
Artikel ini mengajak kita memahami konsep chirality, yaitu sifat objek yang berbeda jika dilihat lewat cermin, seperti tangan kanan yang tidak bisa berjabat tangan dengan bayangan kirinya. Inspirasi dari cerita fiksi Alice melalui cermin membawa kita pada penemuan ilmiah bahwa molekul dan partikel di dunia nyata juga memiliki versi kiri dan kanan yang unik dan tidak bisa disamakan.
Louis Pasteur adalah ilmuwan yang pertama kali menemukan bahwa molekul bisa memiliki citra cermin yang berbeda, khususnya pada molekul dalam biologi seperti gula. Hidup hanya menggunakan satu versi molekul kanan ini, yang menjadi alasan kenapa DNA kita selalu berputar ke kanan dan kenapa ada misteri besar tentang asal usul kehidupan berkaitan dengan chirality tersebut.
Konsep chirality tidak hanya berlaku di molekul saja, tetapi juga pada partikel elementer yang membentuk alam semesta kita. Contohnya cahaya dan partikel seperti elektron, yang menunjukkan 'masthematical handedness' yang penting untuk memahami bagaimana fisika partikel bekerja, terutama dalam gaya lemah yang hanya mempengaruhi partikel dengan chirality tertentu.
Karakteristik unik chirality ini membuat partikel-partikel dan molekul yang berbeda ke 'dunia cermin' memiliki perilaku yang berbeda. Hal ini menyebabkan asimetri di alam semesta, seperti mengapa beberapa partikel meluruh dan lainnya tidak, dan juga misteri mengapa neutrino hanya pernah ditemukan sebagai partikel kiri.
Akhirnya, artikel ini juga mengingatkan bahwa jika molekul sintetis dengan chirality yang berlawanan dibuat sembarangan, mereka bisa sangat berbahaya karena berpotensi menghindari sistem pertahanan hidup yang sudah ada. Oleh karena itu, mempelajari chirality sangat penting bagi keamanan dan perkembangan ilmu pengetahuan dari tingkat molekul sampai fisika partikel.