Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Sains

Terobosan Bedah Robotik

Share

Peneliti AS dan Tiongkok telah mencapai terobosan signifikan dalam bedah robotik, termasuk penggunaan anjing robot dengan organoid otak graphene dan operasi robot ganda pertama di Sydney yang berhasil mengangkat tumor tenggorokan sambil menyelamatkan suara pasien.

21 Agt 2025, 03.03 WIB

Teknologi Graphene dan Cahaya Mempercepat Pematangan Otak Buatan

Teknologi Graphene dan Cahaya Mempercepat Pematangan Otak Buatan
Para ilmuwan di Amerika Serikat berhasil mengembangkan teknologi baru menggunakan graphene dan stimulasi cahaya yang dapat mengendalikan organoid otak buatan. Penemuan ini juga mengontrol robot anjing lewat respon otak yang disimulasikan, menunjukkan kemajuan besar dalam riset otak dan robotika. Organoid otak merupakan model tiga dimensi yang dibuat dari sel punca untuk meniru fungsi otak manusia, sangat berguna untuk memahami penyakit saraf seperti Alzheimer. Namun, pematangan lambat organoid membatasi penggunaannya dalam riset jangka panjang. Metode stimulasi yang digunakan sebelumnya terlalu invasif karena membutuhkan modifikasi genetik atau arus listrik yang bisa merusak jaringan. Tim peneliti memanfaatkan graphene, lembar karbon setebal satu atom yang dapat mengubah cahaya menjadi sinyal listrik kecil, merangsang neuron dengan cara yang aman dan alami. Melalui teknologi yang disebut Graphene-Mediated Optical Stimulation (GraMOS), neuron dalam organoid dipacu untuk tumbuh dan terkoneksi lebih cepat tanpa perlu perubahan genetik, mempercepat riset dan pengembangan obat bagi penyakit otak. Dengan menghubungkan organoid ke robot anjing yang dilengkapi sensor, peneliti membuktikan sistem neuro-biohibrida yang dapat memproses dan merespons rangsangan sensorik secara cepat. Temuan ini membuka kemungkinan besar pada bidang prostetik cerdas, robot adaptif, dan komputasi biologis.
21 Agt 2025, 02.59 WIB

Terobosan Bedah Robotik Ganda Angkat Tumor Tenggorokan Tanpa Kehilangan Suara

Terobosan Bedah Robotik Ganda Angkat Tumor Tenggorokan Tanpa Kehilangan Suara
Para dokter di Australia berhasil melakukan operasi pertama di dunia yang menggunakan dua sistem robotik canggih secara bersamaan untuk mengangkat tumor di tenggorokan. Prosedur ini dilakukan di St Vincent’s Hospital, Sydney, dan melibatkan dua robot utama, yaitu robot da Vinci dan sistem Symani. Robot da Vinci digunakan untuk mengangkat tumor secara minimal invasif dengan presisi tinggi, sehingga bagian penting dari tenggorokan seperti lidah, rahang, dan kotak suara tetap terjaga. Ini sangat penting agar pasien bisa tetap berbicara dan menelan seperti biasa. Setelah tumor diangkat, seorang ahli bedah rekonstruksi menggunakan sistem Symani untuk melakukan perbaikan mikroskopis di area tersebut. Robot ini mampu membantu dalam operasi yang sangat halus dengan menyambungkan pembuluh darah berukuran sangat kecil dari jaringan yang diambil dari paha pasien. Penggabungan kedua robot ini memungkinkan operasi yang lebih kompleks dan presisi, serta mengurangi kelelahan dan getaran tangan dokter selama proses yang panjang dan rumit. Sistem ini memperluas kemungkinan teknik bedah yang aman dengan hasil terbaik bagi pasien. Keberhasilan operasi ini membuka peluang bagi rumah sakit dan dokter di seluruh dunia untuk mengadopsi teknologi serupa dalam menangani kasus kanker dan rekonstruksi. Integrasi robotik ganda ini diprediksi akan menjadi standar baru dalam operasi yang memerlukan ketelitian tinggi dan pelestarian fungsi tubuh.
19 Agt 2025, 03.09 WIB

Keajaiban Medis di Shanghai: Pasien Hampir Terputus Leher Diselamatkan Operasi Langka

Keajaiban Medis di Shanghai: Pasien Hampir Terputus Leher Diselamatkan Operasi Langka
Seorang pria di Shanghai mengalami kecelakaan mengerikan ketika sebuah lengan robot mengenai lehernya pada 31 Mei, menyebabkan luka berat yang hampir memutus lehernya. Cedera tersebut membuatnya langsung lumpuh dan mengalami henti jantung karena tulang belakang serviksnya terputus dan arteri penting di lehernya rusak. Kondisi ini sangat berbahaya karena hanya jaringan lunak yang menyambungkan lehernya. Tim medis dari Rumah Sakit Shanghai Changzheng menemukan bahwa saraf tulang belakang pasien masih utuh meskipun mengalami cedera parah, jadi masih ada peluang untuk menyelamatkan nyawanya. Namun, keadaan pasien sangat kritis dengan tekanan darah yang sangat rendah dan arteri leher yang tersumbat akibat bekuan darah serta fragmen tulang yang berserakan. Operasi penyelamatan dilakukan pada 18 Juni oleh tim multidisiplin dan berlangsung selama tiga jam. Prosedur ini termasuk mengangkat bekuan darah, meratakan kembali tulang leher yang terpisah, dan menstabilkan tulang menggunakan dua pelat khusus. Operasi ini sangat berisiko karena bisa menyebabkan pendarahan hebat dan infeksi otak jika gagal. Selama operasi, para ahli bedah harus membuat keputusan penting secara langsung tanpa bisa melakukan langkah pemeriksaan standar, karena pasien sangat rapuh. Namun, hasilnya mengejutkan karena pasien segera sadar setelah operasi dan kondisinya mulai stabil. Dia kini mampu duduk dengan bantuan dan menggerakkan bagian tubuh atasnya. Peristiwa ini menyoroti bahaya kecelakaan industri dan sekaligus kemajuan teknologi serta teknik bedah trauma modern. Kesuksesan operasi ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara berbagai spesialis medis seperti ahli bedah ortopedi, perawatan intensif, dan anestesi dalam mengatasi kasus yang sangat sulit dan berbahaya.
18 Agt 2025, 18.52 WIB

Keajaiban Medis: Kepala Hampir Terpisah Diselamatkan oleh Dokter Shanghai

Keajaiban Medis: Kepala Hampir Terpisah Diselamatkan oleh Dokter Shanghai
Seorang pria di Shanghai mengalami kecelakaan tepat pada tanggal 31 Mei ketika sebuah lengan robotik menabraknya dengan hebat. Akibatnya, tulang belakang leher atau vertebra serviksnya hampir putus total, yang menyebabkan kelumpuhan segera dan serangan jantung mendadak. Banyak pendarahan hebat terjadi, dan aliran darah utama ke otak tersumbat karena dua arteri vertebra ikut terganggu. Pasien mengalami kondisi yang sangat berat, termasuk tekanan darah yang sangat rendah dan perlu mendapat obat dosis tinggi untuk menjaga peredaran darahnya tetap berjalan. Meskipun trauma ekstrem ini, tim medis di Rumah Sakit Changzheng berusaha keras melakukan operasi yang sangat kompleks agar pasien bisa diselamatkan dan pulih. Dokter yang bertugas, seperti Chen Huajiang, mengatakan bahwa mereka belum pernah menemukan kasus lain yang tingkat keparahannya seperti ini, apalagi pasiennya berhasil bertahan setelah operasi. Ini adalah prestasi medis yang sangat langka dan membanggakan. Keberhasilan ini juga membuka wawasan baru dalam dunia bedah tulang belakang. Operasi dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menyambung kembali vertebra yang patah dan mengatasi penyumbatan arteri yang vital. Meskipun saraf tulang belakang mengalami benturan serius, keberuntungan ada pada pasien karena saraf utama tetap utuh, sehingga pasien bisa punya peluang pulih lebih baik dibandingkan kondisi lain yang lebih buruk. Kejadian ini menunjukkan sisi gelap kecelakaan kerja dengan mesin otomatis, sekaligus memberikan motivasi bagi dunia medis untuk terus berinovasi dalam penanganan trauma besar. Teknik dan perawatan semakin maju, dan diharapkan kasus seperti ini akan lebih sedikit menyebabkan kematian di masa depan.

Baca Juga

  • Terobosan Bedah Robotik

  • Investasi Strategis Google dalam Energi Nuklir

  • Transisi Langsung ke Konsumen di Industri Farmasi

  • Kemajuan dalam Sistem Deteksi dan Prediksi Gempa Bumi dan Tsunami

  • Debut Perdagangan Sukses Innogen Pharmaceutical di Hong Kong Meningkatkan Pasar Bioteknologi