebih luas tanpa menjadi pesaing langsung bioskop. Pengalaman saat pandemi Covid-19 menjadi contoh jelas bagaimana streaming dan bioskop saling melengkapi. Ketika bioskop ditutup akibat lockdown, penggunaan streaming meningkat drastis. Namun setelah bioskop dibuka kembali, penjualan tiket justru naik melebihi periode sebelum pandemi, disertai pertumbuhan pelanggan streaming yang tetap tinggi. Kesimpulannya, streaming dan bioskop bukanlah pesaing yang harus saling menyingkirkan, melainkan dua ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri layar di Indonesia secara bersama-sama dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan.
17 Jun 2025, 13.30 WIB

Kisah Sukses Amelia: Dari Ibu Rumah Tangga Jadi Afiliator dengan Omzet Ratusan Juta

Kisah Sukses Amelia: Dari Ibu Rumah Tangga Jadi Afiliator dengan Omzet Ratusan Juta
Amelia adalah seorang perempuan berusia 27 tahun asal Banten yang dulunya seorang ibu rumah tangga. Ia memulai perjalanannya sebagai afiliator di platform TikTok dan Shopee sejak tahun 2022. Awalnya hanya sebagai sampingan untuk membantu ekonomi keluarga. Kini Amelia berhasil mendapatkan penghasilan minimal Rp 100 juta per bulan dari kegiatan live streaming dan membuat konten digital untuk mempromosikan produk fesyen, khususnya daster dengan harga terjangkau antara Rp60 ribu hingga Rp100 ribu. Amelia menjalankan bisnis afiliasi ini tanpa harus menyimpan stok barang karena penjual langsung mengirimkan produk ke konsumen. Ia mendapatkan komisi langsung sebesar 10-15% dari setiap produk yang berhasil terjual, bahkan ada tambahan insentif dari platform Shopee. Untuk menunjang operasionalnya, Amelia memiliki tim beranggotakan lima host yang bergantian melakukan live streaming setiap dua jam dalam sesi total enam jam. Selain mengatur tim, Amelia juga tetap aktif tampil langsung agar audiens tetap mengenal dan tertarik kepadanya. Strategi utama Amelia adalah mengelola konten dan memilih model pakaian yang berbeda agar tetap menarik dan relevan. Meskipun sukses sebagai afiliator, Amelia berharap di masa depan bisa membuka usaha sendiri untuk memperluas jalur bisnisnya.
10 Jun 2025, 06.05 WIB

WPP Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Iklan Global Karena Kebijakan AS yang Tidak Pasti

WPP Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Iklan Global Karena Kebijakan AS yang Tidak Pasti
Pendapatan iklan global diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sekitar 6% tahun ini, sedikit menurun dibandingkan prediksi sebelumnya sebesar 7,7%. Penurunan ini disebabkan oleh ketidakpastian kebijakan perdagangan di Amerika Serikat yang membuat para pengiklan menunda keputusan dalam rencana pemasaran mereka. Iklan digital menjadi sumber utama pendapatan bagi perusahaan besar seperti Google dan platform media sosial seperti Meta, Pinterest, Reddit, dan Snap. Bahkan, iklan digital diperkirakan akan menyumbang lebih dari tiga perempat dari total pendapatan iklan secara global tahun ini. Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi, perusahaan semakin cepat mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memproduksi dan menargetkan iklan secara lebih efisien. Meta misalnya, berencana memungkinkan merek membuat dan menargetkan iklan sepenuhnya lewat teknologi AI pada akhir tahun 2026. Menurut laporan, pendapatan dari iklan cetak terus menurun, sementara iklan berbasis pencarian masih menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Bahkan, pengguna konten yang dibuat pengguna diperkirakan akan mendominasi pangsa pendapatan iklan melebihi konten yang dibuat secara profesional mulai tahun 2025. Amerika Serikat tetap menjadi pasar iklan terbesar di dunia, diikuti oleh China dan Inggris. Ditengah semua perubahan ini, merek-merek diperkirakan akan lebih memilih kontrak iklan yang fleksibel serta strategi data yang aman untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
07 Jun 2025, 15.39 WIB

AMC Mulai Tayangkan Iklan sebelum Film untuk Pulihkan Pendapatan Pasca Pandemi

AMC Mulai Tayangkan Iklan sebelum Film untuk Pulihkan Pendapatan Pasca Pandemi
AMC Theatres memutuskan akan mulai menampilkan iklan setelah trailer dan sebelum film mulai pada 1 Juli 2024. Langkah ini diambil setelah kehadiran penonton di bioskop mereka turun 11% serta pendapatan menurun 9% di kuartal pertama tahun ini. AMC sebelumnya menahan diri menjalankan iklan pre-show karena khawatir mengganggu pengalaman penonton. Namun, mereka kini mengikuti jejak pesaing seperti Regal dan Cinemark yang sudah menayangkan iklan sejak 2019 tanpa menurunkan jumlah pengunjung. AMC menjalin kerja sama dengan National CineMedia untuk mendapatkan bagian dari pendapatan iklan tersebut. Perusahaan menganggap strategi ini vital untuk memulihkan bisnisnya yang masih terdampak pandemi COVID-19. Selain menayangkan iklan, AMC juga menawarkan diskon 50% pada hari Rabu untuk anggota program loyalitas sebagai upaya meningkatkan kunjungan pada hari kerja ditambah penyediaan pilihan makanan dan minuman yang lebih baik. Pendapatan box office Amerika Serikat diperkirakan akan meningkat di musim panas ini, membantu industri bioskop secara keseluruhan, dengan data menunjukkan potensi pendapatan mencapai Rp 69.07 triliun ($4,2 miliar) , melampaui musim panas tahun lalu.
04 Jun 2025, 05.36 WIB

Mayoritas Pemegang Saham Warner Bros Discovery Tolak Kenaikan Gaji CEO 2024

Mayoritas Pemegang Saham Warner Bros Discovery Tolak Kenaikan Gaji CEO 2024
Warner Bros Discovery kini menghadapi tantangan besar di bisnis TV kabel akibat banyak pelanggan yang berhenti berlangganan. Perusahaan ini sekarang berfokus pada divisi streaming dan studio, yang lebih cepat tumbuh, untuk mengatasi penurunan tersebut. Pada pertemuan tahunan pemegang saham, mayoritas suara menolak paket pembayaran eksekutif untuk tahun 2024, termasuk untuk CEO David Zaslav, meskipun gajinya naik menjadi 51,9 juta dolar AS. Kinerja keuangan perusahaan menunjukkan kerugian besar dan pendapatan di bawah ekspektasi pada kuartal pertama tahun ini, yang memicu rencana pemisahan bisnis TV kabel dari operasi streaming dan studio. Meski begitu, layanan streaming perusahaan menambah 5,3 juta pelanggan baru dalam tiga bulan pertama tahun ini, menunjukkan tren positif, tapi masih tertinggal jauh dari rival utama seperti Netflix. Selain itu, Warner Bros Discovery mengubah strategi branding streamingnya dengan mengembalikan nama HBO, yang sebelumnya diganti menjadi Max dua tahun lalu, untuk menarik lebih banyak pelanggan dan memperkuat posisinya di pasar.
04 Jun 2025, 05.09 WIB

Jeopardy! dan Wheel of Fortune Resmi Meluncur di Hulu dan Peacock Bulan Depan

Acara kuis terkenal Jeopardy! dan Wheel of Fortune akan hadir di platform streaming Hulu dan Peacock mulai September. Ini menandai pertama kalinya kedua acara tersebut tersedia secara resmi di layanan streaming populer. Menurut kesepakatan multi-tahun, episode baru dari kedua acara akan ditayangkan satu hari setelah tayang di televisi biasa. Selain episode baru, episode lama juga akan tersedia di kedua platform streaming tersebut. Langkah ini menunjukkan tren besar dalam industri hiburan, di mana acara-acara televisi populer mulai pindah ke layanan streaming agar menjangkau lebih banyak penonton dan mengikuti perkembangan teknologi. Meskipun Sony dan CBS sedang terlibat dalam perselisihan hukum terkait distribusi acara ini, kesepakatan streaming tidak langsung terkait dengan konflik tersebut dan tetap berjalan sesuai rencana. Kasus hukum sebelumnya memberi Sony hak distribusi pada bulan April, namun CBS masih dapat mendistribusikan selama proses hukum berlangsung. Kedua pihak tampaknya terus mencari cara terbaik untuk mengelola hak tayang acara legendaris ini.
04 Jun 2025, 01.43 WIB

Starz Manfaatkan Kekacauan Industri Media dengan Strategi Akuisisi dan Teknologi Digital

Industri media tradisional kini menghadapi perubahan besar karena banyak konsumen beralih dari TV kabel ke layanan streaming. Hal ini menimbulkan penurunan pendapatan dari iklan dan biaya langganan kabel, sehingga perusahaan media besar harus kembali mengevaluasi strategi bisnisnya. Konsolidasi yang biasanya terjadi di industri media kini terhenti karena ada ketidakpastian finansial dan regulasi. Para pemimpin media sedang melakukan 'pencarian jati diri' untuk menentukan fokus baru sebelum mulai menjual aset yang tidak sesuai dengan arah baru mereka. Starz, yang baru saja menjadi perusahaan mandiri setelah berpisah dari Lionsgate, melihat peluang untuk membeli aset media yang sedang mengalami kesulitan serta menawarkan dukungan teknologi bagi perusahaan media yang masih mengandalkan model distribusi tradisional. Teknologi internal yang dimiliki Starz, mirip dengan BAMtech yang pernah dibeli Disney, memungkinkan mereka membantu perusahaan lain bertransformasi ke layanan digital dan streaming, sehingga memperluas jangkauan serta efisiensi operasional. Untuk sementara, Starz fokus mengembangkan bisnis intinya dengan menambah pelanggan dan memperkuat konten originalnya. Dengan prospek pertumbuhan ini, Starz juga memposisikan diri untuk menjadi target akuisisi menarik atau mitra strategis di masa depan.
03 Jun 2025, 03.56 WIB

Disney PHK Ratusan Karyawan untuk Hadapi Perubahan Industri Streaming

Disney mengumumkan pemutusan hubungan kerja ratusan karyawan dari berbagai departemen di bidang televisi dan film. Pemutusan hubungan kerja ini tidak mencakup penghapusan seluruh tim, tetapi menyasar bagian marketing, publicity, casting, pengembangan, dan keuangan. Perubahan perilaku konsumen yang beralih dari televisi dan bioskop tradisional ke layanan streaming seperti Disney+ memaksa Disney melakukan efisiensi besar-besaran agar tetap kompetitif. CEO Disney, Bob Iger, yang kembali ke posisi tersebut pada tahun 2022, telah meluncurkan rencana PHK secara bertahap untuk mengurangi pengeluaran hingga miliaran dolar. Sebelumnya, sekitar 7.000 karyawan telah diberhentikan sejak pengembalian kepemimpinan Iger. Meskipun mengalami pengurangan staf yang cukup besar, Disney melaporkan kenaikan pendapatan sebesar 7% di kuartal kedua 2025 dan percepatan pertumbuhan pelanggan Disney+ sebanyak 126 juta pada kuartal pertama tahun tersebut. Langkah terbaru ini adalah bagian dari upaya Disney menyesuaikan diri dengan industri hiburan yang terus berubah dengan cepat, khususnya karena digitalisasi dan popularitas layanan streaming yang terus meningkat.
02 Jun 2025, 18.20 WIB

YouTube Jadi Raja Baru di Televisi Amerika, Kalahkan Netflix dan Disney

YouTube kini menjadi pemimpin baru dalam industri televisi di Amerika Serikat, mengalahkan layanan streaming besar seperti Netflix dan Disney. Data terbaru dari Nielsen menunjukkan YouTube memegang 12,4 persen dari waktu layar TV yang dihabiskan oleh penonton selama bulan April 2025. Pencapaian ini merupakan hasil kenaikan bertahap dari tahun ke tahun, di mana share YouTube meningkat dari 9,6 persen pada tahun sebelumnya menjadi 12 persen bulan lalu, dan akhirnya mencapai 12,4 persen. Ini menandai dominasi platform ini dalam menggaet audiens televisi. YouTube kini mengungguli Disney yang berada di posisi kedua dengan share penonton sebesar 10,7 persen. Bahkan, YouTube menunjukkan bahwa televisi menjadi perangkat utama yang digunakan pengguna untuk mengakses kontennya selama kuartal pertama tahun 2025. Selain dominasi dalam share penonton televisi, YouTube juga memulai langkah besar dengan menandatangani kesepakatan streaming dengan NFL. YouTube akan menyiarkan pertandingan pertama musim NFL selanjutnya, menandai kali pertama platform ini menyiarkan langsung acara olahraga besar. Dengan semua perkembangan ini, YouTube diperkirakan akan terus meningkatkan dominasinya di industri televisi dan streaming, menjadi pemain utama dalam mengubah cara orang menonton televisi di masa depan.
31 Mei 2025, 00.20 WIB

Disney Plus Luncurkan Program Perks untuk Kurangi Pelanggan yang Berhenti Berlangganan

Disney Plus baru saja meluncurkan program baru yang disebut "perks" atau keuntungan khusus untuk para pelanggan yang masih berlangganan. Program ini bertujuan memberikan berbagai manfaat tambahan agar para pelanggan tidak cepat berhenti langganan, yang disebut dengan istilah "churn." Hanya pelanggan yang masih membayar langganan yang bisa mendapatkan keuntungan ini. Program perks ini terdiri dari berbagai jenis keuntungan, seperti diskon khusus di beberapa toko online, trial gratis untuk layanan lain yang bekerjasama dengan Disney, dan juga kesempatan mengikuti kontes menarik. Misalnya, pelanggan bisa memenangkan hadiah seperti perjalanan kapal pesiar Disney atau menghadiri premier film favorit. Namun, bukan semua perks bisa dinikmati oleh semua pelanggan secara langsung. Beberapa hanya berupa kesempatan mengikuti kontes atau mencoba layanan gratis selama periode tertentu, dan ada juga diskon yang hanya berlaku di toko tertentu saja. Walaupun begitu, ini adalah langkah Disney untuk membuat pelanggannya merasa lebih dihargai. Disney berharap dengan adanya program perks ini, semakin banyak pelanggan yang bertahan berlangganan Disney Plus melanjutkan bulan berikutnya sehingga pendapatan Disney tetap stabil. Program ini juga diharapkan dapat mengurangi kebiasaan pelanggan yang berhenti langganan sementara dan baru kembali saat ada konten baru yang mereka mau tonton. Saat ini program perks baru tersedia di Amerika Serikat, tapi Disney berencana untuk memperluasnya ke negara-negara lain nanti. Selain Disney Plus, Disney juga akan meluncurkan program serupa untuk pelanggan Hulu, layanan streaming lain milik mereka. Ini merupakan salah satu strategi Disney untuk tetap kompetitif di pasar streaming yang semakin ketat.
Setelahnya

Baca Juga

  • Reddit Meluncurkan Alat Berbasis AI untuk Meningkatkan Opsi Periklanan

  • TechCrunch All Stage 2025 dan Acara Startup Battlefield

  • Tindakan Antitrust Terhadap Perusahaan Teknologi Utama oleh AS dan UE

  • Inisiatif Strategis China untuk Meningkatkan Bakat Ilmiah dan Kemampuan Penerbangan

  • Ekonomi Gig Indonesia Menghadapi Perubahan Regulasi dan Pasar