Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Bisnis

Intel Umumkan Pemotongan Staf Besar dan Penarikan dari Manufaktur Internasional untuk Merenovasi Bisnis Pembuatan Chip

Share

Intel, perusahaan teknologi terkemuka, mengumumkan pengurangan signifikan dalam jumlah karyawan serta menarik diri dari beberapa proyek manufaktur di negara-negara seperti Jerman, Polandia, dan Kosta Rika. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya CEO baru untuk merombak dan memperkuat bisnis pembuatan chip perusahaan.

26 Jul 2025, 04.34 WIB

Intel Pisahkan Bisnis Network dan Edge untuk Tingkatkan Fokus dan Pendanaan

Intel Pisahkan Bisnis Network dan Edge untuk Tingkatkan Fokus dan Pendanaan
Intel sedang melakukan langkah strategis untuk memisahkan unit Network dan Edge yang fokus pada pembuatan chip untuk industri telekomunikasi. Tujuannya agar unit tersebut menjadi bisnis mandiri dan dapat menarik pendanaan dari luar selain dari Intel sendiri. Pemisahan ini tidak jauh berbeda dengan langkah sebelumnya saat Intel melepas unit RealSense, unit teknologi pencitraan stereoskopik yang juga dipisahkan menjadi perusahaan tersendiri dengan dukungan modal ventura. Unit Network dan Edge pada tahun 2024 berhasil mencetak pendapatan sebesar 5,8 miliar dolar AS, yang menunjukkan nilai bisnis yang cukup besar dan potensial untuk berkembang sebagai entitas independen. Intel tetap berperan sebagai investor utama dalam bisnis baru ini, namun juga akan mencari tambahan modal dari investor luar untuk mendukung pengembangan dan ekspansi bisnis yang lebih fokus pada teknologi jaringan dan edge computing. Langkah ini juga mencerminkan upaya Intel dalam menyederhanakan bisnis dan mengoptimalkan alokasi sumber daya agar dapat bersaing lebih efektif di pasar chip, khususnya dalam industri telekomunikasi yang terus berkembang.
25 Jul 2025, 13.10 WIB

Microsoft PHK 15 Ribu Karyawan di Tengah Keuntungan dan Investasi Besar AI

Microsoft PHK 15 Ribu Karyawan di Tengah Keuntungan dan Investasi Besar AI
Microsoft mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 15 ribu karyawannya. Kebijakan ini juga mencakup pemecatan hampir 2.000 staf yang berkinerja buruk. Keputusan ini menjadi perhatian karena di saat yang sama, Microsoft mencatatkan keuntungan besar dan investasi besar di bidang kecerdasan buatan (AI). Dalam tiga kuartal fiskal terakhir, Microsoft berhasil meraih laba bersih sebesar USRp 1.23 quadriliun ($75 miliar) . Di sektor AI, perusahaan bahkan mengucurkan dana investasi sebesar USRp 1.32 quadriliun ($80 miliar) . Saham Microsoft juga mengalami kenaikan signifikan hingga 21% pada tahun ini, mencapai rekor tertinggi di awal Juli. CEO Microsoft, Satya Nadella, menjelaskan bahwa kondisi perusahaan sedang memasuki masa ketidakpastian dan ketidaksesuaian. Meski perusahaan mengalami pertumbuhan pesat, mereka juga harus melakukan pengurangan staf untuk menyesuaikan diri dengan situasi pasar dan kebutuhan bisnis yang berubah. Menurut Nadella, kemajuan teknologi yang sangat dinamis memunculkan tantangan dan peluang baru yang harus dihadapi oleh Microsoft. Perusahaan harus mampu beradaptasi dengan cepat, dengan cara melupakan pola lama dan belajar hal baru untuk tetap memenuhi kebutuhan pelanggan sekaligus memperbesar skala bisnis. Nadella yakin bahwa Microsoft dapat melewati masa sulit ini dengan tekad dan keberanian. Misi perusahaan di era baru ini adalah untuk terus memberikan dampak besar, memimpin inovasi, serta menciptakan kategori dan fungsi produksi baru yang relevan dengan perkembangan teknologi.
25 Jul 2025, 10.19 WIB

Intel Fokus Pangkas Biaya dan Restrukturisasi untuk Bangkit Kembali

Intel Fokus Pangkas Biaya dan Restrukturisasi untuk Bangkit Kembali
Intel sedang melakukan perubahan besar setelah menghadapi berbagai masalah dalam beberapa tahun terakhir. Dengan CEO baru, Tan Lip-bu, perusahaan berupaya memperbaiki keadaan dengan cara yang lebih efisien dan fokus terhadap biaya. Salah satu langkah utama adalah menghentikan pembangunan pabrik baru di Polandia dan Jerman, serta memusatkan proses pengemasan chip di Vietnam dan Malaysia agar operasional lebih efisien. Intel juga memangkas jumlah karyawan hingga lebih dari 20% dibanding tahun lalu. Ini adalah bagian dari upaya restrukturisasi besar-besaran yang sebagian besar sudah selesai. Perusahaan ini tertinggal di pasar chip kecerdasan buatan yang didominasi Nvidia, dan juga kalah bersaing dengan AMD dalam pasar chip untuk komputer pribadi dan server yang selama ini jadi andalan Intel. Dengan komitmen baru dari CEO Tan Lip-bu, Intel ingin keluar dari kesalahan masa lalu dan menjadi perusahaan yang lebih disiplin secara finansial, tanpa dana tak terbatas, demi kembali menjadi pemain utama di industri chip global.
25 Jul 2025, 04.59 WIB

Intel Pangkas Proyek dan Karyawan untuk Perbaiki Efisiensi Perusahaan

Intel Pangkas Proyek dan Karyawan untuk Perbaiki Efisiensi Perusahaan
Intel sedang merombak besar-besaran dengan memangkas proyek manufaktur yang tidak efisien. Beberapa pabrik chip penting di Jerman dan Polandia dibatalkan setelah ditangguhkan sejak 2024. Langkah ini dilakukan demi menyesuaikan kapasitas produksi dengan permintaan pasar agar tidak berlebihan. CEO baru Intel, Lip-Bau Tan, sejak menjabat pada Maret 2024, menyatakan fokusnya adalah menghilangkan pemborosan dan memperkuat akuntabilitas di setiap level perusahaan. Selain menghentikan proyek-proyek yang bermasalah, perusahaan juga menyederhanakan operasional dengan memindahkan beberapa fungsi pengujian dari Kosta Rika ke Vietnam dan Malaysia. Salah satu proyek besar yang mengalami penundaan adalah pabrik chip senilai 28 miliar dolar di Ohio, yang awalnya dijadwalkan siap beroperasi pada tahun 2025. Intel ingin memastikan pengeluaran modal hanya dilakukan sesuai kebutuhan dan milestone yang jelas. Selain pengurangan proyek, Intel juga mengurangi jumlah karyawan secara signifikan. Perusahaan sudah mengurangi tenaga kerjanya sekitar 15% dan menghilangkan setengah dari lapisan manajemen, dengan target menyelesaikan penyesuaian organisasi di kuartal ketiga 2024. Langkah-langkah ini mencerminkan upaya Intel untuk menjadi organisasi yang lebih ramping, fokus, dan responsif terhadap kebutuhan pasar semikonduktor yang terus berubah. Dengan perbaikan internal ini, diharapkan Intel dapat meningkatkan daya saing dan kinerja ke depannya.
25 Jul 2025, 03.29 WIB

Intel Pangkas Besar-Besaran Karyawan dan Proyek Demi Sesuaikan Bisnis dengan Pasar

Intel Pangkas Besar-Besaran Karyawan dan Proyek Demi Sesuaikan Bisnis dengan Pasar
Intel menghadapi tantangan besar dengan pemotongan karyawan sekitar 24.000 orang pada tahun 2025, yang berarti mengurangi jumlah tenaga kerjanya hampir seperempat dari total karyawan inti. Langkah ini dilakukan setelah penundaan dan penghentian proyek besar di Jerman dan Polandia, yang memperlihatkan bahwa perusahaan harus merestrukturisasi bisnisnya agar lebih efisien dan sesuai permintaan pasar. CEO Intel, Lip-Bu Tan, mengatakan bahwa perusahaan terlalu berinvestasi dalam pembuatan pabrik tanpa memastikan permintaan yang cukup. Ia berencana agar pembangunan kapasitas produksi berjalan seiring dengan pencapaian milestone sehingga Intel tidak lagi membangun kapasitas yang tidak dibutuhkan. Ini penting untuk memulihkan kepercayaan pelanggan dan menyesuaikan strategi yang lebih realistis. Selain pengurangan karyawan, Intel juga mengalihkan operasi perakitan dan pengujian dari Costa Rica ke Vietnam, namun sebagian besar tenaga kerja di Costa Rica tetap dipertahankan dalam bidang engineering dan korporasi. Intel juga memperlambat pembangunan fasilitas di Ohio tetapi tetap berkomitmen untuk investasi di lokasi tersebut demi masa depan bisnisnya. Secara finansial, Intel masih merugi sebesar Rp 47.69 triliun ($2,9 miliar) pada kuartal kedua 2025 akibat restrukturisasi dan biaya PHK, meskipun pendapatan tetap stabil dibanding tahun sebelumnya. Bisnis data center, walau tumbuh kecil sekitar 4 persen, belum menunjukkan hasil maksimal meskipun ada kenaikan permintaan AI. Namun, produk chip laptop terbaru Intel tetap on track untuk diluncurkan sesuai jadwal. CEO Tan mengambil peran langsung dalam menyetujui setiap desain chip utama untuk memastikan kualitas dan kinerja yang lebih baik, serta akan memperkenalkan kepemimpinan baru dalam divisi data center. Strategi Intel ke depan akan fokus pada solusi penuh untuk AI dengan pendekatan yang lebih terkendali dan terukur agar perusahaan dapat bangkit dari masa sulit ini.
25 Jul 2025, 03.29 WIB

Intel Pangkas 24 Ribu Karyawan dan Batalkan Proyek Besar Demi Bertahan

Intel, salah satu perusahaan chip terbesar di dunia, baru-baru ini mengumumkan pengurangan karyawannya sebanyak 24.000 orang sepanjang tahun 2025. Langkah ini merupakan bagian dari upaya restrukturisasi besar di perusahaan di bawah kepemimpinan CEO baru, Lip-Bu Tan. Intel ingin membuat bisnisnya lebih efisien dan menyesuaikan produksi dengan permintaan pasar yang nyata. Perusahaan ini membatalkan proyek gedung pabrik besar yang direncanakan di Jerman dan Polandia, serta akan memindahkan operasi perakitan dan pengujian dari Costa Rica ke Vietnam. Meskipun begitu, beberapa karyawan di Costa Rica masih akan tetap bekerja dalam bidang teknik dan korporasi. Intel juga mulai memperlambat pembangunan fasilitas besar lainnya, termasuk yang ada di Ohio. Para pejabat Intel mengakui bahwa mereka sebelumnya berinvestasi berlebihan dengan membangun pabrik sebelum ada cukup permintaan dari pelanggan. CEO Lip-Bu Tan menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya, Intel hanya akan membangun fasilitas saat benar-benar dibutuhkan dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan, agar perusahaannya dapat kembali dipercaya pasar. Secara finansial, Intel mencatat kerugian sebesar 2,9 miliar dolar pada kuartal kedua tahun 2025 dengan pendapatan yang tidak mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Sementara bisnis pusat data dan layanan foundry tumbuh sedikit, penjualan chip untuk PC malah menurun. Intel menargetkan penghematan biaya hingga 17 miliar dolar sepanjang tahun ini untuk memperbaiki kondisi keuangan perusahaan. Selain pemangkasan karyawan dan pembatalan proyek, CEO Intel juga mengambil alih proses persetujuan desain chip baru secara langsung agar lebih terkontrol dan tepat sasaran. Perusahaan juga akan memperkenalkan produk chip terbaru yang diharapkan dapat ikut meningkatkan performa dan daya saing Intel di pasar dalam waktu dekat.

Baca Juga

  • Munculnya Alternatif Internet Cepat dan Terjangkau di Indonesia

  • Perusahaan Teknologi Besar Mengembangkan Inisiatif Periklanan Berbasis AI

  • Kesepakatan Tarif AS-Uni Eropa Berpengaruh pada Pasar Teknologi dan Investasi

  • Figma Meluncurkan IPO Besar, Mengumpulkan Hampir $1 Miliar

  • AI Mengubah Proses Hukum dan Warisan