
Sinkhole atau lubang raksasa di tanah belakangan ini semakin sering muncul di berbagai negara, termasuk Malaysia, Korea Selatan, dan Brasil. Di Kuala Lumpur, insiden sinkhole bahkan sampai menelan seorang turis, sehingga mendapat perhatian luas. Fenomena serupa juga terjadi di kota Busan dan Buriticupu yang membuat pemerintah lokal menetapkan status darurat akibat lubang yang makin membesar dan mengancam rumah penduduk.
Menurut Peneliti Eko Soebowo dari PRKG BRIN, kemunculan sinkhole disebabkan oleh berbagai faktor dan jenisnya beragam, seperti solution sinkhole, collapse sinkhole, hingga buried sinkhole. Sinkhole biasanya terjadi di area dengan medan karst yakni tanah yang memiliki batugamping yang dapat larut oleh air. Air hujan yang menggenang di dalam lubang ini biasanya tidak memiliki drainase alami sehingga memperbesar lubang.
Eko menjelaskan bahwa di Indonesia, potensi sinkhole umumnya ditemukan di wilayah dengan sebaran batugamping seperti di Wonosari, Wonogiri, Sulawesi Selatan, Papua, dan Sumatra. Namun, fenomena ini masih jarang terjadi di area perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan yang lebih banyak hutan dan ladang. Di sisi lain, teknis pencegahan seperti chemical grouting dan fondasi bore pile perlu diterapkan di lokasi yang sudah terdampak untuk menghindari keruntuhan bangunan.
Lebih lanjut, Eko menyebutkan bahwa sistem drainase yang buruk di kota-kota seperti Kuala Lumpur dan Busan turut memperparah munculnya sinkhole. Oleh karena itu, pemeliharaan serta inspeksi rutin drainase sangat penting agar air hujan tidak meresap ke dalam lapisan batugamping. Meskipun demikian, hingga kini di Indonesia belum ada peta sebaran potensi sinkhole lengkap yang dapat menjadi acuan dalam pengaturan tata ruang dan pembangunan.
Kesimpulannya, meskipun Indonesia relatif aman dari bencana sinkhole besar di area perkotaan, risiko tetap ada terutama di daerah yang berbatu gamping. Langkah mitigasi seperti pemetaan, perawatan drainase, dan teknologi penguatan tanah harus segera dilakukan agar fenomena ini tidak berkembang menjadi bencana yang lebih besar dan mengancam keselamatan masyarakat.