
Seorang pria di Shanghai mengalami kecelakaan tepat pada tanggal 31 Mei ketika sebuah lengan robotik menabraknya dengan hebat. Akibatnya, tulang belakang leher atau vertebra serviksnya hampir putus total, yang menyebabkan kelumpuhan segera dan serangan jantung mendadak. Banyak pendarahan hebat terjadi, dan aliran darah utama ke otak tersumbat karena dua arteri vertebra ikut terganggu.
Pasien mengalami kondisi yang sangat berat, termasuk tekanan darah yang sangat rendah dan perlu mendapat obat dosis tinggi untuk menjaga peredaran darahnya tetap berjalan. Meskipun trauma ekstrem ini, tim medis di Rumah Sakit Changzheng berusaha keras melakukan operasi yang sangat kompleks agar pasien bisa diselamatkan dan pulih.
Dokter yang bertugas, seperti Chen Huajiang, mengatakan bahwa mereka belum pernah menemukan kasus lain yang tingkat keparahannya seperti ini, apalagi pasiennya berhasil bertahan setelah operasi. Ini adalah prestasi medis yang sangat langka dan membanggakan. Keberhasilan ini juga membuka wawasan baru dalam dunia bedah tulang belakang.
Operasi dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menyambung kembali vertebra yang patah dan mengatasi penyumbatan arteri yang vital. Meskipun saraf tulang belakang mengalami benturan serius, keberuntungan ada pada pasien karena saraf utama tetap utuh, sehingga pasien bisa punya peluang pulih lebih baik dibandingkan kondisi lain yang lebih buruk.
Kejadian ini menunjukkan sisi gelap kecelakaan kerja dengan mesin otomatis, sekaligus memberikan motivasi bagi dunia medis untuk terus berinovasi dalam penanganan trauma besar. Teknik dan perawatan semakin maju, dan diharapkan kasus seperti ini akan lebih sedikit menyebabkan kematian di masa depan.